27-03-2018
Ketika kamu telah benar-benar menyayangi seseorang, maka kamu tak pernah berpikir akan ada perpisahan.
Perpisahan dengannya akan terasa begitu menyakitkan dan lebih menyakitkan ketika kamu yang harus pergi meninggalkannya karena sebuah alasan yang tak bisa kamu jelaskan.
Matanya terlukis rasa sakit setelah mendengar kata pamitmu yang terlalu tiba-tiba, meski ia menatapmu sambil tersenyum.
Dadamu terasa sesak dengan air mata terus mendesak untuk keluar ketika menatapnya. Namun, kamu tetap harus pergi.
Bukan dia yang akan menjadi pihak tersakiti, tetapi kamu yang akan menjadi pihak paling tersakiti.
Kamu akan tersakiti karena tak mempunyai pilihan untuk menetap. Kamu juga akan tersakiti melihat dia yang terluka karna kepergianmu.
Kamu butuh waktu lebih lama untuk merasa baik-baik saja, karna kamu perlu memastikan dia sudah baik-baik saja.
Rasa sakitnya juga menjadi rasa sakitmu dan ketika dia telah menyembuhkan luka, kamu baru saja memulai untuk mengobati lukamu.
***
Cerita singkat tentangmu yang tak bisa memiliki pilihan untuk menetap ataupun kembali, yang kamu punya hanyalah pergi darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost.
PoetryBeberapa kalimat yang tak bisa tersampaikan secara langsung. Ini tentang isi pikiranku yang tak bisa diam ketika sedang kalut. Terima kasih untuk siapapun yang membaca ini. -el