13.00
"Cafe po?ngapain kita kesini Del?"ucap Darrel bingung.
Pasalnya Delilla mengajaknya untuk bermain hari ini,bahkan Darrel membawa ransel besar untuk menampung semua perlengkapan yang akan dibutuhkan nanti.
"Kita tunggu dia keluar"ucap Delilla.
"Owh si Pelakor di dalem,ngapain emang?"
"Biasa lagi morotin ayah"ujar Delilla dengan santainya.
Darrel hanya bergumam .
35 menit berlalu,dengan waktu selama ini berapa banyak uang yang akan di dapat Leli?
Ah sudahlah sebanyak apapun uang yang dia terima hari ini itu tidak akan bisa berguna sama sekali.
Di Neraka tidak menerima rupiahkan?jadi sia sia saja uang yang Leli punya hari ini.
"Ael jalan"
"Loh Del,diakan belum keluar"
"Kita tunggu dirumahnya aja,kasian anak dia sendirian dirumah"kali ini seringaian Delilla terpatri jelas dibibir tipisnya itu.
Darrel mengangguk patuh.
Dalam 20 menit Delilla sudah sampai di rumah Leli.
Delilla berjalan santai memasuki pekarangan rumah besar ini.
Bahkan dengan mudahnya Delilla masuk kerumah Leli yang jelas jelas terkunci rapat.
Bagaimana bisa?
Ah sudahlah,seorang pshyco itu memang selalu mengejutkan.
El anak leli sedang bermain video games diruang tengah.Saking fokusnya ia tak sadar bahwa ada orang yang berjalan mendekatinya.
1
2
3
Hap...
Semua gelap.El tak sadarkan diri.
Pukulan Delilla tepat mengenai tengkuk bocah kecil itu.Tenang saja,El tidak mati kok.
Permainan tidak akan seru kalau bocah ini terlalu cepat mati.
Ingat?Delilla sudah merencanakan semuannya.
Bukan hanya sekali pukul.Delilla terus mengguncang tubuh kurus bocah itu dengan kakinya.
Setelah puas,Delilla menyeret tubuh bocah kecil itu ke ruangan dekat tangga.
Rupanya ini kamar.Tapi kamar siapa?
Kamar ini terkesan maskulin dengan tema monokrom.
Hitam putih.
Warna favorit Delilla.
Perhatian Delilla kembali tertuju pada El.
Delilla mengacak ngacak tas yang di bawa Darrel.
Tali.
Delilla mencari tali.
Tali yang berdiameter sedang dan panjang itu ia lilitkan ke tangan El.
Setelah terikat kuat,Delilla melempar tali tadi hingga melewati lampu hias yang berada tepat di langit langit kamar.
Dalam beberapa tarikan,El sudah tergantung indah dalam kondisi tak sadarkan diri.
Delilla menggantungnya tak terlalu tinggi.Karena jika terlalu tinggi Delilla akan susah ketika menyiksanya nanti.iya kan??
"Ael tutup semua jendelanya ya"
"Oke"
Darrel segera melaksanakan perintah Delilla.Tak butuh waktu lama,rumah mewah ini sudah gelap gulita.Selain karena jendela yang sudah tertutup semua lampu lampu juga sudah Delilla matikan.
Hanya lampu di kamar dekat tangga ini yang ia biarkan menyala.
****
Delilla povSuara deru mobil terdengar.
Itu dia.
Mahluk yang ku tunggu-tunggu.
Aku berdiri di sudut tangga dan Darrel berdiri tepat disampingku.
Mataku tertuju pada jalang yang berjalan memasuki rumah.
"El sayang kamu dimana"ucap Leli
"Aaaaaa mamahh,tolongin El mamah"
Aku yakin pasti Leli panik sekarang.Leli berlari menuju kamar tempat aku menggantung anaknya.
Hmm sesuai rencana.
"Astagaaaaa"Leli berteriak.
Dan sisanya diisi oleh isak tangis bocah sialan tadi.
Cih,cengeng sekali.Baru digantung saja udah nangis.Lihat saja akan ku robek mulutmu nanti.
"Ael ayo,sekarang saatnya"
"Hmm waktunya bermain"
"Hahaha"
Aku tertawa,ekspresi Darrel lucu sekali.Rupanya dia juga tak sabar untuk bermain.
Dan sekarang saatnya PEMBANTAIAN.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psikopath Hacker
Misterio / SuspensoAku akan balas dendam. Pasti menyenangkan melihat tubuhnya yang tak bernyawa mendarat bebas diatas tanah.