Cherry Blossoms

160 24 0
                                    

Cuaca di Seoul semakin dingin hari demi hari setelah Yoongi terbangun dari komanya. Karena beberapa tulang yang patah masih dalam tahap penyembuhan, Yoongi masih harus dirawat di rumah sakit. Jisoo selalu senantiasa menemani dan merawatnya. Taehyung dan Namjoon juga selalu mengunjunginya. Perlahan-lahan Yoongi mulai bisa menerima kehadiran Jisoo, namun bukan sebagai pasangannya, bukan juga sebagai ibu dari anaknya. Gadis itu membaur dengan baik diantara lingkaran persahabatannya dengan Taehyung dan Namjoon. Itu saja sudah cukup kan? Menganggapnya sebagai seorang teman.

"Kau ingin menikmati matahari terakhir di musim gugur?"Tanya Jisoo setelah kepergian Taehyung dan Namjoon yang dengan semangatnya ingin mengejar taiyaki, roti isi selai kacang terkenal dari Jepang yang cepat habis di dekat rumah sakit ini. Yoongi hanya mengangguk. Baginya yang tidak bisa apa-apa sekarang ini, menikmati udara segar dan pemandangan indah mungkin tidak buruk juga.

Musim gugur ya....berarti sudah 1 tahun juga dia berpisah dengan Sana.

Musim berpisah. Musim untuk mengucapkan perpisahan yang sesungguhnya pada tahun kedua ini.

'Mungkin ini yang terbaik. Aku sudah menyerah untuk protes kepada Tuhan. Hidup ini tidak adil. Tidak akan pernah adil namun inilah hidup,'batin Yoongi sambil menikmati pemandangan sepanjang jalan menuju ke taman.

Pemandangan manusia di rumah sakit yang sudah lebih dari sebulan ia tempati. Semua berinteraksi, semua berbaur dengan baik. Inilah hidup...penuh kelembutan, penuh dengan drama. Yoongi seakan memasuki dunia lain dari dunianya yang keras, hitam dan suram. Mereka semua bersosialisasi tanpa ada kekerasan....

"Kau tau, sekarang aku bertanya-tanya...apa karena benturan dikepalamu kau jadi lebih kalem?"tanya Jisoo sembari mendorong kursi roda Yoongi.

"Memaafkan. Aku sudah memaafkan diriku, itu saja,"tanggap Yoongi.

"Juga kau adalah temanku,"sambungnya. Jisoo tersenyum haru mendengar ucapan Yoongi yang terdengar tulus. Mereka lalu tiba di taman yang penuh dengan guguran daun berwarna jingga. Pemandangan di depan mereka saat ini luar biasa. Banyak pepohonan bewarna-warni yang didominasi dengan warna jingga. Ada yang special di rumah sakit ini, mereka memiliki deratan pohon sakura yang sekarang sedang berguguran.

"Ah sebentar, ayah menelpon,"Jisoo mengangkat teleponnya dan pergi menjauhi Yoongi yang hanya terpaku menatap keindahan di depannya.

Yoongi lalu dengan sendirinya menggerakkan kursi rodanya ke bawah deretan pohon sakura untuk menikmati guguran bunga itu dengan lebih dekat. Dia berhenti tepat di tengah-tengah deretan pohon tersebut dan menutup matanya merasakan hujan lembut guguran kelopak bunga tersebut.

Setenang ini...perasaan ini begitu lembut. Musim ini benar-benar mengingatkannya dengan kuat pada gadis itu. Terutama guguran bunga sakura yang indah ini. Dan ketika Yoongi membuka matanya dan menoleh ke samping kanannya, tatapan pria itu berubah menjadi lirih dan penuh kerinduan. Yoongi berusaha kuat untuk menahan badai perasaan yang tiba-tiba melandanya ketika melihat seorang pasien rumah sakit itu yang sedang berbaring tenang dibawah gugusan sinar matahari yang sejuk.

"S-Sa...,"Yoongi tidak sanggup mengeluarkan suaranya lagi namun dia langsung mengarahkan kursi rodanya ke pinggir, mendekati pasien itu.

Dan ketika dia semakin dekat dan melihat wajah tenang pasien perempuan yang tertidur itu, Yoongi mengatupkan mulutnya dengan airmata yang sudah tidak terbendung lagi.

"Oppa?!"tanya gadis yang senantiasa selalu menemani gadis yang sedang tertidur itu, dulu maupun sekarang. Tidak pernah terbesit dipikiran mereka semua, bahwa Yoongi dirawat di rumah sakit yang sama dengan Sana.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂
2 chapter lagii... 😆

Lost (INA-COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang