Happy reading:)
Rumah...
Shafa pun mulai menyiapkan barang - barang nya untuk pergi ke Bali. Shafa hanya membawa 1 koper kecil.
"Oh iya gue belum kasih tau Yuri kalau gue nggak ikut camping."
"Gue telpon aja deh" ucap Shafa sambil mengambil telfonnya.
"Halo?" Suara disebrang sana.
"Yur gue mau kasih tau lo, lalu gue nggak bisa ikut camping besuk."
"Lah kenapa?"
"Gue mau ke Bali sama kak Iqbal."
"Emang ada acara apa sih? Kok lo nggak bilang gue tadi."
"Ya sorry tadi gue lupa, soalnya besuk itu mamanya ka Iqbal ulang tahun dan dirayain disana."
"Oh yaudah deh gue nggak bisa tidur bareng lo dong nanti."
"Ya elah, lo kan bisa tidur sama gue kapan aja Yur. Yaudah ya gue mau prepare lagi."
"Berangkat jam berapa?"
"Jam 4 pagi "
"Oh yaudah take care ya. Have fun sama kak Iqbal. Haha"
" apasih lo byee." Ucap Shafa dan mematikan sambungan telfon nya.
"Udah jam 12 malem nih, gue kok nggak bisa tidur ya." Gumam Shafa.
Yah Shafa pun tak bisa tidur, karena dia takut telat, ya benar Shafa natu pertama kali naik pesawat. Iqbal dan Shafa pergi ke Bali menaiki pesawat.
Disisi Lain Iqbal malah tertidur pulas. Iqbal telah prepare tadi sore, dia hanya membawa 1 tas ranselnya.
Kringgggg......
Suara alarm Shafa telah berbunyi.
"Arkhh." Teriak Shafa karena tidurnya terganggu, dengan suara alarm tadi.
"Buset dah.. Ini jam berapa sih?" Gumam Shafa sambil melihat jam beker nya. Jam beker Shafa menunjukan pukul 3 pagi.
"Ya alloh, gue baru tidur 1 jam lalu." Ucap Shafa sambil mengacak-ngacak rambutnya kesal.
Tok tok tok...
Suara ketukan pintu kamar Shafa terdengar. Namun Shafa masih bermalas-malasan untuk membuka pintunnya.
Ceklek..
Mendengar pintu kamarnya terbuka Shafa pun langsung menengok kearah sumber suara.
"Lo kok belum siap-siap sih? 10 menit lagi kita berangkat ke bandara." Ucap Iqbal. Namun orang yang diajak bicara tak meresponnya.
"Lo kenapa? Sakit?" Tanya Iqbal.
Shafa hanya menggelengkan kepalannya. Nyawa Shafa masih belum terkumpul, dia masih mengantuk,lantara tidur telat, dengan rambut acak-acakan Shafa masih setia duduk di tepi ranjang sambil menguap berkali-kali. Iqbal pun mengahmpiri Shafa.
"Hei" panggil Iqbal. Shafa hanya mendongak kan kepalannya.
"Cepet mandi, sepuluh menit lagi kita berangkat."
"Iya." Balas Shafa kemudian bangkit dari kasurnya.
"Gue tunggu di bawah." Ucap Iqbal sebelum meninggalkan kamar Shafa.
Setelah 5 menit dikamar mandi akhirnya Shafa keluar dari kamar mandi. Shafa hanya menggunakan celana kulot bunga-bunga dan blouse Putih yang dimasukan ke celana serta tak lupa snikers putih dan slig bag hitam. Shafa hanya memoles make up yang natural dan hanya mencepol asal rambutnya menambah kesal yang elegan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My coldest Senior
Novela JuvenilAntara suka dan gengsi, beda tipis kan? Jawabanya ada disini.. Ini cerita Shafa Tarisya Anindita seorang gadis kalem? Imposible:v Suka sama kakel, eh tapi apakah dia mau mengalah ketika mengetahui sahabatnya juga suka? Tapi? Tapi ? Dan Tapi? Mau ta...