Surprise

387 43 2
                                    

   Rose terburu-buru masuk ke gedung perusahaannya bekerja. Setelah sampai di lift ia merapihkan sedikit pakaiannya yang agak kusut karena terburu-buru tadi. Lalu menata rambut dengan seadanya. Matanya melirik ke jam yang melingkar manis di tangannya sambil harap-harap cemas.

Ya..

Rose kesiangan..

Gara gara mimpi sialan itu.

Setelah tidur dengan nyenyak disamping Jennie, Rose memimpikan hal yang sama. Lalu ia memilih untuk tidak tidur. Rose memunggungi Jennie agar Jennie mengira dia telah tidur dan tidak khawatir.

Setelah lift sampai di lantai teratas Rose langsung masuk ke ruangannya bekerja dan mempersiapkan segala keperluan nya untuk bekerja. Saat Rose duduk dan mulai tenang karena ia belum telat, Rose melirik ke ruangan Yoongi yang hanya dibatasi oleh kaca.

Kosong..

Yoongi tidak berada ditempat duduk tempat biasa ia bekerja, Rose merasa agak lesu namun ia tersenyum untuk menyemangati dirinya sendiri.

Setelah berjam-jam ia berkutat dengan pekerjaannya, terdengar bunyi lift terbuka dan suara langkah kaki. Rose spontan menoleh dan mendapati Yoongi yang tengah menatapnya di pintu ruangan Rose.

Rose berdiri lalu menunduk sopan kepada Yoongi, Rose merasa agak aneh. Yoongi tidak dengan jas rapi miliknya dan barang-barang formal yang biasa Rose lihat. Yoongi hanya memakai celana jeans biru muda dan kaos hitam putih sambil menenteng ponsel nya.

"Selamat pagi Pak!" Ucap Rose kaku.

Yoongi tersenyum tipis lalu mengacak-acak rambut nya sendiri. Rose langsung terpaku akan pemandangan indah nan langka ini.


Tuhan, ini anak siapa ganteng bangetT_T - Rose



Yoongi makin tersenyum lebar melihat ekspresi lucu Rose. Ia merasa gemas, karena tak bisa menahan rasa gemas itu. Tubuhnya bergerak sendiri, ia melingkarkan tangannya di area pinggang Rose sambil mengecup pucuk kepala Rose.

"Muka kamu jangan begitu, saya jadi gemes pengen meluk sama cium kamu"

Bisa dibayangkan sodara-sodara betapa merahnya wajah Rose sekarang. Rose berusaha mati-matian menahan laju detak jantungnya yang liar. Takut-takut terdengar oleh Yoongi.



Karena kepala Rose tepat didepan dada Yoongi, ia bisa merasakan detak jantung Yoongi yang sama cepat nya seperti dia. Itu membuat wajahnya semakin memerah.

Yoongi melepaskan pelukannya lalu memperhatikan wajah Rose yang memerah.

"Kamu demam?" Ucap Yoongi bingung dengan ekspresi polosnya.

Rose benar-benar ingin meledak, jika ia tidak punya malu ia akan mengambil foto Yoongi dengan ekspresi yang bahkan Rose pun tidak pernah membayangkan kalau Yoongi bisa menampilkan wajah polos seperti itu sekarang juga.

Rose menggelengkan kepalanya sambil menunduk malu. Setelah itu yang ia rasakan adalah elusan lembut diatas kepalanya.

"Kamu mau temenin saya?" Ucap Yoongi.

"Kemana pak?"

"Jalan-jalan" ucap Yoongi dengan cengiran yang luar biasa langka itu.

"Kerjaan saya masih banyak pak, maaf" Rose sebenarnya ingin ikut, tetapi pekerjaan nya masih sangat menumpuk.

"Itu nanti saya beri keringanan, ini juga perintah!" Ucap Yoongi tegas.

"Baik pak!"

Rose tidak bisa membantah karena bagaimanapun juga Yoongi adalah bos nya, apapun yang ia katakan adalah perintah.

DON'T HURT ME (warn 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang