enam belas

244 9 2
                                    

"Hy udah lama ya kita ga bertemu lia"

Adelia yang hanya diam tanpa membalas sapaan orang itu membuat bingung adelio dengan sikap lia,
Adelia masih saja menatapnya dengan tatapan yang tidak bersahabat.

"Gimana kabar lo lia? Emm dan ini siapa? Pacar baru lo? " kata orang itu

"Lo kenapa bisa disini, apa lo lupa sama ucapan gue setahun yang lalu!" kata lia dengan nada yang aga tinggi

"Gue ga lupa ko, gue minta maaf sama lo gue salah" ucap orang itu.

"Gausah minta maaf, gue ga butuh maaf lo, oh ya dan ini pacar gue jadi ga usah ganggu hidup gue lagi lo paham ikhsan !!" ucap lia dengan menekan kata ikhsan.

Adelio yang bingung dengan situasi ini ditambah dengan kekagetannya dengan ucapan adelia tadi menambah kebingungannya.
Tak lama adelio memikirkan hal ini adelia sudah mengajak adelio untuk pergi dari sana.

"Lio kita pulang aja, gue jadi gabetah ada disini disatu tempat sama dia" ajak lia dengan nada masih sedikit marah.

"Yaudah kita pulang aja" balas lio sambil menggandeng tangan adelia, adelio tau adelia sedang menahan sesuatu, suasana hatinya sedang buruk saat ini, tangannya yang gemetaran menandakan kalau dia tidak kuat dia takut terhadap sesuatu.

Ikhsan masih saja memperhatikan mereka berdua menunjukan senyum yang entah apa itu artinya.
"Anggap saja ini pertemuan awal kita, karena nanti akan ada pertemuan pertemuan yang lainnya lia."

Sampai lah mereka di tempat parkir,
Menuju tempat dimana motor adelio tersimpan, adelio masih memeggang tangan adelia, karena adelia yang masih saja melamun dan terdiam, setelah sampai mereka langsung menaiki motor lio.

"Kita langsung pulang lia?" tanya lio pada lia tapi tak ada jawaban dari lia, karena tak ada jawaban dari lia akhirnya lio memutuskan mengantarkan lia pulang.
"Mm baiklah kita pulang".

"Kita ketaman" tiba tiba kata lia.

Lio yang mengerti langsung melajukan motornya ke taman, tanpa bertanya apa apa.

Tak membutuhkan waktu lama akhirnya mereka sampai di taman, Adelia langsung turun dari motor melangkahkan kakinya ke kursi taman dan mulai terisak disana, melihatnya bagaikan membuka lembaran pahit yang sudah ditutupnya rapat rapat.

Adelio mulai menghampiri adelia duduk di samping gadis itu, dan menenangkannya.

"Kenapa dia harus muncul lagi!! kenapa harus disaat kaya gini, disaat gue mau buka hati, kenapa lio kenapa!!"ucap lia terisak isak memukul dadanya sendiri.

"Lo boleh benci seseorang tapi jangan sampai lo menyakiti diri lo sendiri lia, lo boleh cerita sama gue gue siap jadi tempat curhatan lo, gue bakal selalu ada buat lo lia." ucap adelio menenangkannya.

" tapi liat dia cuman buka lembaran pahit gue, yang udah gue tutup rapat rapat lio" kata adelia.

"Coba lo crita sma gue, biar gue tau permasalahan lo kaya gimana" kata adelio

"Oke gue crita sama lo, dia itu mantan gue sebelum gue pindah kesini, dulu gue punya sahabat disana namanya shasha tapi itu ga bertahan lama setelah gue mergokin mereka berduaan dan ngomongin hal yg bner bner bikin gue ga nyangka sama mereka berdua, gue kecewa berat sama mereka kenapa mereka tega sama gue, kurang apa gue sama mereka". Cerita adelia kembali terisak.

"Udah lo ga perlu tangisin lagi orang kaya mereka, tugas lo sekarang balas mereka tapi dengan cara baik, tunjukin sama mereka kalau lo bisa lupain hal buruk itu, lo bisa lupain mereka, lo harus bisa sabar tabah jangan dahului emosi lo karena itu gak baik." ucap adelio

"Iyah lio, sorry gue tadi bilang kalau lo pacar gue, ga maksud ko" tutur lia

"Gpp ko lia gue juga seneng kalau lo anggap gue pacar lo" kata lio senyum senyum.

"Ehh paan si, jangan ngarep ya" ucap lia sambil tertawa

"Nah kan gitu cantik lo ketawa, lo jelek kalau nangis." goda adelio

Percakapan mereka pun berlanjut adelio yang bisa menghibur adelia sampai ia bisa melupakan sejenak masalah apa yang terjadi pada hari ini.
sampai akhirnya adelia memustuskan untuk pulang karena sudah malam.

"Lio gue pulang ya udah malam juga" ujar lia

"Gue anter ya, bahaya cewe pulang sendiri malam malam kaya gini" kata adelio

"Gausah lio gpp ko, deket ini" kata adelia keukeuh

"Udah gue ga nerima penolakan, ayo naik gue anter pulang" paksa adelio

Mau tak mau lia harus rela ia di antarkan oleh lio kerumahnya, walaupun dia takut adelio tau siapa dirinya.

"Dari sini kemana lagi arahnya?" tanya lio

"Udah deket ko tinggal belok kanan aja," kata adelia tak lama dari situ " nah didepan"

"Oh jadi ini rumah lo, yaudah lo masuk sanah jangan lupa cuci muka, tangan, kaki dan sikat gigi ya terus bobo deh" kata adelio

"Iya ini rumah gue, paan si serasa bocah deh gue dikegtuin" ucap adelia

"Hehe maaf maaf udah sonoh masuk, oh ya besok gue jemput lo ya, gue ga terima penolakan" paksa lio.

"Iyah iya serah lo aja, gue masuk ya lo ati ati di jalan" kata adelia

"Siap gue pamit ya, temu besok lia" kata adelio menstater motornya dqn pergi.

Setelah adelio pergi adelia masuk ke dalam rumah, iya bersyukur adelio tak tau ini rumah siapa padahal kedua orang tuanya berteman,
Setelah lama beefikir adelia memutuskan untuk membersihkan sekujur tubuhnya dan tidur, ia sudah lelah dengan apa yang terjadi hari ini, ia bahkan tak tau apa yang akam terjadi besok dan kedepannya nanti..

Hello apa kabar semua pembaca adelia & adelio??
Kalian rindu pastinya kan sama dua sejoli ini.
Maaf maaf nih author baru bisa upl cerita ini lagi.
Semoga kalian suka ya sama cerita ini dan cerita cerita selanjutnya. 😊😊

Wait jangan lupa votment nya juga ya guys.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adelia & adelioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang