25-03-18
Malam ini aku lagi-lagi tak bisa tidur. Banyak hal yang mengusik pikiranku. Salah satunya, kamu.
Entah sudah berapa lama sejak kamu memutuskan untuk menjauh, aku masih saja mengingat semua yang pernah kamu lakukan untukku di saat seperti ini.
Banyak sekali kenangan tentangmu yang masih terngiang di kepalaku. Mungkin hanya sebuah rindu ataukah harapan yang menginginkanmu kembali?
Kamu tahu mengapa aku selalu mengingatmu ketika aku tak bisa tidur di malam seperti ini? Karena kenangan tentangmu mayoritas terjadi saat malam hari.
Biasanya kamu akan menghiburku dengan berbagai cerita lucu yang kemudian akan membuatku semakin susah tidur. Katamu lelucon itu sebagai pengantar agar aku bermimpi indah.
Saat aku tak bisa tidur, kamu selalu menemaniku melalui balasan pesan yang ku kirimkan hingga pada akhirnya aku yang tertidur lebih dulu.
Kamu tak pernah marah meski aku sering mengganggumu. Kamu selalu mengerti suasana hatiku, namun kamu masih tetap jadi orang yang susah ku tebak hingga saat ini.
Kata orang kalau aku tak bisa mengerti orang lain, maka aku belum benar-benar mengenal orang itu. Benarkah? Apa aku belum benar-benar mengenalmu? Ataukah kamu yang tak mau aku kenal?
Kamu selalu membiarkanku bercerita semua tentangku, namun kamu tak melakukan hal yang sama sepertiku.
Ketika kamu mengakui semua perasaanmu, mengapa saat itu juga kamu menjauh?
Saat aku berusaha menahanmu, kamu memutuskan untuk berlari. Haruskah aku ikut berlari meski ada tangan lain yang sedang berusaha kamu genggam?
Sungguh, aku benci mengingat saat aku dan kamu diam-diam saling melepaskan.
-el.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost.
PoetryBeberapa kalimat yang tak bisa tersampaikan secara langsung. Ini tentang isi pikiranku yang tak bisa diam ketika sedang kalut. Terima kasih untuk siapapun yang membaca ini. -el