"Ternyata kau suka berkelahi juga," ujar Seokjin.
Taehyung hanya tersenyum, ia tidak menyangkal tuduhan Seokjin. Taehyung tidak ingin orang lain tahu tentang keluarganya yang bermasalah.
"Ini apelnya hyung," ujar Taehyung seraya memberikan potongan apel yang sudah ia kupas tadi pada Seokjin.
"Kenapa kau berkelahi Taehyungie?."
Seokjin masih penasaran dengan apa yang terjadi dengan Taehyung. Ia berusaha bertanya sekali lagi. Ia sangat penasaran.
"Apa kau punya musuh?."
"Oh ya, aku ingat kalau kau sangat di takuti di kampus. Bahkan anak seperti preman itu takut padamu. Pasti kau sering berkelahi," Lanjut Seokjin.
"hem... aku tidak berkelahi."
"Lalu luka di sudut bibirmu itu?."
"Aku tidak ingin membicarakannya."
Suasana kembali hening sejenak. Taehyung berdiri dari tempatnya dan membuat Seokjin menoleh ke arahnya.
"Aku pulang hyung, maaf kalau aku sudah membuatmu kesal hari ini," ujar Taehyung seraya membungkuk hormat.
"H..."
Helaan nafas berat Seokjin saat memandang Taehyung keluar dari kamarnya.
"Kenapa dia begitu misterius," batin Seokjin.
.
.
.Tanpa memperdulikan Jungkook yang membukakan pintu untuknya Taehyung terus berjalan ke kamarnya. Jungkook sudah meminta maaf kembali namun Taehyung tidak membuka suara bahkan ia mengacuhkan Jungkook.
karena tidak ingin membuat suasana seperti kemarin Jungkook lebih memilih diam dan tidak memaksa Taehyung untuk memaafkannya.
.
."Seokjin, kenapa kau kesini?. Istirahat saja di kamarmu. Biarkan eomma yang menjaga tokonya dengan Jhope," ujar eomma Seokjin yang melihat putranya berjalan terpincang-pincang kedalam toko.
"Iya hyung biarkan aku saja yang menjaga tokonya."
Seokjin menunjukkan senyuman termanisnya.
"Aku sudah tidak apa-apa Eomma. Lagi pula kalau aku diam istirahat dikamar rasanya punggungku sakit."Eommanya mengelus sayang punggung seokjin seraya tersenyum.
"Ya sudah hyung aku akan mengambilkan kursih untukmu agar kau bisa duduk." Jhope mengambilkan kursi untuk Seokjin.
"Gomawo."
Ini sudah hampir larut malam eomma Seokjin meminta putranya untuk pulang tidur. Namun Seokjin menolaknya halus ia sedang menunggu seseorang. Seseorang yang membuatnya mengorbankan dirinya untuk digigit ular.
"Seokjin, apa kau tidak mengantuk. Kau baru saja pulang dari rumah sakit. Lebih baik kau pulang istirahat aku akan menutup tokonya," ujar Eomma Seokjin.
"Aku belum mengantuk eomma, jangan khawatir aku tidak apa-apa."
Seokjin terus memandang pintu masuk di tokonya. Sebentar lagi orang yang dinantinya akan datang.
"Apa ada yang kau tunggu Seokjin?."
"Ah, ani eomma. Apa eomma sudah mengantuk?. Lebih baik eomma tidur sekarang, biar aku disini bersama Jhope," ujar Seokjin seraya memandang Jhope yang kini sudah pulas tertidur di sofa dekat meja kasir.
"Eomma akan menemanimu," ujar Eomma Seokjin mengelus pelan kepala anaknya.
Sebuah pesan masuk, Seokjin membukanya. Ia menghembuskan nafasnya pelan. Taehyung mengiriminya pesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
22:30
Fanfic"Seandainya aku bertemu denganmu lebih awal kau pasti sudah menjadi kekasihku Jin hyung,"_V Seokjin x taehyung