The Half Blood Vampire 111-120

70.6K 2.2K 51
                                    

The Half Blood Vampire 111

oleh d'Bezt JD Author pada 2 Mei 2012 pukul 14:10 ·

Nicole merapatkan selimutnya saat rasa dingin menggelitik punggungnya yang terbuka. Setelah posisi selimutnya terasa pas, dia kembali tidur.

“heh bangun!”

Nicole mendengar seruan Justin, namun dia pura-pura tak mendengarnya dan kembali tidur. Dia sangat lelah dan mengantuk, karena dia ikut menghias pohon natal dan membantu Wero membuat kue kering, hingga 'bermain' beberapa kali dengan Justin dan baru bisa tidur saat hampir subuh.

“Nicole! Ayo bangun!” teriak Justin lagi.

Nicole mengerang. “aku mengantuk. Aku ingin tidur lagi. Boleh ya?” ujarnya dengan wajah memelas.

Justin mengibaskan tangan. “semua orang sudah bangun sejak satu jam yang lalu! Ayo cepat!” tegas Justin. “jangan sampai nanti anak-anakku seperti ibunya.” gumam Justin sambil berjalan ke meja rias.

“hei, aku dengar perkataanmu.” cetus Nicole sebal.

Justin memutar tubuhnya, lalu tersenyum singkat. “bagus. Jadi, kuharap kau bisa mengubah kebiasaan burukmu itu.”

Nicole mengerucutkan bibirnya. “seperti dia tidak punya kebiasaan buruk saja.” rutuknya dengan suara rendah.

“satu lagi, jangan karena aku tidak bisa mendengarkan gumamanmu, kau bisa seenaknya mengataiku! Jangan suka mengumpat suami, kalau kau tak ingin dikutuk!” pintu kamar tertutup sempurna dari luar.

Nicole mendengus. “aih! Laki-laki itu kenapa menyebalkan sekali! Saat 'bermain' tadi malam sangat baik...eerrgh!”

“Nicole! Cepat turun! Jangan merutuki suamimu terus!” teriak Skandar dari depan pintu kamarnya.

Dengan malas, Nicole beringsut dari tempat tidur, memakai baju tidurnya yang terletak di dekat kursi meja rias.

Selesai berdandan, Nicole baru turun menuju ruang tengah, tempat seluruh anggota keluarga berkumpul.

“nah, Nicole sudah turun. Kita bisa ke gereja sekarang.” ujar Pattie.

“coba saja kau bangun sejak satu jam yang lalu, kita sudah digereja sekarang.” gerutu Justin dengan suara rendah.

Skandar terkikik pelan, lalu dia berkata. “coba saja kau tidak 'bermain' dengannya tadi malam, dia pasti tidak akan terlambat bangun.”

Justin langsung menyikut tulang rusuk Skandar karena kesal. Sedangkan Nicole hanya bisa menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Suasana canggung menyelimuti mobil milik Justin.

“kenapa hanya diam?” Justin memecah keheningan.

“lalu aku harus apa?” tanya Nicole ragu.

Justin menggedikkan bahu. “selamat natal.”

Nicole mengangguk. “selamat natal.”

Justin melemparkan sebuah kotak kecil pada Nicole. Berpita merah.

The Half Blood VampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang