Sinar matahari pagi menyelinap ke dalam kamar Taehyung dan mengenai netranya. Ia merasa terganggu karenanya. Taehyung menyibak selimut dan mengucek pelan matanya. Mulutnya menguap belum siap dengan rutinitas pagi ini.
Srekk...
Suara pintu di buka dan membuat Taehyung menaruh atensinya pada pintu. Namja tinggi dengan potongan rambut rapi masuk ke dalam kamarnya. Segelas susu ada di tangannya.
"Pagi Tae, apa tidurmu nyenyak semalam."
"Ne hyung, tumben kau pagi-pagi kesini Namjoon hyung," ujar Taehyung dengan muka sinisnya. Ia menarik tubuhnya ke belakang untuk bersandar pada bagian atas ranjangnya dan bersikap acuh pada saudaranya Namjoon.
"Tadi malam aku juga kesini."
"Aku ingin bertanya padamu tapi kau sudah tidur semalam jadi, Sekarang kau sudah bangun aku ingin bicara," lanjut Namjoon.
"Oh... jadi kalau tidak ada perlunya Namjoon hyung tidak ke kamarku?."
Taehyung masih merasa kesal dengan Namjoon kakaknya yang ia rasa hanya menyayangi adiknya Jungkook saja."Tentu saja, Namjoon hyung hanya akan ke kamar Jungkook seraya membawah susu itu. Atau jangan-jangan itu dibawah kesini tidak untuk di berikan padaku." Taehyung masih saja mengacuhkan Namjoon yang duduk di sebelahnya.
"Aku tahu kau marah pada hyung Tae. Tetapi hyung tidak pernah membeda-bedakan saudara. Hyung sayang kalian berdua dan hyung minta maaf karena terlalu keras padamu kemaren. Aku tahu kau sangat terluka dengan keadaan ini tapi inilah yang terbaik Tae dan aku rasa V sudah memikirkan hal ini."
Mata Namjoon terlihat berkaca-kaca. Ia sudah kehabisan kata-kata untuk meyakinkan Taehyung tentang segalah yang terjadi.
"Aku mohon maafkanlah Jungkook."
Melihat tangisan Namjoon yang tidak pernah ia lihat sebelumnya membuat hati Taehyung sakit. Hyungnya itu suka tersenyum dan suka marah selama ini, ia tidak pernah menangis. Mungkin pernah, tapi tidak di hadapan Taehyung.
Hening.
"Aku ingin makan jajamyeon buatan-nya hyung," ujar Taehyung dengan memegang bahu Namjoon.
Mendengar permintaan Taehyung membuat Namjoon mengusap air matanya kasar. Ia memandang wajah Taehyung yang sedikit menyunggingkan senyumannya.
"Kau mau makan jajamyeon?," ujar Namjoon seraya memegang kedua bahu Taehyung.Taehyung mengangguk. "Jajamyeon buatannya lumayan enak hyung." Taehyung kembali tersenyum namun sekarang sedikit lebih lebar.
"Baiklah Tae, aku akan segera menyuruh Jungkook membuat jajamyeon untukmu. Cepatlah mandi dan kita sarapan bersama," ujar Namjoon dengan begitu bahagia bahkan dia sampai terpleset karena buru-buru keluar.
"Hati-hati hyung!."
"Cepatlah mandi Tae."
"Aku juga tidak suka seperti ini hyung, aku ingin seperti dulu. Tapi, aku masih tidak bisa terima V hyung pergi," batin Taehyung.
.
.
.Seokjin memasuki mobil Hoseok, pagi ini Seokjin meminta Hoseok menjemputnya.
"Kau yakin mau ke kampus hyung," ujar Jhope seraya memapa Seokjin.
"Kita sudah sampai di kampus untuk apa kau menanyakan hal konyol seperti itu," jawab Seokjin.
"Sekarang pergilah, aku bisa sendiri," lanjut Seokjin.
"Baiklah hyung aku akan pulang tapi setelah mengantarkanmu ke kelas."
"Tidak perluh repot, aku bisa sendiri. Sekarang lebih baik kau pergilah. Lagi pula kau bilang kau ada janji pagi ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
22:30
Fanfic"Seandainya aku bertemu denganmu lebih awal kau pasti sudah menjadi kekasihku Jin hyung,"_V Seokjin x taehyung