Aku tidak akan takut lagi, kini aku memiliki sahabat yang siap melindungiku dan membantuku.
Mereka berdua langsung masuk ke dalam mobil.
"Kenapa sih ? kok kamu jadi begini ?" Tanya Rachel
"Itu orang yang kemarin aku ceritakan Ra, itu orangnya, wajahnya mirip dengan pelakunya kemarin." Kata Lily
"Kita lapor ke polisi aja ya Ly, biar semuanya beres." Kata Rachel membujuk Lily
"Ja....ja...jangan Ra." Kata Lily dengan gugup
"Kenapa ?" Tanya Rachel
"Di...dia mengancamku supaya aku tidak memberitahukannya kepada polisi atau nggak hidupku akan terancam." Kata Lily
"Dia itu siapamu Ly ?" Tanya Rachel
"Dia sepupuku, dari adik mamaku. Tanteku memang iri dengan mamaku, mamaku dulu lebih disayang dari pada tanteku. Aku sudah tahu sejak lama bahwa Ia akan mengancamku suatu saat."Kata Lily
"Baiklah, kalau begini jadinya kita harus atur cara untuk bisa menangkap basahnya."
"Tapi gimana ?" Tanya Lily
"Sini, aku kasih tau." Kata Rachel
Rachel memberitahu rencananya kepada Lily, dan Lily yang raut wajahnya ketakutan berubah menjadi tenang.
"Baiklah, terima kasih ya mau membantuku." Kata Lily
"Itulah gunanya sahabat, selalu ada dalam suka dan duka." Jawab Rachel
"Ra, keluar yuk." Ajak Lily pada Rachel
"Tentu." Jawab Rachel
Mereka berdua turun dari mobil dan segera menuju ke dalam gedung. Mereka berdua mengikuti pelajaran dengan tenang tanpa takut ancaman apa pun itu.
***
Ketika Lily berjalan, Ia berpapasan dengan orang itu, sekali lagi Lily merasa sangat takut. Tapi takut itu terkalahkan dengan keberaniannya.
"Heh, lo, ngapain lo di sini ?" kata orang itu
"Ya, kuliahlah, ngapain lo nanya-nanya segala, nggak ada kerjaan ya ? Aduh kasihan ya." Kata Lily dengan tegas dan sedikit mengejek orang itu
(Orang itu namanya adalah Deva, sepupu dekat Lily, Deva orang yang selalu iri dengan orang lain seperti ibunya, Heni. Deva sebenarnya adalah anak yang baik, hanya karena pergaulan dan didikan dari ibunya yang kurang baik menjadikan kelakuan Deva seperti yang sekarang.)
"Oh, gitu ya sekarang." kata Deva mengancam, dan langsung mengangkat tangannya ke arah Lily
Pak dosen yang lewat dari arah sana langsung melihat Deva yang hampir saja memukul Lily.
"DEVA !!!" Teriak dosen
Deva dan Lily seketika kaget.
"SINI KAMU DEVA !!!" Kata pak dosen dengan nada marah
Deva langsung mendekati pak dosen.
"I...iya pak." kata Deva
"Awas kamu Deva, sekali lagi kamu mengganggu dia, kamu akan saya keluarkan dari kampus ini. Ngerti !" kata pak dosen pada Deva
Deva hanya bisa terdiam melihat pak dosen yang semakin lama semakin menjauh dari mereka.
"Rasain lo." Kata Lily sambil berjalan melewati Deva
***
Lily menemui Rachel yang sedang duduk di bangku taman.
"Gimana ? sukses nggak ?" Tanya Rachel
"Sukses dong. Kamu memang hebat Ra." Jawab Lily
"Iya dong, aku gitu loh hehhe." Kata Rachel
Mereka berdua mengobrol di taman, dan Deo datang menemui mereka.
"Hai Lily, hai Ra." Kata Deo
"Hai juga Deo." Jawab Lily
"Ha...hai Deo" Jawab Rachel
Vote and comment ya, sorry kalau ada typo, thanks
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenangan Sahabatku
Teen FictionPersahabatan takkan terlupakan sampai kapanpun. Sahabat selalu ada untuk kita, baik dalam suka maupun duka . Cerita ini tidak hanya mengenai persahabatan saja, juga ada yang lain. (Slow Update)
