10

14.8K 1.3K 31
                                    

Cheril langsung emosi saat melihat ban mobilnya kempes dan Jason berada di sana dengan wajah bahagia serta tersenyum lebar.

"Apa sih maumu, apa maksudmu mengempeskan ban mobilku?" teriak Cheril.

"Siapa bilang aku yang mengempeskan ban mobilmu, kau tidak punya bukti"

"Oh ya, lalu untuk apa kau masih disini dengan wajah bahagia. Kau ingin mengejekku kan? Kau ini! " pekik Cheril.

"Hai dengar ya nona pemarah, aku masih di sini karena tadi aku melihat ban mobilmu kempes dan aku berpikir mungkin saja kau butuh bantuanku jadi aku menunggumu"

"Alasan saja kau" Cheril masih emosi. Dia sangat membenci Jason karena Jason selalu punya alasan untuk menganggunya.

"Oh jadi kau mau berbaik hati padaku ya, oke. Bagaimana jika kau bantu aku mengganti ban mobilku" Cheril tersenyum mengejek pada Jason.

"Maafkan aku nona pemarah, aku tidak akan membantu mengganti ban mobilmu tapi aku akan mengantarmu pulang" Jason terkekeh.

"Cih..., kau pikir aku sudi. Jangan kau kira aku tidak tahu maksudmu ya. Katanya mau membantu tapi... " Cheril menggelengkan kepalanya sambil tersenyum mengejek.

"Hai aku mau membantu ya tapi kau ini sombong"

"Aku tidak sombong ya, kau itu yang selalu punya maksud tersembunyi" tuduh Cheril.

"Ck... Ck... Ck mulutmu nona jangan sampai aku menciummu agar kau dapat belajar menjaga mulutmu" Jason sedikit mengancam Cheril walaupun di dalam hatinya dia tertawa.

"Pergi saja kau" pekik Cheril.

"Baiklah tapi jangan menyesal ya jika aku pergi karena tidak akan ada yang akan menolongmu"

"Aku tidak akan menyesal"

Jason menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kemudian dia pergi meninggalkan Cheril.

"Dasar pembawa sial, setiap bertemu dengannya selalu sial. Aarrgghhh" Cheril menatap horor pada ban mobilnya.

"Kenapa kau kempes di saat yang tidak tepat" gerutu Cheril sambil menelepon Zo agar menolongnya.

Zo jelas tidak menjawab panggilan Cheril karena dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Tidak mau menunggu terlalu lama, Cheril pulang dengan taksi.

Cheril merasa heran saat taksi yang membawanya berhenti mendadak.

"Ada apa ini? Kenapa berhenti? " tanya Cheril.

Supir taksi itu hanya diam tapi tidak lama kemudian ada tiga orang pria yang mendekati taksi dan membuka paksa pintu taksi. Mereka langsung menarik tangan Cheril agar keluar dari taksi.

"Mau apa kalian? "

Ketiga pria itu menyeringai dan membuat Cheril takut.

"Pergilah, kau akan mendapat bagianmu nanti" kata seorang pria kepada supir taksi.

Ternyata supir taksi itu sudah bekerja sama dengan ketiga pria yang akan merampok Cheril.

"Lepaskan" pekik Cheril.

"Ssttt diamlah manis, kami hanya akan bersenang-senang denganmu sebentar sebelum kami merampokmu"

"Mau apa kalian? " Cheril semakin takut.

"Kami hanya ingin tubuhmu untuk menghangatkan kami, kau terlihat seksi" seorang pria membelai pipi Cheril.

"Tolong" teriak Cheril sambil berusaha lari tapi cekalan di tangannya terlalu kuat.

Cheril memukul, menjambak dan menendang tapi usahanya sia-sia. Dia menangis sejadinya karena rasa takutnya.

"Lepaskan" teriak Cheril ketika seorang pria sudah menarik pakaiannya hingga terkoyak. Cheril merasa malu dan berusaha menutup dadanya yang sekarang sudah terbuka dan semakin membuat ketiga pria itu bernafsu.

Cheril berusaha menghindar saat seorang pria ingin meremas payudaranya.

Kejadiannya begitu cepat sampai Cheril melihat ketiga orang pria itu ditabrak sebuah mobil. Cheril ikut terlempar tapi dia baik-baik saja hanya mengalami luka lecet di tangan dan kakinya.

Cheril tidak menyangka saat melihat orang yang keluar dari mobil tersebut adalah Jason. Jason langsung menghajar ketiga pria itu. Tidak lama kemudian beberapa pengawalnya datang dn membantu Jason.

Cheril masih terdiam dengan sisa tangisnya sampai dia tidak menyadari bahwa Jason sudah memberikan jasnya agar Cheril memakainya dan Jason menggendong Cheril masuk ke dalam mobilnya.

Cheril masih terus diam sambil sesenggukan dan Jason membawa Cheril ke apartemennya. Jason tidak membawa Cheril ke rumahnya karena sekarang ada orang tuanya. Dia tidak mau Cheril semakin merasa tidak nyaman.

Tiba-tiba tangis Cheril pecah dan membuat Jason langsung memeluknya.

"Ssttt diamlah manis, ada aku"

Cheril masih terus menangis karena rasa takutnya. Cheril tertidur di pelukan Jason karen lelah menangis.

"Istirahatlah nona pemarah agar kau punya kekuatan untuk marah. Dunia ini sepi tanpa mendengar kau teriak" Jason tersenyum sambil mengelus rambut Cheril.
#
#
#
#
#
Maaf pendek ya,
Maaf utk typo yg ada.
By:queen_carol

KISS THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang