BAB 16

1K 44 5
                                    

Tak tahu disisi lain Shafa sudah keringat dingin, karena dia sangat takut untuk menonton film horor. Namun apa daya, dia hanya menunjukan wajah sok beraninya.

****
Semua sudah masuk kedalam bioskop. Iqbal,Shafa,Steff,dan Arka pun mendapatkan tempat duduk yang Strategis untuk menonton film.

Shafa berada di dekat tembok disamping Iqbal, dan dua curut tersebut berada di samping kanan Iqbal. Shafa yang dari tadi diam, tak seperti biasanya selalu mengoceh ria.

"Em kak durasi film-nya berapa jam?" Tanya Shafa.

"2,5 jam mungkin."

"Oh..ok" balas Shafa lesu. Bagaimana tidak dia sangat takut menonton film horor. Apalagi nontonya malam hari.

Jeng jeng jeng...

Akhirnya film pun dimulai, Shafa sudah merem melek, karena takut dan juga kedinginan karena ac bioskop. Stef dan Arka pun tengah fokus menonton film sambil memakan popcorn mereka.

Saat muncul adegan setan Shafa pun langsung menjerit dan dengan reflek memeluk Iqbal.

Iqbal yang kaget akibat teriakan Shafa pun akhirnya menoleh kearah Shafa.

"Udah jangan takut." Ucap Iqbal sambil menenangkan Shafa.

"Aaa..." Shafa pun menjerit lagi akibat muncul adegan setan.

"Hiks hiks..hiks.." Shafa pun menangis.

Iqbal yang mendengar Shafa menangis pun terkejut. Iqbal pun langsung bangkit dari tempat duduknya dengan Shafa masih memeluk tubuh Iqbal. Stef dan Arka pun menoleh ketika Iqbal hendak keluar.

"Mau kemana Bal?" Tanya Steff.

"Pulang."

" Lah kok pulang Bal? Filmnya kan belum selesai." Ucap Arka. Iqbal mengode dengan lirikannya kearah Shafa

Arka dan Stef paham karena Shafa memeluk Iqbal sambil menangis.

"Yaudah Bro hati - hati" ucap mereka berdua. Yang hanya dibalas dengan anggukan kepala oleh Iqbal.

Setelelah berada di luar bioskop, Iqbal membelikan air mineral kepada Shafa. Penampilan Shafa pun berbeda, dia tampak pucat.

"Kalau nggak berani bilang." Ucap Iqbal. Shafa pun tidak membalas perkataan Iqbal karena dia masih mengumpulkan tenaganya lagi.

"Kak pulang." Ucap Shafa.

"Hm"

Shafa dan Iqbal pun akhirnya pulang ke rumah. Setelah 15 menit akhirnya mereka telah sampai dirumah.

Shafa pun turun dari mobil dan membuka pintu rumahnya. Iqbal tengah duduk di Sofa sambil menonton tv. Shafa yang tidak berani pergi ke kamar karena takut akan bayang - bayang hantu tadi, akhirnya dia duduk di samping Iqbal ikut menonton tv.

Namun Shafa tak bisa menahan kantuknya. Beberapa kali Shafa menguap.

"Cepet tidur." Perintah Iqbal.

"Kakak nggak tidur?" Tanya Shafa.

"Nanti " jawabnya.

Iqbal yang mengetahui gerak - gerik Shafa yang masih ketakutan, akhirnya bangkit dari sofa.

"Kak Iqbal mau kemana?"

"Mau tidur."

"Oh tidur ya." Ucap Shafa.

"Cepet." perintah Iqbal.

"Kemana kak?" Tanya Shafa.

"Ke kamar."

My coldest SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang