Jangan memilih yang lain..

1.1K 104 23
                                    

"Ini tentang Sera, Yoongi"

Yoongi mengernyitkan dahi bingung. Sean menangkap kebingungan Yoongi karena kening Yoongi berkerut.

"Sera, ternyata masih hidup"

Yoongi terkejut. Tapi, ia berusaha untuk tenang. Perasaan Yoongi saat ini campur aduk, antara marah, sedih, senang, bingung, menjadi satu.

Bagaimana mungkin Sera masih hidup? Yoongi ingat dengan betul bahwa sera meninggal tepat pada saat ia mencium kening sera. Yoongi juga menyaksikan acara pemakaman Sera.  Itu tentu saja mustahil.

"Gue serius, kemarin waktu gue nganterin Kelly ke mall. Gue ngeliat dia lagi milih sayur-sayuran. Tadi nya gue pengen nyamperin dia, tapi Kelly ngerengek minta dibeliin es krim."

"Tapi itu gk akan mungkin"

"Tapi gue serius."

Sean menghela nafas. Dia memijat hidung nya yang terlampau mancung itu. Dia juga tidak tahu kalau dia bisa melihat sosok Sera di pusat perbelanjaan itu.

"Mungkin cuma mirip"

"Nggak Yoongi. Gue inget Sera punya postur tubuh seperti apa. Dan bukan cuma muka dan posturnya yang mirip, gue sempet ngedenger dia ngomong, dan..Itu suara dia!."

Yoongi menggeleng pelan. Tidak ,, tidak percaya kalau dia tidak melihatnya ssecara langsung.

"Lupain.  mungkin gue salah lihat" Sean memilih bungkam melihat Yoongi yang sepertinya mulai murung.

Semoga aja benar salah lihat.

~~~~~~

Yoongi berangkat menuju kantor. Pagi ini ia ingin bertemu dengan Rose. Jika dihitung dalam hitungan hari mungkin Yoongi sudah satu minggu tidak pergi ke kantor. Dia merindukan Rose.

Yoongi memencet tombol lift pribadinya. Menuju lantai teratas yang merupakan ruangannya dan Rose.

~~~~~~~~~

Yoongi menggebrak mejanya kasar. Dilanda kesal. Dia melonggarkan dasinya yang terasa seperti mencekiknya.

Saat ia keluar dari lift. Ia melihat Rose bersama dengan Revin. Saat itu Revin menghampirinya dan meminta izin kepada Yoongi karena ingin membawa sekertarisnya pergi.

Yoongi terpaksa memberikan izin karena bagaimana pun pemilik saham terbesar adalah Revin.

Sebelum benar-benar memasuki lift, Revin memberikan senyuman.. mengejek mungkin?

Yoongi lupa akan keberadaan Revin yang tidak main-main bahwa dia benar-benar tertarik pada Rose. Rose memang memiliki kharisma tersendiri untuk memikat seorang lelaki. Kadang Yoongi merasa risih jika ada laki-laki yang mencuri pandang ke arah Rose. Bahkan karyawan disini sering Yoongi temukan sedang melirik Rose diam-diam.

Yoongi duduk di kursinya dengan kasar. Ia harus menjauhkan Revin dari Rose. Tapi bagaimana caranya?

~~~~~~

Rose berhenti membaca dokumen yang ada ditangannya. Ia beranjak ke arah pintu lalu membukanya. Revin tersenyum manis didepan pintu. Rose membalasnya dengan sopan lalu mempersilahkan Revin masuk ke ruangannya.

"Apa pekerjaanmu masih menumpuk?" Revin duduk disofa Rose sambil membenarkan letak kacamatanya.

Saat pertama kali Rose melihat Revin, ia tidak memakai kacamatanya. Dan saat Revin memakai kacamatanya-entah itu kacamata minus atau bukan-Revin terlihat lebih menawan dan lebih dewasa.

Revin memakai kemeja berwarna abu-abu dengan celana hitam formalnya. Rambut nya tertata rapih dengan poni yang tidak terlalu panjang. Tapi Rose tidak merasakan apapun. Hanya saja ia gugup karena kepala manajer perusahaan datang ke ruangannya.

DON'T HURT ME (warn 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang