"Akhirnya. Bisa masuk ruangan," Ujar Freyni dengan menselonjorkan kakinya di lantai yang dingin.
"Iya, Alhamdulillah. Keringatan banget ya hari ini," Balas Shirin dengan menyampirakan jilbab-nya kebahu kiri.
Freyni mengangguk kepala. Perempaun itu sibuk dengan kipas elektrik yang di bawa oleh Shirin. Keringat bercucuran begitu deras, sungguh baru kali ini Freyni segerah ini. Setelah berbaris dilapangan sekolah, anak MOS di ajak ke dalam Aula sekolah yang luas. Suara gemerisik dari ujung ke ujung sama saja, riuh.
"Kapan sih mulai?" Keluh Freyni.
"Sabarlah, ini juga baru masuk. Kenapa Frey? panas ya?" tanya Shirin.
"Iya panas. Belum lagi suara rusuh dari orang," Balas Freyni sambilan mengelap keringatnya dengan tisu ynag ia bawa.
Tak lama kemudian, beberapa anak OSIS masuk dengan kompak menggunakan almamater biru dongker. Sontak suara riuh kembali menggencar di ruangan kembali. Terlihat Deva memberi peringatan dengan meletakkan jari telunjuk di depan mulutnya. Keadaan yang ricuh riuh tadi kembali senyap.
"Assalammualikum Warohmatukahi Wabarakatu. Baik terimakasih untuk kalian yang masih disini dengan tertib. Udah ya kita panas - panas, sekarang kita adem - adem lagi ya," Ucap Afyra dengan mic. "Seneng banget sih liat kalian yang masih semangat. Okay, mungkin ada beberapa kata dari Kepala sekolah Panca Bakti. Mari kita sambut bapak kepala sekolah dengan tepuk tangan ynag meriah." Sambungnya.
Pada saat kata sambutan dari kepala sekolah berlangsung, semua peserta bosan dan mengantuk. Cukup panjang, ada beberapa anak yang menguap dan bersender di dinding. Freyni juga menyender di bahu Shireen, dan sebaliknya. Siliran kipas angin membuat Freyni sesekali terpejam.
Setelah menghabiskan beberapa waktu untuk mendengarkan fasilitas sekolah, prestasi sekolah, study tour, dan sedikit ceramah. Dan hanya sedikit yang di simak oleh Freyni, akhirnya kata sambutan dari kepala sekolah itu telah usai. Terdengar semangat ketika semua orang menyaut jawaban salam darinya bersamaan dengan tepuk tangan.
"Tepuk tanganya dong," Ujar Afyra dan di sambut tepuk tangan kembali. "Terimakasih kepada bapak kepala sekolah telah memberi sedikit katanya. Baiklah, selanjutnya adalah kata sambutan dari ketua OSIS SMA PANCA BAKTI!" ujar Afyra dengan semangat.
Semua orang yang tadinya mengatuk karena letih, sontak berubah 180 derajat terutama para perempuan. Sewaktu si ketua OSIS itu naik keatas panggung aula, tepuk tangan yang riuh bersamaan dengan teriakan dari kaum hawa karena paras wajah si ketua OSIS menjadi heboh. Tetapi berbeda dengan Freyni, dia memilih tidak mengikuti apa yang dilakukan orang lain dan bersikap seperti biasa seperti di mushola tadi.
"Tes.." ucapnya untuk mengetes mic. "Assalamualaikum, selamat sore. Sebelumnya saya akan memperkenalkan, nama saya Abraham Reynan. Saya menjabat sebagai ketua OSIS SMA PANCA BAKTI. Dan saya kelas XI IPS 3. Saya dari OSIS mengucapkan selamat datang untuk kalian di SMA PANCA BAKTI. Dan terimaksih karena kalian mengikuti acara ini dengan baik. Baik maka hari ini acara kita tutup dan dilanjutkan besok lagi. Dengan membawa persyarat besok. Nanti akan dikasih tahu. Terimakasih, Assalamualaikum." Ucap Reynan.
"Ouh itu. Nama abang yang tadi pagi," Ucap Freyni pelan.
"Eh, kenapa Frey?" Tanya Shirin.
"Nggak papa ko."
***
Pukul 16.45, Freyni dan teman - temannya berjalan menyusuri lapangan basket menuju gerbang. Setelah perkumpulan di aula usai, mereka di perbolehkan pulang. Tapi memang sudah jam pulang sekolah. Beruntung sekali waktu di aula tadi, Freyni bertemu teman sekolahnya. Dari semasa TK, SD, dan SMP.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynan
Teen FictionCinta bukan tipuan, tapi nyata. Abraham Reynan Arsyahka Darmawangsa. Ketua OSIS, SMA Panca Bakti. Cowok keren yang memiliki paras wajah tampan, dan menjadi famous di sekolahnya. Salah satu anggota band music untuk menyalurkan hobinya terhadap music...