Teen

2.6K 112 0
                                    

"Ku terjebak diruang nostalgia. "

                                ***

"Tempat nya dari dulu nggak berubah, selalu bawa ketenangan. Leta suka. " Gumamku seraya memuji ketenangan tempat ini.

"Walaupun tempat nya berubah juga tapi nggak dengan kenangan nya kok. " Sahut seseorang.

Seketika muka ku memucat karna menyadari pemilik dari suara tersebut.

"Boleh arga duduk?. " Tanya nya. Aku hanya diam tanpa memberikan jawaban apapun.

"Boleh arga duduk?. " Tanya nya sekali lagi. Aku hanya mengangguk.

"Kangen gua?. " Tanya nya, aku mengangguk membenarkan.

"Ini kelebihan leta. Selalu bersikap jujur. " Kata nya lalu memandang wajahku sebentar lalu mengalihkan pandangan nya kesekitar taman.

"Apa yang terjadi ketika arga nggak ada di sisi leta?. " Tanya nya lagi.

"Nggak terjadi apa apa. "

"Kalo yang leta rasakan tanpa arga?. "

"Sepi. "

"Berarti kita sama. "

"Maksudnya?. "

"Arga tanpa leta juga hidup arga sepi, seperti nggaka ada artinya. "

"Haha. " Aku tertawa hambar.

"Basi. " Sambung ku.

"Maafkan arga karna sudah pergi. "

"Dimaafkan. "

"Sekarang arga sudah kembali kok, tenang saja. "

"Dan sekarang, leta sudah nggak menginginkan ini lagi. " Sahutku datar.

"Kenapa?. "

"Kakak pergi tanpa sebuah alasan, dan datang tanpa sebuah kejelasan. Leta capek, leta nggak sanggup. "

"Kalau leta nggak suka arga disini, arga bisa menghilang dari kehidupan leta. "

"Jangan menghilang. "

"Kenapa?. "

"Cukup jangan pernah mengingatkan kenangan yang dulu saja sudah cukup. "

"Akan arga lakukan kalau itu yang buat leta bahahia. "

"Makasih. "

"Untuk apa?. "

"Selalu bersedia membuat leta bahagia. "

"Sudah tugas arga membuat aleta bahagia. "

"Dulu memang tugas kakak, tapi sekarang sudah bukan lagi. "

"Tapi arga masih ingin membahagiakan aleta. "

"Kakak tau kan cara nya?. "

"Dengan tidak mengingatkan kenangan di masa lalu?. "

"Iya. "

"Akan arga lakukan itu, arga janji. "

"Ciaaaa janji janji nih yeeee. Dede baoer bang." Ucap seseorang dengan nada menggelikan nya itu. Aku segera menoleh, dan ternyata itu angga lagi?

Manusi itu terbuat dari apa hingga bisa semenyebalkan ini? Batinku.

"Bang, janji in dede lagi dong bang. " Sambungnya. Kak arga hanya menatap heran.

"Sudah, arga pergi dulu. " Kata kak arga lalu segera melenggang pergi meninggalkan kami berdua di taman.

"Bang! Mau kemana bang! Jangan tinggalin dede bang!. " Teriak angga. Dengan cepat aku segera mencubit perut nya gemas.

ALETTA [COMPLETED]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang