Jennie terduduk di sofa ruang tamu, sedang memandang Jisoo yang daritadi mengomel tentang tokoh kartun yang sangat bodoh itu.
"Yah, gimana sih? Niatnya jail tapi dia yang apes kasian amat hahaha"
Jennie terkekeh pelan mendengar ucapan Jisoo. sambil ikut menonton kartun bernad bear itu.
"Ya mau gimana lagi? Emang nasibnya udah apes kan?"
Jisoo mengangguk membenarkan ucapan Jennie. Kemudian ia menyesap jus jeruk yang dari tadi di anggur nya.
"Oh ya, Jennie. Kemarin ibu mu telpon" Jennie mengangkat alisnya mendengar kalimat yang dikatakan Jisoo barusan.
Mau ngapain ibu tua itu menghubungiku? Haah paling juga bakalan ngomel tentang kapan nikah? Mama gak sabar mau ngegendong cucu, bikin kesel aja.
"Dia bilang, suruh Jennie cari laki-laki ganteng dan jangan lupa yang sayang banget sama Jennie, biar cepet-cepet nikah terus punya anak. Tante pengen punya cucu." ucap Jisoo sambil mengulang kembali ucapan ibu Jennie yang telah dihafalnya sekitar setengah jam yang lalu.
"Dan dia bilang- "
"jika tidak mendapatkan lelaki juga, akan aku jodohkan dia dengan laki-laki ganteng dan kaya anak teman sosialitaku, begitu kan?" Jennie memutar bola mata malas, hapal akan apa yang pasti diucapkan mama nya itu.
"Tepat sekali!" Ucap Jisoo riang. "Jennie, benar kata ibumu. Makanya kalau jadi cewek itu jangan terlalu dingin dan cuek, gak bakal ada yang mau sama kamu. Ngeliat kamu aja mereka bakalan lari duluan saking ketakutan nya sama kamu" Jisoo tertawa cukup keras akan ucapannya yang mengejek Jennie.
"Nggak kayak gitu!" Jennie menyangkal ucapan Jisoo walaupun sebagiannya memang benar. Tapi nggak sampai lari juga kali..
"Aku nggak niat nikah sekarang, aku cuma ingin sendiri selamanya" Jennie menghela napas sebentar mengenang masa lalu pahitnya bersama sang mantan pacar.
Jisoo yang mengerti akan perubahan raut wajah Jennie tersenyum tipis sambil mengelus punggung Jennie lembut.
"Jennie, lupain masa lalu mu. Kamu punya kehidupan yang masih panjang untuk ke depan nya. Kalau kamu kayak gini terus, yang tersiksa bukan cuma kamu. Tapi kita juga, orang yang sayang sama kamu. Buka hati kamu juga jangan di gembok terus. Ubah sifat buruk kamu itu." Jisoo berbicara panjang lebar kali tinggi bagi pendek pada Jennie yang langsung memeluknya erat.
"makasih Jisoo, I feel better now because of you. thank you." Jennie tidak melanjutkan kata-katanya memilih memeluk tubuh Jisoo.
"I know " Jisoo mengelus rambut panjang Jennie lembut sampai-sampai sang empunya tertidur nyenyak.
"Jennie" ucap Jisoo sambil menepuk-nepuk pelan pipi Jennie.
Jennie hanya menggumam.
"Kamu pindah tidur dikamar sana! Kamu bisa sakit kalau tidur disini. Akhir-akhir ini aku tahu kamu jarang tidur nyenyak" ucap Jisoo sambil terus menepuk-nepuk pipi Jennie. Kali ini sedikit lebih keras.
"Hm" Jisoo menuntun Jennie yang setengah sadar ke kamarnya kemudian membaringkannya dan menyelimutinya senyaman mungkin.
●●●NOT HURT ME,PLEASE!●●●
Yoongi menghembuskan nafas kesal. Revin selalu ingin tahu tentang sekertaris barunya. Bahkan Revin sampai rela bela-belain datang ke kantornya untuk menemui Rose.
"Lo mendingan pulang sana" dengan nada di tekankan Yoongi mengusir Revin dari kantornya-karena ingin menemui Rose-dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
DON'T HURT ME (warn 18+)
Fanfiction[ SLOW UPDATE ] Park Chanyeong a.k.a Rose menjadi sekertaris seorang bos diperusahaannya. Yoongi, seorang boss yang memiliki aura kuat dan dingin. Tetapi apa jadinya kalau ternyata untuk mendapatkan Rose, Yoongi harus mengalahkan kepala manajer yang...