Tzuyu memperhatikan Sana yang sedang menatap pemandangan diluar jendela. Tangannya memegang sebuah buku diary, satu-satunya kegiatan yang Sana lakukan selama dia sakit, menulis diary. Tatapan gadis itu begitu jauh...Tzuyu bisa merasakan bahwa dalam tatapan yang jauh itu, Sana memikirkan Yoongi. Hanya melihat Sana, Tzuyu bisa merasakan betapa gadis itu merindukan kekasihnya yang sekarang akan menikah dengan orang lain.
Tzuyu menoleh ketika dia merasakan seseorang menepuk lembut bahunya. Hoseok yang selama ini selalu menjaga dan merawat Sana menatap lirih pada Tzuyu. Seakan Hoseok ikut menghibur Tzuyu yang ikut dalam kesedihan Sana, akan tetapi Tzuyu tau pasti bahwa Hoseok juga sama menderitanya dengan mereka. Selama 4 tahun memendam rasa pada Sana, menyayanginya dengan caranya sendiri walau Sana jatuh ke pelukan Yoongi. Hoseok dengan tulus selalu mendukung, menjaga dan berada disisi Sana sebagai Oppa terdekatnya. Sekarang dia tinggal bersama Sana hanya untuk merawatnya, melihat gadis itu semakin sakit dan tersiksa. Berkali-kali Hoseok membujuk Sana untuk bertemu Yoongi dan mengatakan kebenarannya namun gadis itu tetap bersikeras untuk meninggalkan Yoongi dalam kebencian pria itu seperti ini.
"Eonnie...maukah eonnie bertemu Yoongi Oppa sekali lagi?"tanya Tzuyu akhirnya, memecah keheningan yang sudah tercipta selama kurang lebih satu jam ini.
Sana tidak menjawab. Bukankah itu pertanyaan yang bodoh? Jelas Sana ingin bertemu Yoongi lagi, tapi dia tidak akan pernah bisa.
"Aku ingin kalian menyelesaikan semua secara baik...sebelum dia bisa memulai hidupnya yang baru,"ucap Tzuyu pelan.
"Aku mencampakkan Oppa dari hidupku, menolaknya untuk masuk lagi dengan sekuat tenaga hingga berbohong dan menyakitinya. Itu satu-satunya cara karena Oppa tidak kenal kompromi. Jika dia ingin memulai hidup yang baru, itulah yang selama ini selalu aku doakan. Aku tidak perlu lagi masuk dan ikut campur dalam kehidupannya,"ucap Sana akhirnya.
"Yoongi Oppa...dia...,"Hoseok menahan tangan Tzuyu agar tidak mengucapkan apa pun pada Sana. Sebelum ini Tzuyu sudah mengatakan pada Hoseok bahwa Yoongi akan menikah dengan Jisoo. Hoseok menggelengkan kepalanya, mengisyaratkan Tzuyu untuk tidak meneruskan ucapannya. Sana tidak usah tau. Jika Sana tau, mungkin dia bisa berbohong bahwa dia bahagia akan tetapi Hoseok tau pasti bahwa gadis itu akan semakin sengsara dipenghujung hidupnya.
***
Hari-hari bagaikan neraka dijalani Yoongi setelah dia setuju untuk menikahi Jisoo karena ucapan Taehyung sebelumnya. Alasan Yoongi seperti ini adalah karena dia kehilangan sosok kedua orangtuanya dan dia tidak ingin anak yang dikandung Jisoo juga kehilangan sosok seorang ayah. Walau begitu berat baginya untuk menerima kenyataan dan bersikap lembut pada Jisoo. Yoongi terus menerus keluar dan menghindar sampai hari H tiba dengan mabuk-mabukan di klub. Tepat tiga hari sebelum mereka menikah, Yoongi mabuk berat di klub yang sama setiap malamnya bersama Taehyung dan Namjoon.
"Kau tau...rasanya hidupku semakin tak berarti dan semakin busuk seperti sampah!"Yoongi mengatakan dengan mata setengah terbuka dan dalam keadaan sudah sangat mabuk sambil memegang botol minuman kerasnya. Taehyung hanya meneguk sekali lagi minuman alcohol yang dia pesan sambil menundukkan kepalanya. Mau bagaimana lagi, hidup Yoongi memang sudah kacau balau dan tidak bermakna setelah ditinggalkan Sana namun sekarang semakin parah dan penyebab sesungguhnya adalah dirinya yang menjebak Yoongi untuk tidur dengan Jisoo.
"Kau tanya bagaimana rasanya seorang anak yang ditinggalkan kan? Buruk. Seperti neraka. Ya...ya...aku tidak mau anak itu sepertiku...walau jika itu bukan anakku, aku tidak mau ada anak yang tumbuh sepertiku...haha...cukup aku saja yang paling menyedihkan di dunia ini. Arghh...kenapa Tuhan tidak cabut saja nyawaku?"celoteh Yoongi. Taehyung mengusap airmata yang tanpa disadari sudah menggenang dimatanya.
"Maafkan aku...huhuhu...,"tangis Taehyung pecah. Pria itu juga sudah sama mabuknya dengan Yoongi. Yoongi masih melanjutkan ocehannya.
"Yah...yah...kau tidak usah ikut sedih. Cukup aku yang menyedihkan ini. Cukup aku...ah...aku mau muntah Taehyung...bukan karena minuman ini bukan...khi khi khi khi...aku mau muntah...karena aku sendiri jijik melihat takdirku ini,"tawa Yoongi sambil menepuk-nepuk bahu Taehyung.
Brak!!!
Tiba-tiba muncul keributan dari pintu masuk. Awalnya Yoongi, Taehyung dan Namjoon tidak mempedulikan keributan itu. Taehyung masih menangis, Yoongi masih berceloteh tidak karuan dan Namjoon masih sibuk menggoda gadis lain. Sampai akhirnya beberapa orang datang ke hadapan Yoongi sambil membawa tongkat besi dan kayu.
"Ikut kami bajingan,"ucap salah satu diantara mereka yang paling kekar sambil menarik kerah baju Yoongi.
Tuhan mungkin sedang mabuk ketika membuat skenario kehidupan Min Yoongi. Pria itu bisa dinobatkan menjadi pria termalang yang pernah diciptakan Tuhan sepanjang sejarah. Seakan dipermainkan takdir, hidup Yoongi tidak pernah bahagia kecuali ketika ia masih kecil dan ketika dia bersama Sana. Bahagia...lalu kehilangan dan sedih...kemudian bahagia lagi hanya untuk dikhianati dan dicampakkan...sekarang dia harus menerima pukulan demi pukulan dari benda tumpul yang keras itu diseluruh tubuhnya. Taehyung sudah mencoba menghentikan bersama Namjoon tapi mereka membawa pasukan cukup banyak dan kedua orang itu sudah terkapar lemah diaspal. Ya, mereka ini adalah anggota dari salah satu preman yang pernah dihajar dengan sangat tidak terpuji oleh Yoongi.
Pandangan Yoongi sudah semakin kabur ketika menerima pukulan tidak berprikemanusiaan itu dikepala, tengkuk, wajah dan seluruh badannya. Sakit? Itu semua tidak dirasakan Yoongi karena satu-satunya yang sakit adalah hatinya. Jiwanya mungkin sudah rusak karena hatinya membeku. Namun diambang kesadarannya, Yoongi melihat bayang wajah Sana yang tersenyum. Apakah ini saatnya dia pergi?
Akhirnya...Yoongi tersenyum sebelum kesadarannya benar-benar hilang.
***
Deg!!!
Sana tiba-tiba terbangun dari tidurnya dengan perasaan yang tidak enak. Hoseok yang sedang membaca buku di sofa dekat tempat tidur Sana menatap gadis yang tiba-tiba terbangun sambil memegang dadanya.
"Oppa...,"
"Sana, kau tidak apa-apa?!"tanya Hoseok panik ketika tiba-tiba darah keluar dari hidung Sana. Pria itu langsung mendekati Sana dan mengelap darahnya dengan tissue.
"Jangan pegang!"Sana menahan tangan Hoseok dan mengambil tissue itu, mengelap darah yang menurutnya kotor itu sendirian. Hoseok Cuma menatap Sana dengan lirih.
"Aku tiba-tiba bermimpi buruk...,"lirih Sana sembari membersihkan darah dihidungnya.
"Yoongi Oppa...,"ucapnya dengan suara parau.
Oppa...apa kau baik-baik saja disana? Ya Tuhan...tolong jagalah dia, berikanlah kebahagiaan untuknya.
🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁
TBC. Mohon vote&Komen 😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Lost (INA-COMPLETE)
Hayran KurguSelama aku menggendongnya, aku menyadari bahwa perlahan-lahan kehidupannya telah meninggalkan dunia ini. Karena itu...aku dekap erat tubuhnya, agar aku masih dapat terselamatkan oleh sisa-sisa kehidupan yang dia berikan untuk bersamaku. theme song...