*20 All about you

4.6K 494 2
                                    

Author Pov

Seorang Park Jimin hanya bisa terdiam saat wanita cantik didepanya mulai menitikan air mata. Kedua tangan yang sedari tadi tertaut kini terlepas karna pemuda tersebut merasakan lemas pada sekujur tubuhnya.

“Maaf kalo kamu harus tau kenyataan ini.”

“Kamu yakin dia itu anak kita?” Jimin menatap Seolhyun dengan tatapan menyelidiki. Karna dirinya juga tidak akan percaya sepenuhnya tanpa bukti.

“Aku siap tes darah. Aku bakal ngelakuin apapun yang kamu mau.”

Jimin meremas rambutnya karna merasakan kepalanya berdenyut. Ingatanya kembali berputar 2 tahun silam. Dimalam ketika ia tengah merasakan beban pikiranya benar-benar membuat Jimin stres. Dirinya menghabiskan malam tersebut disebuah club yang biasa ia kunjungi. Saat itulah pertama kali Jimin dan Seolhyun bertemu. Mereka merasakan perasaan yang sama dan Jimin nyaman dengan Seolhyun saat itu. Sampai akhirnya mereka memutuskan untuk melakukan ‘One night stand’.

Namun ternyata hubungan mereka tak berakhir dalam satu malam. Untuk kedua kalinya mereka bertemu setelah 5 bulan. Dan setelah itu Jimin dan Seolhyun benar-benar tidak berkomunikasi sama sekali.

“Kamu inget pertemuan kedua kita? Kamu nyuruh aku buat minum obat pencegah kehamilan. Aku enggak minum obat itu. kamu tau kenapa?” Isakan Seolhyun semakin terdengar dan Jimin hanya bisa melihat betapa wajah sedih wanita didepanya tak dibuat-buat.

“-karna waktu itu aku udah hamil. Aku enggak mau jadi pendosa kalo sampe bunuh anakku sendiri.”

Jimin tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang. Dirinya terlalu kalut.

“Kamu pasti mau tau kenapa aku tega buang bayi itu didepan rumah kamu.”

“-aku enggak mau anaku celaka ditangan orangtuaku sendiri karna waktu itu aku udah mau dijodohin. Mereka pasti enggak segan-segan celakain anak yang aku kandung. Dan aku enggak mau itu terjadi.”

“Selama aku hamil, aku pergi jauh dari orangtuaku dan merasakan bagaimana tinggal sendiri dan melahirkan tanpa kamu. Jadi aku mau kamu juga bisa ngerawat dia tapi aku takut kamu enggak bisa nerima kalo dia itu anak kita.”

Tak tahan melihat Seolhyun menangis, Jimin menarik tubuh wanita itu kedalam dekapanya. Tangisan Seolhyun semakin kencang dan ia mendekap Jimin begitu erat. Seperti menumpahkan semua beban masalah yang selama ini ia hadapi sendiri didada pemuda tersebut.

Ada perasaan bersalah dibenak Jimin. Ya, dirinya juga salah karna telah melakukan hal tersebut dan parahnya ia juga tak tau kalau perbuatan yang ia lakukan ternyata membuahkan hasil.

“Maafin aku juga. Aku salah udah ngebiarin kamu hidup menderita sendirian.” Dengan lembut, Jimin mengelus puncak kepala Seolhyun guna menenangkan wanita tersebut.

Seolhyun melepaskan pelukanya dan menatap Jimin.

“Awal bulan depan aku harus ke New Zeland. Aku mau menikah dan tinggal disana. Aku enggak tau apa aku bisa pulang kesini atau enggak.”

“Kamu enggak usah khawatir. Aku bakal ngurus Yumi. Dia kan anaku.” Seolhyun tersenyum lega mendengar penuturan Jimin.

“Namanya Yumi ya? Cantik banget. Aku aja belom kasih nama buat dia.”

Seolhyun sedikit tertegun saat Jimin memegang kedua bahunya.

“Makasih udah bertahan buat Yumi. Aku tau itu pasti sulit banget.”

“Maafin aku juga belom bisa jadi ibu yang baik buat Yumi.”

“Enggak. Kamu wanita yang tangguh. Aku kagum sama kamu.”

Setelah Jimin mengatakan itu, netranya menangkap seorang gadis yang tengah menatapnya dengan tatapan kosong. Namun saat kedua pandangan mereka bertemu, gadis tersebut langsung berjalan pergi. Seolhyun yang mengetahui arah pandang Jimin langsung memahami situasi.

“Ucapin terimakasih dan maafku buat cewek tadi. Aku tau dia yang selama ini ngerawat Yumi sama kamu.”

“Iya.”

“Kayaknya ini pertemuan terakhir kita. Karena abis ini aku bakal sibuk ngurusin keberangkatan ke New Zeland.”

“Kalo kamu pengen ketemu Yumi, dateng aja. Aku bakal dengan senang hati nyambut kamu.”

“Doa’in aja aku dikasih sehat dan umur panjang.”

“Pasti.”

Dan setelah percakapan panjang mereka, Seolhyun akhirnya memutuskan untuk pulang. Jimin mengantarkan wanita tersebut sampai didepan rumahnya.

“Jim.”

“Hmm?”

“Jangan sia-sia’in orang yang ada dideket kamu. Jangan sampe kamu nyesel lagi kaya dulu.”

Setelah itu, Seolhyun benar-benar pergi dari rumah Jimin. Pemuda itu menghela nafas, kemudian pikiranya tertuju pada Seulgi.

“Seul?”

Jimin masuk kekamar Yumi dan menemukan gadis tersebut tertidur diatas ranjang. Dengan perlahan, Jimin berjalan mendekati Seulgi. Ia bisa lihat Seulgi tengah tertidur pulas.

Jimin duduk ditepi ranjang kemudian mengelus pipi gadis tersebut. Dirinya tau kalau Seulgi pasti kecewa denganya sekarang.

“Maafin aku.”








Bersambung.....







➡️➡️➡️➡️➡️➡️

#2 Our Baby [PJM ^X^ KSG]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang