Setelah mengingat kejadian tadi siang, gue ngambil gitar kesayangan gue kemudian membawanya ke balkon.
Gue suka suasana malam dihari yang indah ini,jutaan bintang menemani bulan , dan angin yang lewat kalau kata orang namanya Angin Sepoy sepoy.
Gue mulai memetik perlahan gitar itu dan menyanyikan lagu kesukaan gue. I Promise You - WANNA ONE
"Demen banget pake celana pendek, masuk angin mampus"
"Dih kok gitu, Yaudah gak gue bolehin minjem gitar gue lagi"
"Bodo amat, gue bisa beli blee" Jinyoung melet ke gue.
"Ih!! Ngeselin banget sih lo!"
"Hahaha"
HP gue geter dan berdering, sepertinya ada yang nelfon. Gue angkat dan gue gak asing sama suara itu.
"Selamat malam cantik, lagi apa?"
Ya itu suara Felix
Gue sedikit menjauh dari Jinyoung
"Lo dapet nomer gue dari siapa?"
"Rahasia lah, pertanyaan gue belum dibales nih ? Lagi apa cantik?"
SET!
Jinyoung ngerebut hp gue dari genggaman gue.
"B...Bae"
"Dapet nomer Seo dari siapa? JAWAB GAK!?"
Gue gak denger lagi apa omongan mereka karena Jinyoung tiba tiba masuk ke kamarnya dan nutup pintu balkonnya. Jadi bener bener gue gak bisa denger dia ngomong apa.
Lima menit kemudian
Jinyoung keluar dengan hp di tangannya, dia balikin hp gue dan dia duduk di kursi balkonnya. Tepatnya disamping gue.
Kalian tahu kan? Balkon gue sama Balkon Jinyoung itu deket banget, jadi bisa sampingan gitu.
"Bae? Dia ngomong apa?"
"Gak ini urusan gue, lo gausah ikut campur"
"Sebenernya lo gak perlu kayak gini juga, lo kan cuma sahabat gue"
"Emangnya gak boleh seorang sahabat lindungin sahabat lainnya?"
"B...boleh aja sih,, tapi,,, dia gak ngajak lo berantem lagi kan?"
"Hmmm mungkin?"
"Bae—"
"Seo, kita lupain aja ini, Hmm lo liat bintang diatas yang disana gak?"
"Yang mana ? Bintangnya banyak banget malam ini"
"Itu yang paling kecil?"
"Mana ? Yang kecil banyak bae" gue nyipitin mata gue supaya keliatan, tapi tetap gak kelihatan.
"Sini gue bantu" Jinyoung megang pergelangan tangan gue, dia juga ngulurin jari telunjuk gue untuk memudahkan gue supaya tau mana bintang yang dia maksud.
"Ohh yang itu, kenapa?"
"Tau gak kenapa dia paling kecil, terus paling gelap?"
"Enggak tau, emang kenapa?"
"Dia malu karena ngeliat wajah lo malam ini, dia minder, kenapa ada yang lebih indah dari dia"
*BLUSH*
"GOMBAL MULU LO!" Gue mukul kepala Jinyoung
"Hahaha, Seo? Mulai besok sampe kapanpun, pulang berangkat sama gue ya? Gak boleh sama yang lain?"
"Kalau misalnya ada kerja kelompok dirumah teman?"
"Gue ikut lah"
"Tapi kalo kelompok lo ngajak kerja kelompok dihari yang sama ?"
"Gue izin sakit terus ikut sama lo" Jinyoung senyum.
"Dih bisa gitu ya?"
"Bisa lah,,, Seo,besok kan malam Sabtu, kita jalan jalan yuk!"
"Kemana?"
"Kalau kehati lo udah sering, enaknya kemana ya?"
"NAJIS IHHH GOMBAL MULU!"
"Ih tapi serius, mau kemana nih?"
"Lo mau ikut ekskul basket kan? Gimana kalau kita main basket di lapangan Komplek? Seru kan, deket danau terus anginnya kenceng?"
"Boleh tuh, tapi gue gak mau liat lo pake celana pendek sama kaos tipis kayak gini lagi! Pokoknya besok pake sweater, pake jaket, pake celana Tebal, kaos kaki, sepatu, sarung tangan, to—"
"Itu mau main basket atau mau main ski? Lagi pula malam di Indonesia kan gak dingin-dingin banget Bae," Sambil tertawa.
"Yaudah pokoknya pake baju yang tebal, besok gue cek! Oke?"
"Siap mama!"
"Kok mama? Kan gue cowok"
"Oke siap papa!"
"Bagus! Mama tidur ya? Papa juga tidur, Dadah" Jinyoung ngacak rambut gue kemudian masuk ke kamarnya.
M...mama? P..papa?
Tau gak sih gue berasa jadi istri yang diberi ucapan selamat tidur dari suaminya? Aaarghhhhh-Promise-
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise ; Bae Jinyoung
Fanfiction"Ingat janji yang pernah kita buat?" Start : 6 March 2018 End : 9 April 2018