[Extra Part] My Defense (SUGA)

4.5K 498 38
                                    

VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
VOTE -- FOLLOW -- COMMENT
.
.
.

😎😎😎

Aku tinggal di apartemen kecil di tempat kelahiranku. Apartemen yang hanya berukuran 36 cukup nyaman hanya untuk satu orang sepertiku. Tidak ada lemari brankas penyimpanan senjata tapi hanya ada lemari es yang hanya berisi satu telur di rak nya. Bagaimana dengan rumah mewah ku?

Aku sudah tidak tinggal disana lagi. Dan aku juga sudah tidak memikirkannya lagi. Tidak peduli jika Seulgi atau siapun akan menjualnya.

Setelah kejadian tiga tahun yang lalu, aku tidak pernah bertemu lagi dengan Nya. Aku sengaja melakukan ini demi kebaikan semua. Tanpa ada rasa dendam dan penghianatan.

Menghilang dari kehidupan mereka adalah pilihan yang tepat. Bahkan kalau bisa, aku harusnya sudah meninggalkan dunia ini.

Tapi Tuhan berkehendak lain.

Di detik-detik bom itu meledak, telingaku tiba-tiba pengang dan gelap langsung menyelimuti. Sepertinya ombak besar yang di hasilkan bom itu berhasil membuat ku langsung terpental jauh di dalam air sehingga nyawaku sedikit terselamatkan.

Arus sungai membawaku pergi menjauh. Seorang nelayan tiba-tiba menemukan ku. Keluarga nelayan itu  menyelamatkan ku. Mengobati luka-luka ku dan menyembuhkanku.

Saat itu aku tergolong mengalami luka serius. Karena aku ingin menyembunyikan diriku dari dunia ini, aku tinggal di keluarga nelayan itu untuk menyembukan luka ku.

Hidup bersama mereka yang serba pas pas an, membuatku sadar akan pengorbanan rakyat jelata. Aku tinggal bersama mereka tidak hanya menumpang, sebagai gantinya aku ikut membantu penghasilan keluarga mereka. Dan disinilah aku mendapatkan pelajaran itu.

Dengan hidup menjadi mafia, kau akan langsung mendapatkan uang dalam sekejap. Tapi jika kau menjadi seperti mereka, seharipun mungkin tidak akan cukup untuk memberi makan keluarga mu. Itulah nilai hidupnya! Antara memilih instan atau penuh pengorbanan.

Jika kau memilih instan, yang kau lihat hanya yang ada di sekitarmu saja, tapi jika kau memilih pengorbanan kau akan seperti ku saat ini. Kau bisa melihat dunia luar yang indah dan penuh kasih sayang. Inilah yang menjadi pilihanku. Pilihan untuk hidup ku kedepannya.

Aku tidak bisa selamanya tinggal bersama mereka yang tidak berkecukupan, aku pun memutuskan untuk pergi dan tinggal disini. Tinggal sendiri di kota yang paling aku rindukan. Kota yang mengingatkan masa kecil kebahagiaan ku. Kota kelahiranku.

Menggoreng telur menjadi rutinitas pagi ku. Hanya ditemani dengan semangkuk nasi, sudah cukup membuatku kenyang. Miskin? Paling tidak aku bisa memberi makan diriku sendiri.

Bip bip

Ponsel ku berbunyi tanda pesan masuk. Layar kecil itu menunjukkan nama Yeri sebagai pengirim pesan.

Oppa!
Kita ketemu di taman aja. Aku malas harus berada di ruangan kecil itu terus. Ingin sekalian refreshing!
Aku tunggu jam 10 ya.
Bye bye 😘

Gadis manja dan suka seenaknya selalu menuruhku untuk menuruti kemauannya. Walaupun sekilas terlihat menyebalkan, tapi cukup menghibur.

Aku pun pergi dari apartemenku dan melangkah menuju taman yang ia maksud. Tidak seperti dulu yang serba kemewahan, aku hanya berjalan kaki dan menaiki busway untuk sampai ketempat tujuan.

Sebuah taman yang di pagari oleh pohon sakura membuat tempat itu terlihat indah. Sengaja aku memelankan langkahku untuk menikmati pemandangan ini. Pemandangan yang menyejukkan hati dari pada harus melihat darah setiap harinya. Beruntung ada Wanita itu yang selalu bisa menghapus jejak darah yang tidak pernah aku sukai.

[✔] Not Only Partner || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang