Suffering

169 23 0
                                        


"Kau kemana saja? Jisoo sangat mengkhawatirkanmu,"Tanya Taehyung sekembalinya Yoongi di apartemen. Namun Taehyung langsung terdiam saat melihat ekspresi wajah Yoongi yang terlihat sangat down.

"Yoongi-ah?"Tanya Taehyung heran.

"Apakah ini...benar-benar akhir dari kisahku dan Sana?"Tanya Yoongi yang terduduk lemas di sofa.

"Apa?"

"Apa...aku bisa...berhati dingin dan memisahkannya dengan ayahnya...dan membawanya dengan ibunya?"Tanya Yoongi lagi.

"Apa maksudmu?"tanya Taehyung kebingungan.

Yoongi menatap Taehyung dengan datar.

"Sana...mengandung anak Hoseok,"ucap Yoongi dengan wajah seakan dunianya telah runtuh.

"Aku adalah ibu dari anak ini...tolong jangan hancurkan masa depanku....,itu katanya...aku merasa benar-benar gelap. Dunia ini langsung menemui akhirnya...yang dia lahirkan, seharusnya anakku. Ya kan? Kenapa..."ucap Yoongi dengan senyum pahit.

"Yoongi...,"kali ini Taehyung meraih pundak Yoongi dan memeluk sahabatnya yang pecah dengan tangisan. Perasaan Taehyung kacau balau. Untuk pertama kalinya dia melihat Yoongi sehancur ini.

***

Hari-hari yang dilalui Yoongi setelah kejadian itu benar-benar tidak berarti. Dia tidak keluar rumah untuk mencari keributan lagi pun untuk melanjutkan hidupnya. Dia hanya berbicara seperlunya dan Taehyung tidak banyak melihat Yoongi keluar dari kamarnya. Taehyung tidak punya ide apa yang kira-kira Yoongi lakukan di kamarnya. Beberapa waktu Taehyung mengetuk kamar Yoongi dan memastikan pria itu tidak nekat melakukan sesuatu yang konyol. Sampai Namjoon pun tidak diabaikan oleh Yoongi.

Sementara itu sejak bertemu Yoongi di pantai, Sana semakin menderita. Pelukan hangat Yoongi yang begitu dia rindukan telah menggoyahkan tembok yang selama ini Sana bangun. Sana yang berusaha mematikan hatinya, kembali tersiksa karena kerinduannya.

"Oppa, asal kau tau...aku ingin sekali memelukmu, menciummu, menggegam tanganmu,"lirih Sana dalam tidurnya. Hoseok hanya bisa menyeka bulir airmata disudut mata Sana melihat gadis itu mengigau. Sana memang selalu diam dan menatap keluar jendela dengan tatapan sendu dan hancur tapi dia tidak pernah membicarakan tentang perasaannya. Hanya ketika dia tertidur, apa yang selama ini tertahan dihatinya tanpa sadar dia ucapkan.

Keduanya menderita tanpa Yoongi ketahui. Jika mati itu adalah kehilangan nafas dan detak jantung, saat ini keduanya sudah mati berhari-hari yang lalu. Untuk apa bernafas namun tidak bisa bahagia?

♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Pengen Tau, masih Ada yang baca ff ini gak? Hehehe 😅

Lost (INA-COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang