Kenalan

161 28 21
                                    

setelah gadis itu tak menapakkan dirinya didepan kedua manik mata Reynan, barulah laki-laki itu keluar dari UKS. Menutup pintu itu kembali dan memberikan kunci kepada pak Maman, penjaga sekolah.

Reynan berjalan dikoridor sambil melempar-lemparkan kunci motor dan bersuil dengan nada lagu BTS DNA.

Reynan melakukan itu hingga menuju di parkiran. Ketika manik matanya, melihat ada sebuah botol kaleng yang tergeletak. Dengan iseng laki-laki itu menendang botol itu seperti bola kearah taman sekolah.

Aww!

Tiba-tiba muncul seorang wanita dari balik semak-semak.Ya, perempuan yang Reynan lihat tadi, saat di UKS.

"Eh lo! kayak nggak ada kerjaan aja lo! Pakek nendang-nendang botol !!! Kena kepala gue goblok" perempuan itu mengusap-usap keningnya karena sakit terkena lemparan botol yang ditendang Reynan. Dan mendekati Reynan yang masih berdiri di tempat.

"Siapa suruh lo disitu?"

"Emang lo nggak ngeliat ada orang hah?"

"Emang nggak.. Bukannya elo udah pulang tadi?"

"Gue belum pulang. Masalahnya gue harus cari barang gue yang ilang kemarin." suara Freyni berubah dari nada tinggi dan berubah menjadi nada rendah.

"Emang apa barangnya?"

"Lo mau bantu gue. Ya udah yuk cari!" lantas Freyni menarik tangan Reynan untuk mengikutinya.

***

Freyni mengajak Reynan kembali ke area sekolah. Freyni masih tetap mencari barangnya yang hilang tetapi, Reynan hanya berdiri melihat Freyni. Lantas Freyni memutarkan kepalanya menghadap kebelakang untuk melihat Reynan membantunya atau tidak. Saat Melihat Reynan tidak membantunya lantas ia berdiri dan....

"Lo tu niat nggak sih bantu gue?? lo malah ngeliatin gue aja?"

"Emang nggak niat" jawab Reynan singkat.

"Ih...lo tu kalo nggak niat ya nggak usah bantu ngapa sih"

"Eh gue nggak jawab kalo gue mau. Yang narik sampek sini itu lo"

Sekarang mereka diam kembali, dengan suasana sekolah yang sepi dan sunyi. Langit sudah tampak berwarna jingga pekat.

"Eh... Lo masih mau nyari tu barang atau mau nginep disini?? Gue udah bosan ngeliat lo kayak gitu?" tanya Reynan.

"Ya iyalah sebelum tu barang ilang. Kalo nggak mau bosan ya bantu cari." jawab Freyni dengan berjongkok tanpa melihat laki-laki yang melontarkan omongan.

Reynan melihat sebuah benda yang melingkari di pergelangannya. Arah jarum jamnya menunjukkan pukul 17.30 WIB. Laki-laki itu masih betah dengan berdirinya.

"Ntar lagi mau malam, lo nggak pulang?" tanya Reynan dengan nada yang lembut dan melipat kedua tangannya di depan dada.

"Tunggu ntar, pokoknya sampek barang gue ketemu!"

Karena sudah lama menunggu Reynan langsung menghampiri Freyni di dekat pot bunga dan menarik paksa tangannya supaya mengikuti Reynan.

"Eh lo tu mau ngajak gue kemana??? Nggak usah narik-narik tangan gue ngapa??" bantah Freyni dengan berusaha melepaskan genggaman itu namun, nihil hasil tangannya tidak bisa lepas dari cengkraman Reynan yang terlalu kuat.

ReynanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang