Mengasihi

741 47 0
                                    

Dua hal yang menjadi dasar dari seluruh hukum Taurat adalah : Kasihilah Tuhan Allahmu dan kasihilah sesamamu manusia.

Untuk mengasihi itu sangatlah tidak mudah, bahkan untuk sebagian orang mengasihi diri sendiri aja sulit apalagi mengasihi manusia lainnya dan bahkan mengasihi Tuhan yang tidak keliatan. Mengapa tidak bisa mengasihi diri sendiri? Seringkali kita merasa diri kita tidak layak untuk dikasihi, dan hal ini yang membuat kita ga bisa menerima kasih daripada Allah. Bukan kita yang duluan mengasihi, tetapi Allahlah yang terlebih dahulu mengasihi kita. I Yoh 4:19 “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita”.  Layaknya seperti berbicara, anak kecil bisa bicara karena dia mendengar. Demikian pula kasih, kita dapat mengeluarkan kasih karena kita menerima kasih. Jadi mulailah menerima kasih dari Allah.

Dengan apa kita menerima kasih dari Allah?? Mulailah dengan mengucap syukur kepadaNya, ketika kita mengucapkan syukur, entah berapa banyak kita akan menyadari begitu banyaknya yang telah kita terima. Saya sendiri sampai menangis mengingat begitu banyak pemberian Tuhan, mulai dari hidup saya yang telah dilayakkanNya, keluarga yang saya miliki, teman yang saya miliki, berkat dari saya lahir sampai saya ada saat ini, kasih setiaNya yang ga pernah berubah, pengampunanNya yang begitu besar, kematianNya untuk menebus dosa saya, boleh memanggilNya sebagai Bapa, penyertaanNya dalam hidup saya, dan banyak hal yang gak akan habis bahkan rencanaNya untuk hidup saya di masa yang akan datang.

Ketika kita sudah menerima kasih Allah, maka kita dapat mulai mengasihi. Seperti gelas yang diisi terus menerus pasti akan luber. Kasih Allah itu akan mengalir terus seperti air dan kitalah sebagai gelas dan jika kita sudah mengalami kepenuhan Allah, maka kasih Allah pun akan luberr lewat hidup kita. Tapi emang susahhh banget untuk mengasihi, huaaa.. karena terkadang begitu banyak kekurangan orang yang ada di sekitar kita. Ingat kawann, kalau kitapun memiliki kekurangan yang mungkin ga kurang banyak dari orang di sekitar kita.

Kalau Tuhanpun mau menerima kita yang memiliki banyak kekurangan, apa hak kita untuk tidak menerima orang lain?? Ehmm.. jadi keinget perumpamaan tentang pengampunan di Matius 18:21-35, Seorang raja yang berbelas kasih pada seorang hamba yang akhirnya melunaskan hutang hamba tersebut, tetapi ketika hamba itu bertemu temannya yang memiliki hutang padanya, dia tidak mau melunaskan juga melainkan mengirim temannya itu ke penjara.. WOOO, dan akhirnya apa yang terjadi,  raja tersebut marah dan malah menghukum hamba itu.

Terkadang kita beralasan, ow si A kan jahat, si B kan jahat jadi wajar donk aq ga mengasihi dia… NO… yang harus kita benci adalah kejahatannya saja, tapi tetaplah mengasihi orangnya. Karena bisa saja, si A dan si B belum mengenal kebenaran. Dan disitulah kita berperan untuk membawa mereka pada kebenaran yang memerdekakan hidup mereka. Itulah kasih..  

Kasih menutupi pelanggaran, 1 Petrus 4:8 “Tetapi yang terutama” kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa”. Daging kita tidak mengajarkan kasih, tetapi roh akan terus mengajarkan tentang kasih. Beri makan roh kita terus menerus dengan firmanNya, maka kita akan semakin dimampukan untuk mengasihi. 

My God Is AbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang