Hujan selalu memberikan kabar lewat mendungnya, lalu apa kabar kamu kini?
Lagi-lagi hujan membuatku teringat kamu, ia dengan tak sengaja membuat kenangan tentangmu kembali berputar menari di pikiranku.
Aku selalu rindu hujan agar bisa bertemu denganmu lagi, namun ketika hujan datang aku tak pernah lagi menemukanmu di tempat yang sama.
Sebelum bertemu kamu di tempat itu aku selalu berharap agar hujan cepat berhenti, namun saat ini aku selalu mengharapkan agar hujan datang yang kemudian membuatmu kembali berteduh dan bertemu denganku lagi di tempat yang sama.
Berteduh sambil menunggu hujan reda tak membosankan dengan adanya kamu. Meski kamu hanya diam, saat itu adalah kesempatan untukku secara diam-diam memperhatikanmu yang dengan tenang melihat butiran-butiran air hujan yang menetes.
Kita berulang kali bertemu dan aku sungguh senang saat pertama kali kamu menyapaku, lalu kita membicarakan banyak hal hingga tertawa bahagia sambil menatap hujan.
Untuk pertama kalinya aku merasa nyaman secepat itu dengan seseorang dan untuk pertama kalinya juga aku ingin hujan lebih lama lagi.
Ketika hujan sedikit reda, kamu menatapku sambil tersenyum dan berkata, ''Aku duluan ya, kalo besok pas hujan aku ketemu kamu lagi di sini berteduh dengan alasan yang sama berarti kamu rindu sama aku."
Lalu aku menjawab, "Iya, rindu sama tawamu."
Mendengar jawabanku kamu malah tertawa dan membuatku bingung, "Kenapa ketawa?" tanyaku.
"Biar tambah rindu, hahahaha"jawabmu sambil berdiri, bersiap untuk pergi.
"Jangan lupa bawa payung biar kalo bosen ketemu aku kamu bisa langsung pulang. Aku pergi duluan ya."Ucapmu meminta persetujuanku untuk pamit.
"Iya, hati-hati."jawabku mensetujui pamitmu.
Setelah itu, kamu berjalan menjauhiku dan sempat berbalik hanya untuk melambaikan tangan ke arahku sambil tersenyum sebelum jarak diantara kita benar-benar jauh.
Dan benar saja, kini setiap hujan turun membuatku rindu suara tawamu.
***
karena habis denger delyavrr_ yang ngomongin tugasnya tentang mendung sama hujan malah bikin aku nulis cerita ini wkwk
31 Maret 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Almost.
PoetryBeberapa kalimat yang tak bisa tersampaikan secara langsung. Ini tentang isi pikiranku yang tak bisa diam ketika sedang kalut. Terima kasih untuk siapapun yang membaca ini. -el