Author Pov
Mereka akhirnya menonton film disebuah mall. Seulgi memilih film dan membeli tiket sedangkan Jimin membeli popcorn dan minuman.
Sebuah film horror triller dipilih Seulgi. Karna menurutnya, itu adalah film terbaik yang sedang ingin ia tonton. Jimin hanya bisa menurut. Padahal ia membayangkan sesuatu yang romantis.
Mereka menonton dengan serius pada menit-menit awal. Namun pada pertengahan film, para penonton mulai mulai berteriak. Tak terkecuali Seulgi. Gadis itu bahkan mencengkram lengan Jimin erat. Ketika film tengah mencapai titik paling tegang, Jimin merasa cengkaraman tangan Seulgi semakin erat. Apa sebegitu takutnya gadis itu sampai seperti ingin menarik lepas kemeja Jimin.
“Seul?”
Dan teriakan penonton kembali membahana. Bahkan Seulgi sampai memeluk Jimin yang berada disampingnya. Merasa dipeluk, Jimin mencoba menenangkan Seulgi dengan mengusap punggung gadis itu.
“Brengsek! Gila! Ih serem banget sih!”
Jimin hanya terkekeh mendengar umpatan kasar dari gadis yang selama ini ia anggap tak bisa mengumpat.
“Hei, mau peluk aku terus sampe filmnya selesai?”
Dengan cepat, Seulgi melepaskan pelukanya dan mencoba bersikap biasa saja. Walaupun kini jantungnya berdegup sangat cepat.
Akhirnya film berakhir dan mereka keluar dari bioskop. Badan Seulgi terasa lemas karna tadi terlalu bersemangat teriak.
“Kamu mau makan dulu enggak?”
“Tapi ini udah malem. Mereka pasti nungguin kita.”
“Bentar doang kok. Sekalian kita beli makanan buat mereka.”
“Yaudah tapi jangan kelamaan.”
Mereka pun berjalan menuju sebuah tempat makan didalam mall.
“Seulgi bentar.”
“Kenapa?”
“Aku ke toilet dulu ya.”
“Yaudah aku nunggu disini.”
Jimin berjalan cepat menuju toilet terdekat. Sedangkan Seulgi berdiri didepan sebuah tempat makan cepat saji. Ia mengecek handphone yang sedari tadi tak ia sentuh.
Sepi.
Ya itulah keadaan handphonenya sekarang. Tak ada pesan dari Minhyun.
“Mungkin dia lagi sibuk.”
Namun seperti tau kegundahan hatinya, Tuhan menunjukan sesuatu yang membuatnya terdiam.
Didalam sana, ia melihat seorang pemuda tengah berbincang mesra dengan seorang wanita. Mereka terlihat sangat dekat. Bahkan sang pemuda tak segan mencium tangan wanita dihadapanya.
Seulgi terdiam menatap kejadian yang membuat kedua matanya memanas.
“Oi, jadi beli makanan disini enggak?”
Jimin datang dan Seulgi langsung menarik tangan pemuda itu untuk pergi dari sana.
“Kita cari ditempat lain aja.”
Setelah kejadian itu, tak ada percakapan diantara Jimin dan Seulgi. Mereka terdiam didalam perjalanan pulang. Jimin yang melihat perubahan sikap Seulgi hanya bisa terdiam tak ingin menambah masalah. Karna ia tau jika gadis itu tengah menahan sesuatu.
Sesampainya dirumah Jimin, Seulgi langsung masuk kedalam kamar Yumi tanpa mengatakan apapun. Ketiga penghuni tersebut hanya bisa menatap Jimin dengan tatapan menelisik. Jimin hanya bisa menggelengkan kepalanya berarti tak tau.
Malam yang seharusnya menjadi awal kedekatan mereka berakhir dengan keadaan yang kurang mengenakan.
Didalam kamar, Seulgi menatap Yumi yang telah tertidur didalam box bayi. Ia menggenggam handphonenya dan memutuskan untuk menelfon seseorang.
“Halo?”
“Halo sayang.”
“Kamu lagi dimana?”
“Aku? Di bandung. Ini aku lagi ketemu sama klien.”
Seulgi hanya bisa tersenyum mendengar penuturan Minhyun.
“Bandung ya? Yahh padahal aku kangen pengen ketemu.”
“Yaudah lusa aku pulang ya. Kita jalan-jalan.”
“Iya. Yaudah aku tidur dulu ya.”
“Iya. Good night sayang. I love you.”
Pip
“I hate you.”
Tangis yang sedari tadi ia tahan akhirnya tak bisa dibendung lagi. Seulgi menangis dalam diam karna ia masih sadar ada Yumi disana. Ia tak mau membangunkan malaikat kecil tersebut.
Ia hanya bisa menggigit bantal guling guna meredam tangisnya. Ia merasa kecewa dan juga bersalah. Kecewa karna pemuda yang selama ini mengisi harinya ternyata bermain gila dibelakangnya. Dirinya juga merasa bersalah karna tak bisa berada disamping Minhyun sampai akhirnya pemuda itu berpaling darinya.
Bersambung....
Minhyun maapkan aku udah jadiin kamu kaya gini😭
KAMU SEDANG MEMBACA
#2 Our Baby [PJM ^X^ KSG]✔️
FanficBagaimana jadinya jika pada suatu malam, Park Jimin yang seorang CEO muda menemukan bayi cantik yang tengah menangis didepan pintu rumahnya. Ternyata berkat bayi tersebut, ia harus kembali berurusan dengan mantan kekasihnya yaitu Kang Seulgi. Ia me...