15.Mati

2.7K 198 14
                                    

Anak itu sudah mati.Sialan,dasar anak lemah.

Ini semua melenceng dari rencana.Tapi tak apa,aku mahir melakukan improvisasi.

Rencana akan tetap berjalan walau dia mati.

Aku kembali menyeret anak ini sampai persis dihadapan ibunya.

Byurr

Air yang aku siram langsung membangunkan Leli.

Dia mengerjapkan matanya dan memperhatikan keadaan disekeliling.

"Kau sudah bangun?"

Dia tak menjawab,sepertinya ia tak memperhatikanku.Ku rasa dia sedang memperhatikan anaknya.

Krrakss

"Hentikan hiks hiks kumohon hentikan"

Lagi lagi Leli menangis sambil berteriak,dasar aneh padahal aku tak menyetuhnya sama sekali.

"Kalau kau sedang memohon harusnya kau merendahkan suaramu jangan malah meneriakiku seperti itu"

krakkss

Wow injakanku kali ini ternyata keras juga ya,sekarang isi perut anak sialan ini berhamburan kemana-mana.

Bagaimana dengan Leli?Ah tak perlu ditanya.Sekarang tangis dan teriakannya semakin menjadi-jadi.

"Kau tau,sekarang aku sedang kesal padamu.Kau tak pernah menjawab pertanyaanku.Baiklah sepertinya kau harus dihukum"

Senyumanku selalu memgembang saat melihat wajah takutnya,bahkan tangisan dan teriakannya selalu menghibur.

Aku mengambil dua benda kecil dari dalam tas.

"Hei lihat,aku akan memberimu hadiah"

"Tidak tidak kumohon jangan,maafkan aku kumohon lepaskan aku"

"Wah ternyata mulutmu masih berfungsi ya,tapi mulutmu itu nakal jadi aku akan menghukumnya sekarang"

Aku mendekat pada Leli,jalang ini terus saja menggeleng.Sialan,aku jadi kesulitan untuk menjahit mulutnya.

Aku berusaha merapatkan bibirnya dan dalam hitungan menit mulutnya sudah terrutup rapat.

"Wah jahitanku rapih sekali,kau mau melihatnya?"

Leli tak menjawab,oh ya aku lupa sekarang dia pasti kesulitan untuk bicara.

Aku mengambil pisau dari tas.Tidak terlalu besar,bahkan sedikit berkarat.

Aku menatap wajah Leli,aha aku akan memotong yang itu.

Leli mengeluarkan suara suara aneh saat aku memotong kelopak mata kirinya.

Aku melakukannya dengan sangat pelan,dan taraa selesai.

Wah darahnya banyak sekali,wajah Leli sangat lucu sekarang.

"Sekarang tinggal mata kananmu"

Splash

Wow cairan mata Leli muncrat ditanganku.

Aku terus saja menggerakan pisau yang sudah bersarang dimata kanannya.

Leli terus mengeluarkan suara yang tak jelas.

Kasihan baiklah aku akan melepaskan jahitannya.

Kraakk

Dalam satu kali hentakan saja mulut Leli sudah robek.Hei lihat sisi baiknya sekarang mulutnya bisa digunakan.Iyakan?

Arrghhhh hikss hiksss hiksss

Tangis dan terikan Leli kembali terdengar,bahkan badanya terlihat gemetar.

Aku mengambil jeruk nipis dari dalam tas.Aku memotongnya menjadi beberapa bagian dan...

Arghhhhhhhh

Perasan jeruk ini sukses membuat Leli menjerit hebat.

Hahahahahaha

Ekspresinya sungguh lucu,dia tampak menyedihkan sekarang.

Entah mengapa permainan terasa hambar sekarang,baiklah aku selesaikan saja sekarang.

"Hey sayang aku akan memyelesaikannya sekarang"

Aku mengambil pisau yang sedikit lebih besar dari dalam tas.Cukup tajam ku rasa.

Krsss

"Itu untuk ibuku"

Krass

"Itu karna kau mengusik kehidupanku"

Tusukan demi tusukan terus aku layangkan ke perut jalang ini.

Darah menyucur deras,Leli juga sudah tidak banyak mengeluarkan suara.

Apa dia mati?

Tidak,dia tak mati.Nadinya masih berdenyut.

Sebenarnya aku masih sedikit belum puas.Tapi ya sudahlah,aku harus segera mengakhirinya.

Bagaimana ini akan berakhir?

Ku rasa kalian tau.

Ya,ini akan berakhir menyenangkan.



Psikopath HackerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang