That Life, That's Going to Fade Away

312 32 1
                                    

Musim Semi – 2018

Musim gugur berlalu tanpa harus mengucapkan kata berpisah dan musim dingin dilewati dengan hangat ketika berdua. Yoongi selalu senantiasa mendampingi Sana dan memberikan yang terbaik bagi gadis yang sangat dicintainya itu sembari ia menjalani fisioterapi di rumah sakit agar dapat berjalan kembali.

"Mulai sekarang hanya ada tawa diantara kita,"

Itu janji yang Yoongi berikan pada Sana. Dia tidak mau memikirkan bahwa ini adalah detik-detik terakhir dalam kehidupan Sana. Ini adalah masa-masa ia bersiap kehilangan Sana untuk selamanya. Tidak, Yoongi tidak ingin memikirkannya. Yang ia pikirkan adalah bagaimana memaksimalkan kebahagiaan mereka yang sempat tertunda. Setiap hari dia membuat Sana tersenyum, mendukung Sana dan menyemangatinya. Bukan hanya dirinya, Yoongi juga mengajak Hoseok, Taehyung, Namjoon dan Tzuyu rajin menghabiskan waktu bersama di kamar rawat Sana. Terkadang mereka hanya kumpul untuk minum-minum dan menghabiskan ayam goreng yang dipesan Tzuyu, atau bermain kartu dan monopoli, dan jika cuaca menghangat mereka akan mengajak Sana keluar dan bermain di luar. Walau rasa sakit itu masih ada...ketika Sana menjerit dan menangis menahan sakit tak tertahankan di dadanya dan ketika dia merasa sesak. Ketika Sana kehilangan nafsu makannya atau mendadak muntah. Namun begitu, Yoongi tidak pernah memperlihatkan sosok lemahnya di depan Sana dan selalu berusaha membuat gadis itu tersenyum lagi.

"Kau gadis yang special karena itu aku tau, Sana...walau saat ini berat bagi kita, tapi kita tetap bisa menikmati hidup dan berbahagia,"

Lalu tibalah musim semi ketika Sana dinyatakan boleh melakukan rawat jalan dan meneruskan pengobatan di rumah. Sana sangat senang karena akhirnya bisa keluar dari rumah sakit setelah berbulan-bulan. Yoongi yang sudah lama bisa berjalan dengan normal lagi pun sudah siap untuk mendampinginya pergi kemana pun Sana inginkan.

Musim semi ini, aku akan membuat kisah cinta kita menjadi yang terbaik dalam sejarah di muka bumi ini.

"Oppa, tolong jaga Sana eonnie ya...kalian semoga berbahagia, jangan lupa hubungi aku jika butuh bantuan,"pinta Tzuyu pada Yoongi sebelum mereka berpisah di airport.

"Yah Yoongi...,"Hoseok tersenyum pada Yoongi sembari menepuk pundak pria itu.

"Sekarang aku serahkan Sana padamu ya. Aku selalu siap jika kalian membutuhkanku,"ucapnya.

"Terima kasih Hobi, jangan cemas aku pasti akan mencarimu jika menemui kesulitan,"Yoongi menepuk hangat pundak Hoseok.

"Sana...sehat terus ya...ingat bahwa keajaiban itu ada. Keajaiban itu sudah kau rasakan ketika bertemu Yoongi lagi. Sekarang kau harus benar-benar bahagia dan jangan menangis lagi. Aku menyayangimu, Sana,"Hoseok mengusap kepala Sana dan tanpa ragu mencium dahi gadis itu. Yoongi tidak cemburu sama sekali melihatnya karena dia tau, Hoseok sangat berarti bagi Sana dan dia percaya hubungan persahabatan diantara mereka berdua tidak akan ada yang bisa menghancurkan bahkan cinta mereka sekali pun.

"Nah...sekarang kami pamit ya...jaga diri kalian juga disini, Tae...Namjoon, aku titip Jisoo juga ya...,"ucap Yoongi.

"Tenang, dia akan kami jaga dengan baik,"ucap mereka berdua.

"Tae Oppa, aku titip Tzuyu,"Sana tersenyum polos. Taehyung dan Tzuyu yang mendengarnya malah membelalakkan mata dengan kaget melihat kepolosan Sana yang dengan mudah mengatakan itu. Padahal Taehyung belum berani mendekati Tzuyu lagi dan Tzuyu juga masih memiliki Jungkook.

"Ya sudah...ayo kita pergi. Bye semuanya,"sapa kedua orang itu sebelum mereka berpisah dengan yang lainnya.

"Terimakasih Oppa,"Sana tiba-tiba menggenggam tangan Yoongi sebelum boarding tiba. Yoongi tersenyum lembut pada gadis yang mampu membuat hatinya sejuk itu.

"Sekali lagi...kita coba hidup bersama. Kali ini di jeju ya? Aku tidak akan membiarkanmu lari lagi,"ucap Yoongi sambil mengecup dahi Sana sebelum mereka berdua naik ke pesawat. Sana hanya tersenyum lemah lalu Yoongi menggendong Sana naik ke dalam pesawat.

Saat itu...aku merasakan tubuhnya yang sangat kecil. Jika dulu saat masih kuliah beratnya bisa mencapai 47kilo, sekarang bagaikan kapas,aku dapat dengan mudah menggendongnya. Dengan melesatnya kehilangan berat badan Sana, selama aku menggendongnya, aku menyadari bahwa perlahan-lahan kehidupan Sana telah meninggalkan dunia ini. Perlahan-lahan...dengan menghilangnya berat tubuh itu sedikit demi sedikit. Karena itu...aku dekap erat tubuhnya, agar aku masih dapat terselamatkan oleh sisa-sisa kehidupan yang dia berikan untuk bersamaku.

Menyelamatkan dan membahagiakan diriku dengan senyummu, Minatozaki Sana.

🍂F.I.N🍁

Lost (INA-COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang