Pada akhirnya, sang raja muda pun menyadari bahwa kebahagiaan itu bersama dengan kesederhanaan, kebersamaan dan rasa syukur. Ia pun melangkah pergi meninggalkan sejenak hiruk pikuk istana. Kakinya menuju kearah kampung pesisir. Dimana anak-anak, pemuda, dan tetua berdendang sembari menari teruntuk menghibur diri dan menikmati malam. Bukan dendang yang membuat mabuk kepayang yang mereka lantunkan, tapi sebuah syair yang menambah mereka terbalut dalam kebersamaan. Dan bukan juga tarian yang aduhai dan senggolan yang mereka perlihatkan, akan tetapi sebuah ekspresi tradisional mereka memaknai kesederhanaan. Dan walau bagaimanapun juga dihati mereka terukir rasa syukur mereka pada Sang
Maha Pemberi nikmat dan rahmat, Allah Swt. Sang raja menghampiri dan bergabung bersama mereka. Awalnya Ia merasa canggung, tapi lama-lama geming lagu-lagu melayu berbasis kebersamaan dan kerukunan menghanyutkan rasa canggungnya itu. Dan mulai mengerti arti sebuah kebersamaan didalam kesederhanaan. Dan bersamaan dengan itu tak jarang sang raja tersenyum kala tingkah lucu anak2 kecil terselip dalam dendang dan tarian. Hal seperti ini mungkin belum pernah ia rasakan di dalam istana
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejak Kesunyian
Poetry#Quote # inspirasi #Puisi #Motivasi #Renungan Buku ini, bukanlah sebuah buku novel yang berisikan cerita penuh romantisme sepasang kekasih yang tengah dimabuk cinta. Oke.. disini saya tidak bermaksud menambah sakit para jomblo karena ngomongin soal...