Core 7.5

253 56 25
                                    

Kau tahu apa yang ada dalam otakku setelah mengetahui masalah Rick tadi? Peluang kami untuk lolos dari tes ini adalah 1:10^10.

Yang benar saja! Oh, habislah kita! Tapi tunggu! Mungkin masih ada harapan?!

Aku menoleh kearah Trisha, dan aku yakin dia tahu apa yang aku maksud sekarang.

"Aku pikir kau salah Fread, aku juga memiliki masalahku sendiri disini."

Bagus! Sempurna sekali! Kelompok yang dipenuhi oleh masalah setiap anggotanya sendiri, cukup langka bukan?

"Tadinya aku ingin menghabisimu ketika kau mengatakan, kau buta arah, tapi aku urungkan niatku tersebut, aku tidak bisa menyalahkan masalahmu itu. Aku juga memiliki masalahku sendiri." ujar Trisha dengan tatapan yang mulai terlihat santai.

"Ya, syukurlah kau masih memiliki hati nurani, tapi setidaknya kita masih memiliki harapan disini. Benarkan, Fread?"

Apa aku tidak salah mendengarnya, Rick bilang harapan? Aku tidak ingat bahwa sebelumnya ada yang menganggapku sebagai harapan, lelucon macam apa ini?!

Aku hanya diam menanggapi perkataan mereka berdua.

Akhirnya, kami berhenti sejenak setelah cukup jauh berjalan, dan belum ada tanda-tanda dimulainya tes ini.

Mataku semakin berat sekarang, aku bukan tipe laki-laki yang dapat terjaga semalaman, mungkin sebaliknya, aku bahkan bisa tidur hampir setengah hari.

Akhirnya aku terperosok ke dalam jurang mimpi yang cukup membuatku melupakan keberadaanku saat ini.

–––

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali hanya untuk membiasakan cahaya yang tertangkap oleh mataku saat ini. Ketika aku yakin kesadaranku kembali, aku mulai mengedarkan pandanganku keseluruh sisi.

Dan kau tahu? Aku baru sadar Rick dan Trisha tidak ada disini. Sialan! Tega sekali mereka meninggalkanku tertidur sendiran di trotoar seperti ini, bagimana kalau ada seseorang yang menjahiliku?!

Aku mulai merasa dikhianati sekarang, mungkin cukup berlebih dengan menggunakan kata 'dikhianati' tapi memang seperti itulah kebenarannya.

Aku mulai meragukan perkataan Rick tentangnya yang 'buta arah', apa itu hanya akal-akalannya saja untuk membodohiku?

Semua kemungkinan buruk yang mungkin menimpaku mulai memenuhi pikiranku.

"Fread? Kau sudah bangun?"

Tunggu! Aku mendengar suara seseorang, ya! Aku mengenali suara ini. Dan semoga saja apa yang aku pikirkan sama dengan kenyataannya.

Tepat seperti apa yang aku pikirkan, orang yang memanggilku tadi adalah Trisha dan dibelakangnya terlihat Rick tengah membaca sebuah koran dengan seriusnya.

"Kalian dari mana saja? Kenapa kalian tidak membangunkanku? Kau tahu, aku sempat berpikir yang tidak-tidak mengenai kalian." kataku jujur.

"Sorry Fread, aku tidak membangunkanmu karena tidak tega, kau terlihat menyedihkan sekali ketika tidur." nada bicara Trisha terdengar santai.

Dia merasa kasihan padaku atau mengejekku?

"Kau harus menyalahkan Rick, ini semua salahnya. Kami berniat mencari informasi mengenai Jack The Ripper, dan kami sempat tersesat tadi." Trisha mengakhiri perkataannya dengan helaan napas yang terlihat berat.

Aku mengalihkan pandanganku pada Rick yang tengah serius membaca koran, terbukti dari ekspresinya yang terlihat kebingungan sambil memicingkan matanya.

"Apa ada masalah Rick?" akhirnya aku menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, aku yakin keadaan kami sekarang dalam kondisi kurang menguntungkan.

"Kalian tahu? Sekarang tanggal 19 Desember 1888, dan menurut apa yang aku ketahui. Seorang bernama Mylett ditemukan tewas dicekik di Clarke's Yard, High Street, Poplar , pada 20 Desember 1888. Dan kemungkinan besar dia dibunuh pada tanggal 19 Desember malam, dan kalian tahu apa yang aku pikirkan sekarang." kata Rick dengan panjang lebar, dia terdengar sangat meyakinkan untukku.

World Freak (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang