18. Rio de Janeiro

4.2K 562 24
                                    

VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.
VOTE -- COMMENT
.

😎😎😎


Salah satu tugu icon Brazil menjadi destinasi pencarian teratas. Lokasinya yang berada di paling tinggi dapat melihat keseluruhan indahnya negara ini. Salah satu kota yang bernama Rio de Janeiro, menjadi tujuan utama perjalanan misi ini. Tidak berdua lagi, sekarang mereka melalukan ber-empat, Suga, Wendy, Mino dan juga Jimin.

Walaupun Jimin bukan bagian dari blackbuster, namun karna ia sudah bekerja di keluarga Martin, paling tidak mereka sedikit mempercayainya.

Jimin tidak tahu harus kemana untuk melangkah, tidak punya uang atau tempat tinggal. Tidak mungkin mereka akan pulang ke London hanya untuk mengantarkan Jimin. Lebih tepatnya, mungkin ia bisa dimanfaatkan.

"Jadi apa kau pernah membunuh?" tanya Mino.

"Tidak," jawab Jimin singkat.

"Pernah berkelahi?"

"Tidak."

"Pernah belajar bela diri?"

"Tidak."

"Pernah pegang pistol?"

"Tidak"

"Pernah pegang pisau?"

"Waktu masak."

"Pernah jatuh?"

"Sekali," jawab Jimin sambil mengingat kejadian saat jatuh dari pesawat jet.

Mino yang terus meneterkan berbagai pertanyaan hanya bisa merespon demgan wajah datar. Wendy yang di sampingnya sedikit tersenyum geli. Sedangkan Suga, tidak pernah mau tahu.

Jimin sedang duduk di sofa di salah satu sebuah rumah yang mereka sewa. Ia sedang di interview oleh Mino untuk mengetahui apa potensinya. Tapi mungkin tidak ada yang berguna.

"Jadi apa kelebihanmu?" tanya Mino dengan hembusan nafas panjang. Ia menyenderkan tubuhnya di sofa yang ia duduki. "Untuk membantu kami, tentunya."

"Aku cukup paham dengan pengobatan," ucap Jimin bangga.

Mino menatap Jimin dengan sedang berfikir. Menimang-nimang kelebihan Jimim. "Apa kau bisa membuat racun?"

"Tidak," jawab Jimin tanpa dosa.

Mino langsung berdiri dari duduknya. Melangkahkan kakinya menuju tempat Suga yang sibuk mempersiapkan senjata.

"Apa aku salah?" taya Jimin pada Wendy yang masih menemaninya duduk di sofa.

"Tidak, mungkin kau hanya bisa mengobati kami saat terluka. Tapi tidak bisa di jadikan peluru. Atau kalo sedang tersudutkan, kau mungkin bisa dijadikan tumbal," ucap Wendy dengan sedikit tertawa melihat ekpresi Jimin yang berubah ketakutan.

"Kalian akan membunuh ku?" tanya Jimin memastikan.

"Itu sih terserah para pria yang ada disana," jawab Wendy dengan menujuk Suga dan Mino.

[✔] Not Only Partner || WENGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang