Happy reading:)
"Emmm kak aku boleh minta sesuatu nggak?" Tanya Shafa.
"Apa?"
"Minta itu" Ucap Shafa sambil menunjuk sesuatu.
*****
"Apa" tanya Iqbal masih belum paham.
"Itu lo kak." Tunjuk Shafa pada salah satu pedagang arum manis.
"Hm" balas Iqbal.
Iqbal dan Shafa pun melangkah pergi ke penjual arum manis tersebut.
"Bang yang ini satu ya." Ucap Shafa sambil menunjuk salah satu arum manis.
"Siap neng, ini." Ucap si abang penjual sambil menyerahkan arum manis pesenan Shafa. sebut saja namannya pak Duloh wkwkw. Back to the topik.
"Ini pak." Ucap Iqbal sambil menyerahkan uang.
Shafa pun masih memasang wajah cengonya.
"Eh kak tunggu." Ucap Shafa ketika melihat Iqbal pergi.
Mereka berdua pun berjalan seperti sepasang kekasih. Banyak orang yang berbisik-bisik karena melihat ketampanan Iqbal. Shafa pun masih setia memakan arum manisnya tanpa memperdulikan orang disekitarnya.
"Kak nanti pulang naik apa?" Tanya Shafa.
"Montor" jawabnya.
"Boleh nebeng?" Ucap Shafa lirih. Namun yang ditanya pun malah berjalan cepat menuju parkiran. Shafa pun hanya berjalan dibelakang Iqbal.
Sesampainnya di parkiran Iqbal pun naik keatas montornya. Namun Iqbal memberikan helm nya kepada Shafa.
"Pake." Perintahnya.
"Hah?" Tanya Shafa yang masih cengo.
"Ck" Iqbal berdecak kemudian tanpa diduga Iqbal memakaikan helmnya kepada Shafa. Iqbal juga melepas jaketnya dan memasangkannya ke tubuh Shafa.
"Eee... Kak jaketnya nggak usah, kak Iqbal kan cuma pake kaos, nanti malah masuk angin." Ucap Shafa sambil melepas jaket Iqbal dari tubuhnya.
"Pake, nanti sakit sapa yang ngurus?" Tanya Iqbal.
"Cepet naik." Perintahnya.'Kirain care eh ternyata malah don't care' Batin Shafa.
"Eh iya kak" balas Shafa dan kemudian naik ke montor Iqbal.
Setelah memastikan orang yang diboncengnya sudah siap, Iqbal pun menjalankan montornya. Suasana malam ini sangat terang, bintang -bintang yang berataburan di langit sangat jelas, menambah keindahan malam ini.
Setelah 15 menit akhirnya Shafa dan Iqbal telah sampai dirumah mereka. Shafa pun turun dari montor Iqbal dan membuka pintu rumah, sedangkan Iqbal sedang mengunci gerbang rumahnya. Setelah memastikan gerbangnya Iqbal pun masuk ke rumah.
"Kak aku mau tidur dulu ya, makasih tadi udah dianterin pulang." Ucap Shafa kepada Iqbal yang tengah menonton Tv.
"Hm." Jawabnya.
"Em yaudah kak, aku mau ke kamar dulu." Ucap Shafa dan kemudian pergi ke kamarnya.
Iqbal pun masih setia menonton tv, namun setelah 10 menit menonton tv Iqbal pun bosan karena menonton sendirian.
*****
Sekolah..
"Bal sorry ya kemarin gue nggak jadi dateng, ada urusan soalnya." Ucap Arkan.
"Gue juga Bal." Ucap Steff sambil menunjukan cengirannya.
Iqbal yang masih fokus dengan buku didepannya pun tak merespon ucapan duo curut tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My coldest Senior
Genç KurguAntara suka dan gengsi, beda tipis kan? Jawabanya ada disini.. Ini cerita Shafa Tarisya Anindita seorang gadis kalem? Imposible:v Suka sama kakel, eh tapi apakah dia mau mengalah ketika mengetahui sahabatnya juga suka? Tapi? Tapi ? Dan Tapi? Mau ta...