Eleven

2.4K 113 1
                                    

"Mencintai seseorang Itu nggak selalu sakit, buktinya gue masih kuat cinta sama lo kan?. "

                                 ***

"Sampe kapan kelas kita free gini?. " Gerutuku sebal, karna daritadi kegiatanku hanya membaca novel saja.

"Entah, yaudah lah ya, nggak papa. Seru kali, nggak belajar jadi nya. " Balas lena.

"Nggak seru lena sayang, leta kerjaan nya cuma baca novel doang. Lah kalian mah enak, bisa chatting sama doi. Leta sama siapa?. " Lalu aku Menghela napas panjang.

"Ih? Siapa suruh nggak ada doi. " Sindir rana. Aku hanya bisa mendecak. Mentang mentang punya. Batinku.

"Jomblo itu free loh. " Ujarku bangga.

"Frehatin. " Balas mereka serempak dengan senyum mengejeknya.

"Rese!. "

"Hahaha, lagian jadi jomblo aja bangga. Apa coba yang mau di banggain?. " Ledek dewi.

"Banyak woi! Jomblo itu bisa dekat sama siapa aja. Contohnya bisa dekat sama mantan tanpa gebetan harus envy. "

"Ohh ini di ibaratkan kisah lo? Karna lo jomblo jadi bebas bisa dekat sama kak arga, tanpa harus angga cemburu gitu?. " Tebak rana, dengan cepat aku menggeleng. 

"Loh kok angga sih? Sejak kapan dia gebetan leta? Heloo! Liat muka nya aja udah eneg gitu sih. Benci banget leta sama dia ihhh. " Kataku dengan menirukan muka muka orang ke geli an.

"Nggak boleh gitu benci bisa jadi cinta, sayang. " Timpal ayra.

"Tapi tidak dengan aleta. " Balasku.

"Yakin?. "

"Yakin!. " Balasku mantap.

"Oke! Akan kita buktikan kelak. "

"Heeh?. "

"Iyash! Kita buktikan, siapa yang benar. Lo atau gua. "

"Okey lah. " Kataku dengan sangat pede.

"Woi woi. " Seseorang berteriak di depan pintu kelas ku. Aku dan teman teman ku otomatis langsung melirik ke pintu kelas.

"Angga?. " Gumamku keheranan.

"Ciaaaa gebetan lo tuh nyet, diomongin panjang umur langsung dateng gitu. " Ledek ayra, aku hanya mengepal tanganku karna kesal dengan ucapan ayra.

"Apaan gebetan leta sih? Amit amit sih ya. Lagian itu si anak rese ngapain dah kesini, buat kelas kita jadi panas nih. Gerah dede jadi nya. " Kataku mengibaskan rambutku.

"Kok gua geli ya? Ada plastik?. " Ledek lena.

"Bodoamat!. "

"Leta! Woi sini sini. " Panggil angga kepadaku.

"Ha? Gua?. " Tanyaku seraya menunjuk diri ku sendiri. Angga hanya mengangguk, aku mendecak lalu langsung bangun dari bangku ku.

"Wahh! Samper gebetan nih. " Goda dika, aku hanya menghentakan kaki kesal. Lalu segera beranjak keluar kelas dan menemui anak rese itu.

"Mau apa lo kesini?. " Tanyaku seraya berkacak pinggang.

"Ketemu lo. " Jawabnya acuh.

"Maksudnya ngapain lo kesini?. "

"Ketemu gebetan. " Aku mengepalkan tangan kuat kuat, andai saja bunuh orang tidak dosa sudah kubunuh pria dihadapanku ini sekarang.

"Lo tuh rese ya! Kesel gua. "

ALETTA [COMPLETED]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang