"Mama kita main ke taman ya!" Seru gue ke mama.
"Sebentar ya sayang, mama lagi nyapu"
"Aku maunya sekarang, maa"
"Hmm,, Yaudah ayok"🌸
Gue main perosotan, tapi dari tadi gue main sama anak cowok gitu.
"Kamu kamu! Nama kamu siapa?"
"Nama atu Bae Jinyoung nama kamu siapa?"
"Nama atu Seo Haeun, Bae! Kita main lali-lalian yuk!" Ajak gue
"Tapi kata mama atu da boleh main lali-lalian, nanti jatoh, terus sakittt"
"Ihh ayok main!!" Gue narik tangan Jinyoung
"Yaudah ayok"
Gue sama Jinyoung main lari-larian, tapi ada ngumpet-ngumpetnya juga.
BRUK
"Huaaaa mamaaaaaaaaa" Gue jatoh
"Seo! Kamu kenapa? Tuh kan jatoh, kan udah atu bilang jangan main lali-lalian!"
"Mamaaaaaa"
Mama dateng nyamperin gue tapi bareng satu cewek lagi.
"Seo? Kamu kenapa sayang?"
"Mamaaaa""Jinyoung! Kamu apain dia"
"Aru datau mama, tadi dia jatoh, gala gala main lali lalian""Haneul, maafin anak ku ya, nakal banget abisnya"
"Wajar aja Rene, kan anak cowok hihihi" Mama gendong gue."Kita pulang ya?"
"Tapi atu matih mau main sama Bae!""Mainnya dirumah aja ya?" Gue ngangguk.
🌸
Dirumah , mama sama tante Irene ngobrol ngeliatin gue sama Jinyoung main.
"ayo kita main masak masakan!!"
"Ih gak mau, kita main mobil mobil an aja!!""Ihh masak masakan lebih seluBae!"
"Tapi mobil mobilan lebih selu Seo!""Hei jangan berantem, mending kita main petak umpet, mama Seo yang jaga?" Mama memperbaiki suasana.
"Yaudah! Bae! Ayok kita ngumpet"
🌸
Tujuh Tahun Kemudian
Gue mulai masuk masa SMP, Jinyoung juga, kita berdua sekolah disekolah yang sama.
Jinyoung populer, tapi gue enggak. Gue cuma dikenal sebagai orang yang SKSD dengan Jinyoung. Padahal gue emang dekat.
Dua tahun kemudian
"Seo? Lo akhir akhir ini menjauh dari gue , kenapa? Lo peduli dengan kata kata mereka, jauhin aja Seo, mereka iri sama lo"
"Lo gak tau Bae! Gue sampe dihujat! Lebih baik kita gak usah deket deket lagi, udah gue gak mau satu sekolah lagi sama lo!" Gue ngeluarin air mata dibawah pohon beringin itu.
Jinyoung pegang tangan gue
"Kalau misalnya gue gak mau gimana?" Jinyoung ngedeket ke gue.
"Harus mau lah!" Gue kembali ngeluarin air mata.
Jinyoung megang pipi gue, dan ngelap air mata yang masih basah di pipi gue.
"Jadi gini wajah sedihnya Seo Haeun? Jelek banget, lebih cantik senyum!" Jinyoung nyubit pipi gue.
Dia hafal, kalau pipi gue dicubit, itu bakal bikin gue geli. Dan gue tertawa.
"Begitu lebih baik, gak ada hal yang indah lagi selain senyuman seorang Seo Haeun yang gue kenal" Lagi lagi Jinyoung buat gue ketawa.
"Gombal mulu lo najis!" Gue mukul bahunya
"Tapi lo baper kan?"
"Enggak"
"Masa sih?"
"Enggak, karena lo gak ahli dalam hal cinta"
"Yakin? Sebentar" Jinyoung ngambil kertas kecil yang ada di kantong celananya sama pulpen.
"Mau ngapain?"
"Mau buat janji sama lo"
"Janji buat apa?"
"Janji kalau kita gak bakal pisah" Jinyoung tersenyum
"Kalau nanti gue pisah sama lo gimana?"
"Ya gue nyusul lo"
Lagi lagi dan lagi gue tersenyum karena dia.
"Yaudah, apa janji kita?"Tanya gue
"Satu pergi, satu menyusul?"
"Maksudnya?"
"Kayak yang tadi gue bilang, kalau misalnya lo pergi, ya gue juga ikut pergi"
"Tapi kalau gue pergi ke toilet?"
"Gue ikut" Dia ketawa
"JINYOUNG!!!!"
Setelah itu, kita mengubur janjinya dibawah pohon itu, sebelumnya dia masukin suratnya kedalam botol sirup mar*an kemudian dikubur didalam tanah.
Tepatnya dibawah pohon beringin.
-Promise-

KAMU SEDANG MEMBACA
Promise ; Bae Jinyoung
Fiksi Penggemar"Ingat janji yang pernah kita buat?" Start : 6 March 2018 End : 9 April 2018