Seokjin berjalan pelan dengan menundukkan kepalanya menatap kerikil-kerikil kecil di jalan yang di laluinya. Ia berhenti ketika seseorang menghadangnya.
"Mau kemana Jin hyung?."
Seokjin tersenyum dan menggandeng tangan seseorang yang telah menghadangnya tersebut.
"Aku tahu kau akan segera datang saat aku memikirkanmu V."
"Kau akan membawaku kemana Jin hyung," ujar V. Ia terus mengikuti langkah Seokjin yang masih menggenggam erat tangannya.
"Aku ingin menunjukkan sesuatu padamu V," ujar Seokjin. Ia menghentikan langkahnya ketika ia sudah sampai di tempat yang ia tuju.
Sebuah bukit kecil dekat hutan di belakang pohon besar."Waaa... Indah sekali jin hyung," ujar V. Di depan matanya kunang-kunang beterbangan dengan gerombolan-gerombolan indah. Membuat mata V mengerjap-ngerjap lucu mengikuti arah kunang-kunang terbang.
Seokjin tersenyum melihat ekspresi bahagia di wajah V. Ia selalu ingin melihat V tersenyum dan ia ingin dirinya yang menjadi penyebab V selalu tersenyum. Senyuman V sangat manis begitulah di fikiran Seokjin saat ini.
"Bagaimana kau bisa tahu tempat seindah ini Jin hyung?." Seokjin kembali tersenyum.
"Waktu kecil aku sering kesini. Ini adalah tempat favoritku V, dan hanya kau yang aku beri tahu tentang tempat ini." V menatap Seokjin yang terseynyum kepadanya.
"Jin hyung, Boleh aku berlari kesana," ujar V seraya menunjuk area padang rumput yang indah karena banyak kunang-kunang bersembunyi dan terbang di atasnya.
"Sebaiknya jangan V itu berba-," Sebelum Seokjin menyelesaikan kata-katanya V sudah berlari ke padang rumput tersebut.
.
.
.
Kunang-kunang yang bersembunyi di rerumputan itu pun terbang dengan indahnya karena V berlarian di rerumputan tempat persembunyian mereka. Karena takut terjadi sesuatu pada V Seokjin mengejar V yang asyik berlari-larian di rerumputan yang lumayan tebal tersebut."V jangan lari-lari nanti kau jatuh," ujar Seokjin.
"Ayo kemarilah Jin hyung," V berhenti sejenak menunggu Seokjin. Saat Seokjin sudah dekat V mendorong sedikit bahu Seokjin kemudian ia kembali berlari.
"Jangan lari V."
"Ayo Jin hyung," ujar V ngeles ketika hendak di pegang Seokjin.
"V."
"Tangkap aku Jin hyung," ujar V seraya menjulurkan lidahnya pada Seokjin.
"Awas kau ya." Mereka kejar-kejaran layaknya film india.
"Ayo tangkap aku Jin hyung," ujar V seraya berlari mundur.
"Aarrgh," V terjatuh karena kakinya tersangkut rumput. Melihat hal tersebut Seokjin langsung berlari cepat menujuh V dan membantunya berdiri.
"Kau tidak apa-apa V?, Apa kau terluka? yang mana yang sakit," ujar Seokjin. Ia sangat khawatir melihat V terjatuh. Ia menggendong dan mendudukkan V di bawah pohon.
"Aku tidak apa-apa Jin hyung."
"Benarkah? Beri tahu aku yang mana yang sakit," ujar Seokjin seraya mengelap kedua telapak tangan V dengan lembut dan meniup-niupnya beberapa kali. V tersenyum melihat sikap Seokjin yang begitu perhatian.
"Jin hyung."
"Ne V, yang mana yang sakit," ujar Seokjin menatap mata V.
"Tidak ada yang sakit."
"Apa kau ingin mengatakan sesuatu V?."
"Ne."
"Apa?."
"Kau sangat baik Jin hyung." Seokjin hanya membalasnya dengan senyuman.
"Seandainya aku bertemu denganmu lebih awal kau pasti sudah menjadi kekasihku Jin hyung," ujar V seraya tersenyum pada Seokjin.
Seketika mata Seokjin membulat sempurna dan tiba-tiba."V awaass...."
.
.
.Saat Seokjin membuka matanya ia sudah berbaring di atas tempat tidur rumah sakit. Hari juga telah berganti pagi. Seokjin tidak sendirian disana. Seseorang menemani Seokjin dengan menaruh kepalanya di atas ranjang tertidur sambil menggenggam tangan Seokjin.
Seokjin menolehkan kepalanya ke samping. Ia tersenyum lega orang yang di khawatirkannya tidak apa-apa. Seokjin mengelus surai orang yang menemaninya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Syukurlah kau tidak apa-apa V," batin Seokjin. Karena merasa ada sentuhan seseorang yang tadinya tidur itu pun terbangun.
"Jin hyung, kau sudah sadar. Tadi malam aku menemukanmu di pinggir jalan dan aku langsung membawamu kemari."
"Pinggir jalan?," ujar Seokjin.
Ia ingat kalau semalam ia dan V ke tempat favoritnya. Tiba-tiba ada seekor ular hendak mematok V tapi Seokjin menyingkirkan ular tersebut dengan tangannya.
"Ne, kenapa kau ada di pinggir hutan Jin hyung dan bagaimana bisa kau di patok ular seperti ini?." Terlihat raut kekhawatiran di wajah orang tersebut.
"Tapi syukurlah itu bukan ular yang mematikan jin hyung." lanjutnya.
"Aku hanya ingin melindungimu," ujar Seokjin seraya tersenyum.
"Melingdungiku?, apa kau mengalami amnesia hyung?."
Taehyung sangat bingung dengan Jawaban Seokjin. Ia berfikir mungkin kepala Seokjin terbentur sesuatu hingga ia lupa dengan apa yang ia alamai kemarin.
"Maksudmu?."
"Apa sekarang kau lupa namamu dan aku juga?."
"Apa?."
"Ini aku Jin hyung, Kim Taehyung." ujar orang tersebut yang ternyata adalah Taehyung. Ia tersenyum kotak pada Seokjin.
Seketika Seokjin mengerutkan alisnya tidak percaya. Semalam ia bersama V mana mungkin yang bersamanya sekarang adalah Taehyung. Akan tetapi setelah melihat senyuman kotak itu Seokjin yakin itu memang bukan V.
"Kenapa harus kau yang ada disini."
"Aku pikir kau lupa ingatan Jin hyung. Maaf aku tidak dapat menghubungi keluargamu karena aku gak bawah ponsel semalam dan saat aku mencari ponselmu, punyamu juga tidak ada. Jadi keluargamu tidak ada yang tahu tentang hal ini."
Seokjin mengerti. Satu hal lagi yang Seokjin mengerti, V hanya akan bersamanya hanya pada waktu malam pukul 22:30 dan saat pagi menjelang V akan pergi tanpa pamit padanya. Seokjin tidak perduli akan hal tersebut lagi pula V sudah mengatakan padanya kalau ia tidak boleh menanyakan kenapa sebabnya V hanya akan menemuinya pada waktu tertentu. Bersama V walau hanya sebentar ia akan bahagia.
Seokjin menghela nafas dan bangun dari tempatnya sekarang. Ia ingin segera pulang. Pasti keluarganya dan Jhope bingung mencarinya karena semalaman tidak pulang.
"Kau mau kemana hyung?," ujar Taehyung.
"Pulang."
"Aku akan mengantarkanmu hyung," Taehyung memapa Seokjin.
"Tidak usah aku bisa sendiri," Seokjin melepaskan rangkulan tangan Taehyung dengan kasar. Taehyung langsung menciut saat Seokjin membentaknya.
"Baiklah," Taehyung berjalan pergi dengan menunduk Seokjin tidak tahu kekhawatiran dalam hatinya.
"Taehyung." Taehyung menoleh saat Seokjin memanggil namanya.
"Kau bisa mengantarku pulang?," ujar Seokjin. Ia tidak tahan jika melihat seseorang sedang mengkhawatirkannya. Taehyung tersenyum dan kembali untuk mengantarkan Seokjin pulang dengan senang hati.
"Seokjin."
"Jin hyung kau baik-baik saja?."
**TBC**

KAMU SEDANG MEMBACA
22:30
Fanfiction"Seandainya aku bertemu denganmu lebih awal kau pasti sudah menjadi kekasihku Jin hyung,"_V Seokjin x taehyung