6

17K 1.3K 35
                                    

Pemberitahuan: mohon sabar dan maklum ya readers jika saya lama update karena kondisi kesehatan yang kurang mendukung. Jika kemarin-kemarin saya bisa menulis sepuluh jam dalam sehari sekarang sejam saja tidak sampai. Saya harus banyak istirahat jadi mohon dukungannya ya. Oke sekarang kita lanjut ya.

**
"Hai manis" Jason tersenyum pada Cheril yang saat ini sedang duduk sambil menghadap ke arah sungai.

Cheril sedang duduk di kursi yang letaknya di tepi sungai sambil mencari inspirasi untuk designnya.

Cheril menatap malas pada Jason. Dia mengumpat dalam hatinya karena harus bertemu Jason hari ini.

"Ngapain sih kamu ada disini? "

"Ini tempat umum jadi siapa saja bisa ada di sini". Jason duduk di samping Cheril. Dia melirik ke arah buku yang ada di pangkuan Cheril.

"Boleh aku lihat? " tanya Jason.

Cheril melihat ke arah pangkuannya." Tidak" jawab Cheril singkat.

"Ck... Ck... Ck kau kasar sekali dan tidak bersahabat setiap kali bertemu denganku" Jason tersenyum kemudian secara tiba-tiba dia mengambil buku di pangkuan Cheril. Dengan sigap Cheril mempertahankan buku itu.

"Aku bukan sahabatmu jadi jangan sok akrab denganku. Hidupku bisa sial jika bertemu denganmu jadi awas saja jika kau mengikuti aku lagi"

"Siapa yang mengikutimu nona manis. Kenapa kau bisa seyakin itu bahwa aku sedang mengikutimu. Memangnya kau siapa?  Kau pikir kau cantik dan seksi? Kau itu biasa saja, lagipula hati-hati nona jika sampai suatu saat nanti kau akan bertemu aku setiap saat" Jason tersenyum jahil pada Cheril.

Cheril hanya bisa melongo mendengar perkataan Jason. Pria yang ada di hadapannya ini benar-benar sudah membuatnya emosi.

" Helo tuan Jason jika kau tidak mengikutiku lalu apa? Kau tidak mungkin bersantai di sini kan mengingat kau sangat sibuk dan pastinya kau sudah mempunyai hiburan sendiri".
Cheril terlanjur kesal pada Jason dan tanpa dia sadari dia sudah mulai masuk perangkap Jason.

"Wow nona manis terima kasih ya kau bisa sampai tahu aku sibuk atau tidak bahkan sepertinya kau sangat tahu kehidupanku. Aku tersanjung tapi apa mungkin kau menyukaiku sehingga kau seperti ini? " Jason terkekeh.

Cheril membulatkan matanya tidak percaya. Pria di hadapannya ini sangat percaya diri dan mesum juga. Benar-benar sial Cheril sampai bertemu dengannya.

"Jaga bicaramu tuan karena sampai kapanpun aku tidak akan menyukaimu" Cheril memasang wajah jijik.

Jason merasa gemas saat melihat wajah Cheril seperti itu. Dia mendekatkan dirinya ke Cheril dan sebuah kecupan dia daratkan di bibir Cheril.

"Jangan sampai menyesal sudah berbicara seperti itu sayang" Jason kemudian meninggalkan Cheril sambil tersenyum penuh kemenangan.

"Bajingan"teriak Cheril ketika sadar dari keterkejutannya karena Jason mencium bibirnya tadi. Ini sudah sangat keterlaluan karena tidak pernah ada yang mencium bibir Cheril dan pria itu telah berani-beraninya mencium Cheril.

"Dasar mesum, awas saja kau" Cheril kembali berteriak tapi Jason hanya menanggapinya dengan melambaikan tangan pada Cheril.

Cheril meneteskan air matanya karena terlalu kesal dan malu. Dia tidak bisa terima ini dan dia juga tidak akan tinggal diam. Jason tidak boleh bersikap seenaknya pada dirinya.

**
Cheril masuk ke dalam kantornya dengan wajah kesal dan emosi. Apa yang sudah di lakukan Jason tadi benar-benar sudah membuatnya emosi.

Cheril semakin emosi lagi saat melihat Laurie berada di hadapannya.

KISS THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang