Empat

775 26 0
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat ditunggu-tunggu Rain. Rain dan mama nya langsung pergi ke sekolah SMAN 1 Jakarta untuk mendaftarkan diri di sekolah itu. Banyak seleksi yang harus Rain lewati. Dan karena Rain adalah anak yang menyukai sebuah tantangan, Dia menyelesaikan semua seleksi dengan mudah dan cepat. Karena hari ini adalah hari terakhir pendaftaran, maka semua seleksi harus di jalankan Rain hari ini, karena besok adalah pengumuman kelulusan.

Selesai mengikuti seleksi Rain pergi untuk brkeliling sekolah dan melihat semua isi sekolahnya. Di saat sedang melihat-lihat sekolahnya, Tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya, Rain langsung menoleh kebelakang dan spontan ia langsung memukul orang yang menepuk pundaknya tadi.

"Eh... udah udah ini gue Danish" ucapnya sambil menahan serangan yang di berikan Rain padanya.

"Lo? ngapain lo disini? lo ngikutin gue ya?" tanya Rain sambil menyeritkan alisnya.

"Hahaha... ngikutin lo bilang, geer banget lo, gue daftar sekolah disini keles."

"Wait. daftar sekolah disisni? kok bisa lo daftar disiqni?"

"Lo aja bisa daftar disini, terus kenapa gue enggak bisa" jawab danish santai, sambil mencubit pipi Rain dan berjalan meninggalkannya.

Rain hanya tersenyum kecil sambil memerhatikan Danish berjalan.

"Eh. apaan sih kok jadi liatin dia." Rain melanjutkan untuk melihat sekolah.

Saat Rain kembali ke depan untuk menjumpai mama nya. Ternyata di sana sudah ada Danish yang sedang berbicara dengan mama nya. Tapi sayangnya Danish langsung pergi saat melihat Rain berjalan ke arah mereka.

"Tadi mama bicara sama siapa?" tanya Rain pura-pura tidak tau.

"Sama nak Danish yang kemarin jumpai kita waktu kita abis ambil surat kelulusan"

"Ooo"

"Kok kamu biasa aja? biasa juga kamu gak suka" tanya mama bingung.

"Hah, eng- enggak kok ma, gak apa-apa" jawab Rain dengan bingung dan terbata-bata.

Selesai mendaftar dan menyelesaikan semua seleksi, mama Rain mengajak Rain keliling jakarta untuk mengetahui jalan menuju sekolahnya nanti. Tapi sayangnya, Rain menolak ajakan sang mama, Karena Rain ingin mencari tau sendiri.

"Gak ma, aku gak mau"

"Kenapa? Bagaimna kamu bisa sampai kesekolah nanti, kalau kamu gak tau jalan?"

"Tenang aja maa, aku udah besar kok, lebih baik kita kembali aja ke apartemen, kasian adik-adik disana gak ada yang nemenin" tawar Rain kepada mamanya.

"Yaudah kita pulang saja"

***

Ketika sampai di apartemen, adik-adik Rain langsung menyambut dan memeluk mereka berdua.

Dan Rain langsung membanting tubuhnya ketempat tidur. Karena dia merasa sangat lelah setelah menjalankan semua seleksi dalam sehari. Hingga akhirnya dia tertidur sampai sore hari.

****

Pagi hari , Rain bersiap-siap pergi ke sekolah lagi untuk melihat hasil pengumuman.

Rain berjalan melewati gerombolan orang tua dan anak nya yang ingin melihat pengumuman siapa yang di terima di sekolah ini .

Daftar nama anak-anak yang lulus di letakkan di mading sekolah.

Karena Rain kelamaan datang , maka Rain harus bersiap untuk antri agar bisa melihat nama nya tercantum sebagai anak yang di terima di sekolah ini atau tidak.

Mata Rain memperhatikan satu-satu nama yang ada di daftar nama itu . Dan....

3. Rain Anggraini


"Yeay Alhamdulillah akhirnya. Eh...." Tiba-tiba Rain melihat salah satu nama seseorang yang ia kenal.

Danish Pratama.

Ya. Danish. Nama ia berada tepat dibawah nama Rain.

"Gila anak ini, bisa-bisanya dia hampir nyaingi gue." kata Rain dengan nada kesal.

Setelah itu Rain berlari menuju mamanya yang sedang menunggu di taman sekolah.

Ya. Rain mendapat peringkat ke tiga dari 1700 siswa-siswi di Jakarta.

"Maaaaa!" Rain memanggil mamanya dengan sangat antusias.

"Bagaimana hasilnya Rain?" Tanya Mama Rain dengan penuh penasaran.

"Rain lulus ma dan minggu depan sudah bisa masuk sekolah." Jawabnya dengan penuh semangat sambil mengembangkan senyum nya.

"Alhamdulillah, baguslah nak, kamu memang anak yang bisa dibanggakan." Mama Rain tersenyum bangga dengan putri nya.

Mereka berjalan kemobil dan kembali ke apartemen.

"Hai jagoan kecil." Sapa Rain kepada adiknya saat sampai di apartemen. Ya si jagoan kecil, adik lelaki Rain satu-satunya.

Saat sedang asiknya bermain dengan adik adiknya, mama memanggil Rain

"Rain, sini nak!" Panggil Mama Rain.

"Iya ma kenapa?" Jawab Rain sambil menghampiri mamanya.

"Besok mama harus sudah kembali pulang, mama akan tinggalkan kartu Atm sebagai pegangan kamu disini." Ucap wanita itu kepada Rain.

"Kenapa secepat ini ma?" Raut wajah Rain tiba-tiba berubah menjadi sedih.

"Mama juga harus kembali bekerja, dan adik adikmu juga harus kembali sekolah nak"

"Hm... Ya sudah. Baiklah ma."

Mau tidak mau Rain mengatakan itu. Karena dia tidak bisa jauh dari mama nya. Rain adalah satu-satunya anak yang paling manja sama mamanya. Wajar saja Rain agak keberatan jika harus ditinggal mamanya. Apalagi ini di kota besar. Tapi di satu sisi Rain harus jadi anak yang mandiri. Itulah harapan sang mama.

***

Pagi hari Rain mengantar mama dan adik adik ke bandara.

"Rain." Memanggil Rain sambil membawa koper-koper yang berjumlah sekitar 2-3 koper.

"Iya ma." Saut Rain.

"Jaga diri dan kehormatanmu di kota besar ini nak, Jangan kamu hancurkan harga dirimu karna hawa nafsu mu, dengar!" Mama menasihati Rain karena ini di Jakarta, yang menurutnya pergaulan anak perempuan disini sangat bebas.

"Iya ma, Rain akan ingat pesan mama." Rain mengangguk sambil meng'iya'kan ucapan mamanya.

"Yasudah, mama harus pergi sekarang." Pamit sang Mama.

"Hati hati ma jaga adik-adik, Rain pasti merindukan kalian." Raut wajah Rain terlihat sangat sedih sekali.

"Dada kakak." Ucap sang adik sambil melambaikan tangannya.

"Dada jagoan kecil, jaga mama sama kakak ya." Perintah Rain sambil membalas lambaian tangan adik kecilnya.

"Siap kak."

****

HAY GUYS, SORRY YA BARU POST. SOALNYA LAGI BANYAK TUGAS KEMARIN SAMPE SEKARANG JUGA SIHH😂 CAPS NYA JEBOL BTW

HAPPY READING GUYS 😊💕💕

Bad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang