Melarikan Diru dari Penjara Ponsel

45 2 0
                                    

Apa kau tau ?
Kehidupanku berjalan menoton
Pagi hingga berganti malam, aku tak jemu memandangi ponselku
Bermain-main di dunia maya
Dunia yang membuatku lupa
Kalau aku dilahirkan pada dunia nyata

Yah, ponselku adalah gerbang masuk menuju pada dimensi itu
Sebuah dimensi yang mendekatkan orang-orang yang jauh
Dan berpotensi juga menjauhkan orang-orang yang dekat
Bukan hanya itu saja
Aku berfikir, aku telah menyia-nyiakan waktuku
Namun tak sedikitpun aku menyadari hal itu
Aku seperti terhipnotis untuk masuk kedalamnya
Rasanya memang menyenangkan
Namun setelah aku menyadarinya, semua terasa membosankan
Hidup bukan seperti ini !
Ini samahalnya aku hidup di dalam penjara
Semakin jelas aku merasakanya, kala melihat anak-anak bermain sepakbola
Mereka tersenyum dan tertawa
Dan bukan dengan emotikon mereka menyampaikanya pada yang lain
Aku semakin ingin melarikan diri dari penjara Ponselku
Karena dia, aku tak bisa berekspresi tersenyum dengan nyata
Hanya sebuah senyum emotikon si bundar berwarna kuning
itupun hanya sebuah senyum kepalsuan, karna sesungguhnya hatiku menangis

Aku sudah muak dengan kebosanan!
Lantas aku berlari menuju  pantai
Memandangi lautan biru yang menghampar luas hingga diujung sana
Indah, sungguh indah sekali ciptaan Allah
Dan kulemparkan saja ponselku kedalam keindahan warna biru itu tanpa kasihan
Karna itulah caraku melarikan diri dari kurungannya
Dengan menenggelamkanya kedasar samudra

Kini aku telah terbebas, berakhir sudah statusku sebagai tahanan ponsel
Senyum menghias wajahku tanpa kepalsuan
Aku memulai hidupku yang baru, hidup sebagai seorang pengembara
Merasakan hal-hal baru yang belum pernah aku merasakanya
Mendaki gunung, mengarumi samudra, serta membelah hutan belantara
Bertemu beacam-macam sifat dan watak tokoh di panggung sandiwara ini
Hidupku kinipun  menjadi lebih berwarna dan bermakna

Jejak KesunyianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang