Angry ? -03

7.3K 422 24
                                    

Halo aku kembali ..

😭😭 tadi ada insiden aku udah nulis chapter ini namun pas aku publish cuma setengah yang ada dan setengah nya yang bagian tengah ke bawah ilang jadi aku harus nulis ulang. ini pertama kali nya aku ngalamin kayak gini sampe buat aku nangis. jadi aku mohon maaf atas keterlambatannya jadi malem banget update nya 😭 Aku sedih banget padahal aku udah buat sebagus mungkin tadi tapi malah gak ke save

Jangan lupa juga ya buat bantu pilih cover

Warning Typo bertebaran !!


-Chela pov-

Aku memasuki komplek perumahan elit dan terlihat banyak rumah rumah mewah yang pasti hanya di miliki oleh kalangan atas.

Aku melirik pria di sebelah ku sebentar sebelum mengalihkan nya lagi pada pemandangan di luar.

"Kita sudah sampai," ujar nya.

Dan benar saja sekarang mobil yang kami naiki sudah berhenti di salah satu rumah yang tak kalah mewah dari rumah lainnya.

"Wah.." ujar ku tanpa sadar mengaggumi rumah tersebut.

Ku lihat Dilson hanya tersenyum kecil melihat ekspresi ku. Aku mentap nya datar karena tak peduli dengan apa yang dipikirkannya tentang ku sekarang ini.

Aku dan Dilson memasuki rumah tersebut, dan begitu masuk hal pertama yang ku lihat adalah para pelayan serta beberapa orang yang bekerja di rumah ini berbaris seperti menunggu kedatangan kami.

"Selamat datang tuan dan nona," ujar salah satu pelayan tersebut.

"Jika tuan dan nona ingin istirahat kamar nya sudah kami siapkan, dan jika nona ada keperluan nona bisa memanggil saya, nama saya Nanda dan saya kepala pelayan disini," ujar lagi disertai senyum ramah nya.

"Baiklah terima kasih Nanda," ujar ku sambil membalas senyumannya.

Dilson pun hanya mengangguk kemudian masuk duluan meninggalkan ku sendirian yang masih berada diantara para pelayan ini.

"Dasar cowok gak peka, main ninggalin aja emang dia kira gue barang apa !" ujar ku kesal.

"Mari nona saya antarkan ke kamar," ujar Nanda.

Aku pun mengangguk dan mengikuti Nanda menuju lantai dua dan disana ternyata terdapat 3 ruangan.

"Silahkan nona ini kamar nya, dan di sebelah nona itu kamar tuan Dilson, lalu di sebrang nona itu ruang perpustakaan milik tuan Dilson," ujar Nanda menjelaskan.

Aku pun hanya mengagguk- angguk kemudian memilih masuk ke kamar dan menyuruh Nanda pergi karena sekarang aku benar- benar membutuhkan istirahat.

Namun jujur saya, aku tak bisa menahan kekaguman ku ketika pertama kali masuk ke kamar ini karena cat nya yang berwarna hitam berkesan elegan dan mewah serta lantai nya yang dilapisi karpet berbulu lembut menambahkan kekaguman ku pada kamar ini.

Benar - benar indah, andai ini bisa menjadi kamar ku selamanya.

Saat aku mulai memejamkan mata ku untuk tidur suara notifikasi di handphone ku berbunyi menandakan ada nya pesan yang masuk dan benar saja itu adalah pesan dari cowok gila yang sekarang satu atap dengan ku.

From: 0862********
Jangan terus terkagum- kagum dengan kamar mu, segeralah istirahat karena tubuh mu perlu istirahat yang cukup.

Aku terbengong membaca isi pesan dari cowok gila itu. Sebelum membalas pesan nya aku terlebih dahulu menyimpan nomor nya dengan nama 'cowok gila'.

Chela & Dilson (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang