Prolog

128 4 0
                                    

Ikeda Ren, yah itu namaku. Aku tinggal diapartemen dan kedua orang tuaku sudah pergi. Umurku 16 tahun. Aku memiliki rambut kuning keemasan dan mataku berwarna hitam, seperti kebanyakan orang. Aku baik-baik saja, semua seperti normal dan biasa saja. Dan seperti biasa aku selalu pergi pagi-pagi untuk sekolah.

"Hoy hoy Ren" panggil seseorang dibelakangnya.

-menoleh-

"Oh hai Michiko"

Michiko menepuk pundak Ren dan berjalan disebelahnya.

"Bareng" melihat Ren.

"Oh okey"

Kami berjalan menuju kelas bersama-sama, kelasku tidak sebegitu jauh jadi selow ajah.

-kelas-

Bel berbunyi dan murid-murid duduk dengan rapinya. Pelajaran pertama, pelajaran Fisika. Yang tidak pernah disukai Ren sejak SMP. Ren selalu ketiduran atau tidak pernah mendengarkan materi.

"Ren, Ikeda Ren!" panggil bu guru.

Kayaknya Ren sedang molor dan kali ini dia bakal berdiri diluar kelas selama jam mata pelajarannya.

"Ah iya bu" tiba-tiba bangun.

"Berdiri dikoridor" menyuruh.

"Huuh" menghela nafas sambil berdiri dan berjalan keluar kelas.

-luar kelas-

"Selalu seperti ini, hhooaammm" menguap.

-pelajaran Fisika berakhir-

Kali ini Ren masuk kembali kedalam kelas melanjutkan mata pelajaran selanjutnya.

Kriinngg...

Bel istirahat berbunyi dan semua murid-murid pergi membeli makanan.

"Hey Ren yuk kekantin" ajak Michiko.

"Mana Oda?" tanya Ren.

"Oda sakit jadi dia gak masuk hari ini" jelas Michiko.

"Okey"

-kantin-

Ren duduk didekat kedai bakso, dan kedainya sedang tutup padahal dia ingin makan bakso.

"Jadi mau pesan apa?" tanya Michiko.

"Sebenarnya aku mau makan bakso, tapi baksonya tutup"

"Yang lain kek" menunggu.

"Mie instant deh" pasrah.

"Oke" segera pergi kekedai mie instant.

5 menit kemudian

Sambil menunggu mienya matang Ren melamun dan seketika sebuah bayangan hitam lewat.

"Apa itu?" berkata pada diri sendiri.

"Doustan no Ren?" Michiko tiba-tiba muncul didepannya sambil membawa dua mangkok mie .

"Eehh....! Kau mengagetkanku" kaget.

"Gomen gomen" nyengir sambil meletakkan mangkoknya.

"So doustan no Ren?" duduk.

"Ah daijobu, ayo makan" mengambil sumpit.

"Itadakimash" barengan.

Mereka berdua melahap mienya seperti orang yang baru makan 1 tahun saja.

Setelah memakan mie tadi mereka segera kembali lagi kekelas, dan saat dijalan Ren kembali dikejutkan sebuah bayangan.

"Bayangan itu lagi" bicara sendiri.

"Hm? Doustan no Ren, dari tadi sejak dikantin kau selalu bicara sendiri?" melihat Ren.

"Itu--" terputus.

Bel kembali berbunyi dan akhirnya mereka memutuskan kembali kekelas lagi.

The Mystic "EYE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang