BAB 20

1K 40 4
                                    

Namun ditengah tengah keheningan mereka yang sedang makan, tiba - tiba ada yang memanggil Iqbal.

"IQBAL.." Teriak orang tersebut.

****

Ada orang yang meneriaki Iqbal, Iqbal dan Shafa pun mencari sosok yang memanggil namanya tadi.

"Hai bro, apa kabar?" Tanya orang tersebut, sambil memeluk Iqbal.

"Baik, lo siapa?" Tanya Iqbal setelah melepas pelukannya.

"Masa lo lupa sih gue Arvano Bal temen SD lo." Ucap si Arvano tadi.

"Bener lo Arvano Xavier?" Tanya Iqbal lagi untuk memastikan bahwa dia benar teman SD nya.

"Iya bener Bal." Jawab Vano dan kemudian memeluk Iqbal lagi.

Shafa hanya diam melihat drama yang ada didepannya. Shafa tak paham siapa Arvano tadi.

"Duduk" suruh Iqbal.

"Lo dari mana kok disini?"

"Gue baru pindah LA."

"Oh gitu." Balas Iqbal seadannya,  dan melanjutkan makan yang tertunda lagi.

"Bal ini siapa? Pacar lo?"

Mendengar kata pacar Iqbal dan Shafa sama -sama terkejut dan tersedak makanan .

"Uhuk uhuk.."

"Kalian kenapa? Gue salah ngomong ya?" Tanya Vano.

"Bukan ini temen gue." Jawab Iqbal setelah minum.

"Oh kirain."

'Alhamdulillah kalau gue jadi pacarnya Iqbal' Batin Shafa.

"Kenalin gue Arvano Xavier" Ucap Vano dan mengulurkan tangannya kepada Shafa.

"Shafa Tarisya." Balas Shafa dan membalas uluran tangan Vano.

Shafa pun segera melepaskan jabatan tangan dengan Vano, karena Shafa merasa risih dengan ekspresi Vano.

"Habis ini lo mau kemana Bal?"

"Gue mau nyusul nyokap gue."

"Oh"

Pembicaraan mereka terhenti ketika telfon Vano berdering.

"Bentar ya gue angkat telfon dulu." Pamit Vano dan hanya dibalas dengan anggukan Iqbal.

"Udah selesai?" Tanya Iqbal ketika melihat Shafa diam.

"Udah" jawab Shafa sambil menatap Iqbal seperti ingin menanyakan sesuatu.

"Dia temen SD gue ." Ucap Iqbal ketika melihat ekspresi Shafa.

"Oh" balas Shafa sambil mengangguk - anggukan kepala.

"Gaes gue balik dulu ya, udah ada yang jemput gue, Byee" Ucap Vano ketika sudah selesai menerima telfon nya.

"Iya hati hati." Ucap Iqbal dan memeluk Vano tadi.

Dan tinggal mereka berdua di resto tersebut.

"Udah? ayo." Ucap Iqbal kemudian bangkit dari kursinnya disusul oleh Shafa yang berjalan disamping Iqbal.

*****
Iqbal dan Shafa pun telah sampai di salah satu Apartement terkenal di Kota Bali.

Ting tong, ting tong
Ceklek.

"Eh sayang udah sampai to, sini masuk." Titah Mama Iqbal, sambil memeluk Shafa dan Iqbal bergantian.

"Bundaaaa." Teriak Shafa dan langsung memeluk Bundannya ketika bertemu Bundannya.

My coldest SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang