また会えるから Part 14

163 25 39
                                    

#playmedia

Im Hyunsik, laki-laki itu masih berada di ruang administrasi ketika seorang gadis mencarinya dengan tergesa, bingung, dan bimbang. Gadis itu bertanya hampir pada semua orang yang dijumpainya di kantor pos: tentang keberadaan Hyunsik, hingga akhirnya berhasil menemukan laki-laki itu di balik meja PC.

Oppa…” Bibirnya menyuarakan sebuah panggilan yang nyaris tidak terdengar. Beberapa orang yang melihat kemudian berjalan mendekati seorang yang dimaksud dalam panggilan itu.
Hyunsik menoleh. Ia dan gadis itu terpisah oleh sebuah sekat kaca. Dilihatnya si gadis dengan hanbok hitam, rambut ikal yang dikuncir dan sisi kepalanya berpita putih, juga wajah pucat yang tampak lelah. Hati laki-laki itu mencelos. Ia tahu betul siapa gadis yang berada tidak jauh darinya: gadis kecilnya, gadis kecil yang.. sudah lama ia cari, Im Ji-Eun.

“Ji-Eun~ah!” Buru-buru, dihampirinya gadis itu tanpa menanyakan apa pun. Ia hanya ingin memastikan bahwa gadis itu adalah bocah kecil yang sama seperti beberapa tahun lalu: yang meninggalkannya, dan yang tidak pamit ketika pindah untuk keduakalinya.

Oppa… Hyunsik~Oppa…”
Gadis itu menghambur dalam pelukan Im Hyunsik lalu menangis sejadi-jadinya, membuat laki-laki itu terkejut dan spontan memeluk erat adiknya: ia belum bertanya juga. Baginya, menenangkan seseorang yang tengah bimbang dan gelisah jauh lebih penting dibanding rasa penasarannya. Namun semua tidak bisa dipungkiri begitu saja ketika dirinya menyadari bahwa Ji-Eun mengenakan pakaian yang tak biasa.

“Ji-Eun~ah… hei… Oppa tidak tahu bagaimana kau sampai di sini, tapi tolong jelaskan pelan-pelan, hm? Wae geurae, uri dongsaeng? Kenapa kau berpakaian seperti ini, eoh?” bisiknya. Suara Hyunsik yang teduh itu lalu membuat tangis Ji-Eun sejenak mereda: menyisakan isak-isak kecil dan gambaran sepasang mata yang berkaca-kaca.

Gadis itu menatap Im Hyunsik. Ia tidak mengatakan apa pun, hanya menatap laki-laki itu, berharap hanya dengan demikian kakaknya mengerti apa yang sudah terjadi hingga Ji-Eun berada di tempat itu dengan pakaian yang....

“Apa yang ingin kau katakan padaku, Im Ji-Eun?! Bicaralah. Oppa tidak ingin menebak-nebak apa pun.” Hyunsik mengatakan hal-hal yang berlawanan dengan apa yang ia pikirkan dalam benaknya. Ia hanya tak ingin memikirkan sesuatu yang buruk.

Jangan pernah mengatakan hal itu Ji-Eun~ah. Jangan pernah mengatakan bahwa kau mengenakan hanbok hitam itu untuk Eomma. Jangan bilang kau kemari untuk memberitahukan berita duka itu. Jangan sekali-kali kau berkata bahwa kedatanganmu kali ini untuk menjemputku menghampiri Eomma yang bahkan di akhir hidupnya tak sempat melihatku. Jangan bilang….

Oppa… eomonineun olae apassda. Ibu sudah lama sakit, semalam ia … semalam ia meninggal dan.. dan aku tidak tahu harus  bagaimana. Aku.. aku pergi ke tempat tinggal kami yang lama.. untuk mendapatkan alamatmu. Tapi tidak ada, Oppa. Aku ingat… kau bekerja di sini… dan…” Ia berkata di tengah isaknya.

“Apa sih yang sebenarnya kau katakan, Ji-Eun? Eomma… eomma…” Im Hyunsik menertawakan kepahitan yang tiba-tiba menyeruak mengacaukan siang yang bahkan sudah sangat melelahkan. Kedua kakinya mendadak lemah. Sesaat dirinya kosong, matanya bahkan tidak bisa melihat Ji-Eun dan sekitarnya dengan jelas.

Oppa…”

“Berhenti mengatakan kebohongan, hm? Ganti pakaianmu sekarang juga…”

Oppa, jebal!!! Aku tidak punya tempat untuk kembali selain padamu. Eomma menyuruhku kembali padamu, hanya padamu, dan membawamu pergi entah ke mana. Jadi aku harus bagaimana sekarang? Aku harus bagaimana, eoh??!!” Ji-Eun meronta. Tangisnya meluap kembali. Sekuat tenaga ia memberontak dalam pelukan Im Hyunsik dan tak tahu harus mengatakan apa lagi untuk membuat laki-laki itu mengerti.

[2018] また会えるから- MATA AERUKARA ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang