BAB 33

900 40 10
                                    

Happy Reading

Pagi ini Shafa pegi sekolah, entah karena apa mood Shafa hari ini bagus banget, senyumnya udah ngalahin sinar mentari coy..

Shafa sengaja berangkat pagi karena dia malu untuk bertemu Iqbal hari ini. Malu karena ucapan Iqbal padanya, Dan malu karena dia lola diajak berpikir. Shafa sudah tiba di kelas, lalu menumpukan kepalanya ke kedua tangannya.

"Etdah kesambet apa lo Shaf berangkat sepagi ini?" Tanya Yuri.

"Ngga papa, lagi pengen aja." Blas Shafa sambil senyum - senyum.

Yuri masih geleng - geleng liat tingkah sahabatnya yang setengah gila itu.

"Eh lo udah ngerjain PR kimia belum?"

"Lah emangnya ada PR?" Tanya Shafa balik.

"Nih nih dodol dipeliihara" Balas Yuri sambil menoyor kepala Shafa.

"Yuri gue pinjem" Teriak Shafa kepada Yuri yang lari keluar kelas sambil membawa buku tulis kimiannya.

Yuri dan Shafa berlarian di koridor sekolah, anak anak yang sudah datang ke sekolah hanya geleng - geleng kepala melihat tingkah keduannya.

"Yuri pinjem bukunya" Teriak Shafa sambil ngos-ngosan karena Yuri masih berlarian.

Shafa pun masih terduduk di lantai sambil mengambil napas dalam - dalam. Shafa menggerutu dalam hati, dia kesal pada Yuri. Shafa orang yang pelupa, lebih tepatnya suka lupa sama PR yang dikasih sama gurunya.

"Woi Shaf lo kenapa dah pagi - pagi udah dlosoran disitu?" Tanya Stef yang tiba - tiba datang dengan gerombolannya, termasuk Iqbal.

Shafa yang melihat Iqbal datang dengan gerombolannya pun sontak langsung membuatnya berdiri.

"Ngga papa, suka suka gue lah." Jawab Shafa sambil memandang lapangan didepan nya.

Tiba - tiba Shafa dilanda malu, ia ingin pergi dari sana secepat mungkin tapi kakinya berkata lain. Iqbal yang melihat tingkah Shafa hanya menggeleng - gelengkan kepalanya.

"Diem - diem bae Shaf, biasanya kalau ketemu Iqbal langsung lari." Ucap Steff.

"Diem lo, lagi ngga mood berantem gue."

"Woi Shaf, Ditungguuin ternyata lo disini." Panggil Yuri sambil merangkul bahu Shafa.

"Jadi nyalin PR kagak?" Tanya Yuri yang massih belum paham dengan situasinya.

"hahahaha lo ngga bikin PR ya?"

Shafa ingin sekali menyumpal mulut Yuri, Shafa malu setengah mati, dengan takut - takut Shafa melirik Iqbal. Shafa langsung memalingkan wajahnya ketika melihat ekspresi Iqbal.

"Eh maksud gue itu, nyalin rangkuman bukan pr ya kan Shaf?" Ucap Yuri hati - hati.

Shafa langsung menyambar buku Yuri dan pergi dari sana, Shafa sudah terlanjur malu dengan situasinya. Shafa ingin pergi ke perpustakaan untuk menyalin pr nya.

"Lah bego sih lo ngambek kan dia." Ucap Arkan sambil menonyor kepaala Stef.

"Kan gue cuma bercanda elah."

"Yuk ah masuk kelas." Ajak Arkan sambil merangkul kedua sahabatnya itu.

"Lo duluan aja, gue mau ke toilet dulu." Perintah Iqbal sambil melepas rangkulan Arkan.

Di perpustakaan Shafa sedang menyalin PR nya, Dia sedang buru - buru takut bel masuk berbunyi. Di perpustakaan keadaannya sepi karena ini masih pagi.

Tiba tiba kursi disamping Shafa bergeser dan seseorang telah duduk disampingnya, merasa diperhatikan akhirnya Shafa menoleh kesamping melihat siapa orang yang duduk disampingnya.

My coldest SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang