29

14.1K 1.1K 23
                                    

Cheril membuang wajahnya ketika Zo datang membawa kotak makanan dan sebucket bunga dari Jason. Entah ini sudah keberapa kalinya Jason mengiriminya makanan dan bunga. Sudah seminggu ini dia tidak bertemu dan berbicara dengan Jason.

"Buang aja".

Zo menarik nafas melihat sikap sahabatnya ini yang terlalu keras kepala.

"Terima sajalah,niat Jason baik kok. Kenapa kau terlalu keras kepala,kau bahkan menyembunyikan kehamilanmu".

Cheril langsung menutup mulut Zo dengan tangannya."Diam aja Zo,aku gak mau sampai Jason tahu aku hamil".

Zo menatap tidak percaya pada Cheril yang sifatnya seperti ini.

Cheril mengambil kotak makanan dan bucket bunga dari tangan Zo lalu dia keluar rumah. Jason yang baru saja akan masuk ke dalam mobilnya tersenyum saat melihat Cheril keluar rumah.

Cheril berjalan mendekati Jason dan memberikan kotak makanan serta bucket bunga pada Jason tanpa berbicara sedikit pun. Dia kemudian masuk ke dalam rumah meninggalkan Jason dengan hati yang sakit karena Cheril tidak mempedulikannya.

"Kau ini memang keras kepala,Jason udah baik malah kau buat seperti itu" protes Zo.

"Diam" bentak Cheril.

"Jason diambil orang baru tahu kau Cheril".

"Gak peduli" balas Cheril.

Zo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sikap Cheril.

"Bantu aku,aku mau pulang ke rumah orang tuaku lagian kakakku akan menikah jadi aku akan menghadiri pernikahannya".

"Minta izin saja dengan Jason,aku gak mau membantumu nanti Jason bisa murka padaku" elak Zo.

"Bantu aku Zo" Cheril tiba-tiba berlutut di hadapan Zo dan Zo menjadi tidak nyaman.

"Jason bisa marah besar Cheril,kau harus bicara baik-baik dengan Jason".

"Gak,aku gak akan bicara lagi dengan lelaki player itu". Cheril cemberut sambil melipat kedua tangannya di dada.

"Ya sudahlah,aku akan berusaha tapi tolong pikirkan lagi karena sebaiknya kau berbicara baik-baik dengan Jason. Jason baik Cheril dan kau harusnya melihat itu. Masalah dia bertemu dengan jalang itu kau harusnya memberi kesempatan dia menjelaskan".

"Diam Zo,kalau mau bantu ya bantu aja jangan cerewet". Bentak Cheril.

Zo mengelus dadanya dengan tingkat emosi Cheril yang tinggi apalagi di saat kehamilannya ini.

***
Zo mendatangi Jason di mansionnya untuk memberi tahu masalah Cheril.

"Dia pulang ke rumah orang tuanya diam-diam,lebih tepatnya ke Belanda dan maaf aku membantunya karena dia memohon padaku dan aku tidak tega". Zo merasa bersalah karena dia tahu Jason sangat mencintai Cheril.

"Aku tahu karena aku selalu mengawasi Cheril,aku pura-pura tidak tahu saja karena sifat Cheril yang keras kepala. Aku takut dia mengancam bunuh diri lagi jadi aku biarkan dia pulang ke rumah orang tuanya nanti baru aku jemput jika dia sudah tenang dan aku langsung melamarnya".

"Jangan tunggu nanti Jas,maaf bukan aku mau mengaturmu tapi Cheril sedang hamil dan aku takut dia mendapat murka papanya ketika pulang".

"Tunggu,Cheril hamil katamu kenapa dia tidak memberitahuku?"

"Dia kan masih marah sama kau" Zo mendengus.

"Ya Tuhan,masalah sepenting ini kenapa kau tutupi dari aku sayang. Aku bahagia dengan kehamilanmu tapi kau menutupinya. Rasa egoismu besar sekali sayang". Jason berbicara pada dirinya sendiri.

KISS THE DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang