*14

4.9K 577 18
                                    

Author Pov

Sudah dua hari Seulgi dirawat dirumah sakit. Setiap hari juga Jimin selalu membantu merawat gadis tersebut. Walaupun sebenarnya Seulgi sudah melarang Jimin untuk membantunya lagi karna Irene selalu datang setiap hari untuk membantunya juga.

“Gi, kamu enggak mau telfon orangtua kamu?” Ujar Irene.

Sekarang Seulgi tengah ditemani Irene dan Jimin.

“Enggak usah kak. Lagian mereka juga pasti sibuk.”

“Kamu masih kaya gitu. Kamu bilang udah baikan.”

Jimin yang mendengar percakapan dua wanita itu hanya bisa mendengarkan.

“Udah baikan kok kak. Cuma ya mereka masih kaya gitu.”

Jimin menatap Seulgi yang sedang menatapnya juga.

“Yumi mana Jim?”

“Dia tidur sama Jaemin dirumah kak Irene.”

“Yah padahal aku pengen gendong.”

“Kamu kan masih lemes.”

Tok tok tok

“Jim?”

Suami Irene, Bo Gum masuk dari luar.

“Ada yang nyariin kamu.”

“Siapa, kak?”

“Cewek. Dia bilang temen kantor kamu.”

“Oh ok, bilang tunggu sebentar.”

Jimin keluar dari kamar rawat Seulgi. Irene yang melihat ada perubahan dari wajah Seulgi langsung paham.

“Seul, kalo aku boleh kasih saran sih. Mending kamu balikan deh sama Jimin.”

“Aku enggak kepikiran buat balikan sama dia.”

“Kenapa? Lagian tadi kamu berubah gitu denger Jimin ada yang nyariin. Apalagi cewek.”

Seulgi terdiam sembari bermain handphonenya.

Tok tok tok

Seulgi dan Irene langsung menatap kearah pintu. Seorang pemuda masuk dengan sebuket bunga. Irene yang melihat pemuda itu masuk langsung menatap Seulgi dan ternyata gadis itu tengah membuang wajahnya kearah lain.

“Emm Gi aku keluar dulu ya.”

Irene keluar dari kamar rawat meninggalkan Seulgi dan Minhyun. Suasana menjadi hening dan Minhyun terlihat bingung untuk berbicara.

“Gimana kabar kamu?”

“Baik.”

Minhyun menaruh buket bunga yg ia bawa dimeja samping ranjang Seulgi. Lalu ia menarik kursi dan duduk disebelah gadis tersebut.

“Aku denger kamu kecapean sampe pingsan dibutik.”

“Tau dari siapa?”

“Tadi aku mampir ke butik kamu tapi Arin bilang kamu dirumah sakit. Yaudah aku langsung kesini.”

Minhyun menatap gadis yang sedari tadi tak mau menatapnya. Mungkin dia masih sangat membencinya.

Dengan lembut, Minhyun menggenggam tangan Seulgi.

“Ada yang pengen aku omongin sama kamu.”

~~||~~

“Ok makasih Yein. Nanti saya hubungi lagi.”

“Iya, pak.”

Setelah membicarakan banyak hal, sekertaris Jimin itu pergi meninggalkan beberapa berkas. Sekertarisnya bilang kalau dia harus menyelesaikan berkas itu secepat mungkin.

#2 Our Baby [PJM ^X^ KSG]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang