TwentyThree

1.6K 75 2
                                    

       "Tetap jadi pelindung ku, ya?. "

                                ***

Entah kenapa pagi ini aku bangun lebih semangat dibanding biasa nya.

"Halo semua pagi." Sapaku kepada keluarga ku.

"Iya, semangat amat nih pagi pagi, ada apa?." Tanya ayah heran.

"Nggak tau, semangat aja hehe. " Ucapku asal.

"Sarapan apa nih bun?. "

"Bunda buat burger aja, kalau roti kalian pasti bosan kan?. "

"Heeh, bunda tau aja. "

"Oh ya, angga mana?. " Tanya bang rafa heran. Aku hanya mengangkat bahu ku.

"Palingan kesiangan dia, atau motor nya bocor. Kalau sepuluh menit lagi dia ndak dateng, leta sama pak firman aja ya yah?. "

"Okey. " Sahut ayah.

Setelah selesai sarapan, ternyata angga belum juga datang akhirnya aku putus kan untuk berangkat dengan pak firman saja daripada aku harus telat.

"Leta berangkat, assalamualaikum. " Ucapku seraya mencium tangan bunda dan ayah.

"Babay abang ganteng! Semoga cepat dapat pacar ya!. "

"Bukan adik gua lo ya? Jadi nggak gua belikan ice cream lagi deh. "

"Haha bercanda lah bang, udah ya? Bye muach muach. " Kataku seraya cipika cipiki.

                                  ***

"Murung aja lo leta, kenapa? Padahal sekarang lagi free senang sih gua mah, bukan malah murung gitu. " Tanya dewi.

"Nggak kenapa kenapa. "

"Nggak usah bohong, gua tau lo lagi pikirin sesuatu kan, apa?. "

"Ish dewi tuh orang yang paling paling peka ya dede leta jadi makin sayang. " Kataku sambil memeluk erat dewi sekaligus mengalihkan topik.

Dewi memang bisa dibilang orang paling peka diantara kami semua karna tanpa menceritakan pun dewi tau kami sedang punya masalah.

"Dih? Napa lu, janga peluk peluk masya allah, gua masih normal mbak nya. "

"Hehe, iya maafin dede atuh ya, dede khilaf."

"Oh ya, lu jangan mengalihkan pembicaraan, lu ada masalah apa?. "

Aku menghela napasku panjang, mengapa dewi tidak dapat ter alihkan?.

"Jadi, dari tadi pagi leta nggak lihat angga. "

"Itu aja?. "

"Maybe. "

"Mungkin, dia nggak masuk?. "

"Kenapa?. "

"Lah mana ku tahu, chatting lah beb. "

"Dew, Let lagi pada ngomong apaan sih?. " Lena pun ikut menimbrung.

"Nggak tau. " Ucapku asal.

"Entah. " Sambung dewi. Alena mendecak.

"Okey! Gitu ya? Nggak papa lena mah. " Kata nya sambil menyilakan tangan nya di depan dada.

"Haha, baper. Nggak len, ini si leta cuma kangen angga, maybe sih. " Tutur dewi. Lena mengerutkan kening heran.

"Loh? Memang angga mana?. "

"Lah? Gua nggak tau, tanya aja gebetan nya." Ujar dewi seraya menunjuk ku.

"Kemana emang angga?. " Kini lena beralih bertanya kepadaku. Aku hanya mengangkat bahu arti tak tahu.

ALETTA [COMPLETED]  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang