Ep 05: Lepas

36 2 0
                                    

"Hoy lepasin...!!" berteriak.

"Loe tuli apa, lepasi woyy!!"

"Ngapain aku diikutin segala!"

"Woyy kampret sialan dasar telinga karatan"

"Gak pernah dibersihin apa tuh telinga"

-pengawal datang-

"Aahhgg cukup, bachod!!" kata pengawal itu.
"Mulutmu sebaiknya disupal sama sambal biar tenang"

"Apa?! Jangan sok ngegas loe yah" menantang pengawal itu.

"Hey bocah kamu duluan yang ngajak berisik"

Dan disaat itulah Ren mengambil kunci itu dengan kekuatan pikirannya. Semakin dekat jarak lawannya semakin cepat perpindaha barang menuju tangannya.

Dan penawal itu tidak menyadari kalau kuncinya sudah diambil Ren dari jarak jauh.

"Michiko cukup, sudah hentikan" kata Ren.

Michiko mengerti maksudnya, kalau dia sudah berhasil mengambil kunci itu.

"Baiklah, hanya karena temanku aku berhenti berdebat dengamu" geram.

Michiko berjalan menemui Ren.

"Bagaimana Ren?"

"Sukses" memperlihatkan kunci penjara pada Michiko.

Sel-sel penjara dengan penjagaan hanya berjarak satu pintu dari luar, tidak ada yang boleh diizinkan masuk ataupun keluar dari penjara hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk.

"Baiklah buka pintunya" kata Ren.

"Oke" Michiko mulai membuka pintu penjara dari luar dengan cara mengeluarkan tangannya untuk memutar kunci.

Pintu penjara terbuka dan setelah itu segel pada penjara hilang.

"Ayo kita harus pergi dari sini" kata Ren.

"Iya, aku saja tidak betah disini" gumam Michiko.
"Sekarang kita harus kemana?" tanya Michiko.

"Aku tidak tau, tapi yang penting kita harus keluar dari tempat ini" kata Ren.

Mereka mencari jendela keluar, namun tidak ada. Tapi mereka melihat sebuah benda yang mirip seperti ventilasi udara.

"Kenapa kau tidak menggunakan kekuatanmu?" tanya Michiko sambil merangkak.

"Kau gila, aku bisa memancing orang-orang itu kemari"

"Ternyata kau cukup pikir panjang juga yah" menggoda.

"Hentikan, kita sedang dalam keadaan terdesak dan kau malah sempat-sempatnya bercanda" gerutu.

"Hahaha, gomen"

Akhirnya mereka sampai pada ujung ventilasi itu, diatas sebuah menara. Sebuah pemandangan kota yang tidak pernah ada didunia mereka.

"Woww kau gila, kita diatas menara! Dan kota apa itu?" kata Michiko kaget.

"Aku tidak tau tapi yang jelas ini bukan dunia kita"
"Dan lebih gilanya lagi, bagaimana kita bisa turun dari sini, loncat?" melihat Michiko.

"Ow ow ow tidak, kau saja aku tidak mau"

"Baiklah, mari kita coba kekuatanku" membuka penutup matanya.

Ren mengangkat telapak tangannya dan berusaha membuat portal, apa yang ada dipikirannya sekarang.
Dan yang benar saja sebuah portal sungguhan bisa dibukanya.

"Woow Ren itu keren" menepuk pundak Ren.

"Aku tidak tau ini akan menuju kemana tapi mari kita coba dulu"

Mereka berdua memasuki portal dan akhirna keluar disebuah tempat yang asing. Gang kota.
Ren kembali menutup sebelah matanya agar orang disekitarnya tidak curiga.

"Ren tempat apa ini?" mengintip gang.

"Aku juga tidak tau?"

Suasana kota sangat damai dan tenang, disana banyak yang setengah siluman, siluman, elif dan manusia biasa. Kota yang bercampur aduk orangnya.

Kebanyakan dari penduduknya setengah siluman, pencampuran antara manusia dengan hewan. Ada yang bertelinga kucing, anjing, beruang, kelinci dan banyak lagi.

"Apa kita harus seperi itu Ren?" melihat Ren.

"Tidak perlu"

"Lalu pakaian kita?" melihat bajunya sendiri.

"Kita beli saja"

"Lalu uangnya?"

"Kau mau aku lucuti apa" kesal.

"Hahaha tidak tidak" 😅

Kota yang permai, sepertinya perjalanan mereka akan dimulai dari sini.

The Mystic "EYE"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang