The Half Blood Vampire 181
23 Desember 2012 pukul 19:36
Nicole memperhatikan Justin yang tengah mengancingkan lengan kemejanya dengan santai. Padahal pemberkatan Skandar akan berlangsung 30 menit lagi. Dan mereka membutuhkan waktu 25 menit lebih untuk sampai ke gereja. Belum lagi jika seandainya terjadi macet mendadak, bisa-bisa mereka tidak akan menyaksikan pemberkatan kakak iparnya itu.
"hentikan semua pikiran negatifmu itu!" tukas Justin dingin. "kita tidak akan terlambat satu menit pun, jadi berhenti cemas tanpa alasan!"
Nicole bangkit dari tempat tidur dengan kesal. "kau tahu, aku takut dengan kecepatan!"
Justin membalikkan tubuhnya gusar. "aku tahu, jadi kau tidak perlu membentakku!"
"kau yang membentakku!" dengus Nicole. Lalu keluar dari kamar sambil membanting pintu nya dengan kuat.
Semua orang sudah berada di gereja sejak sejam yang lalu. Dia sudah memohon agar pergi bersama Wero tapi Jeremy dan Pattie menolaknya mentah-mentah. Bahkan mertuanya itu sudah membawa Leandra dan Leander. Sulit di percaya.
Untung saja, mereka tidak terlambat sama sekali. Mereka tiba lima menit sebelum acara dimulai, dan berhasil mendapat pelototan maksimal dari seluruh anggota keluarga.
"aku tidak bersalah dalam kasus ini." sungut Nicole setelah duduk di sampai Cody.
"asal kau tahu,kami memelototi suamimu tercinta."
Pemberkatan itu berlangsung hikmat. Bahkan Pattie tampak menitikkan air mata. Dia jadi teringat pemberkatannya dulu. Jauh sekali dari kata hikmat. Dia tidak yakin Pattie menitikkan air mata seperti sekarang.
"betapa cocoknya mereka berdua." gumam Nicole sambil menyandarkan kepalanya pada pundak Justin.
"mereka memang terlihat cocok. Tidak seperti dua orang didepanku."
Nicole dapat merasakan Justin menoleh dengan cepat kebelakang. Sumber suara. Greyson.
"berbicaralah sesukamu kakak ipar! Sebentar lagi, kau akan kecewa karena adikmu memilihku!"
Nicole mendongakkan kepalanya menatap Justin bingung. "kau bicara apa? Aku memilihmu?"
---
Nicole menatap dirinya dari pantulan cermin setinggi dua meter dihadapannya. Dia benar-benar di dandani habis-habisan oleh Wero dan Taylor. Dia memakai dress dengan tali tipis yang melingkari bahunya, belahan dada yang tidak terlalu rendah, dengan panjang mencapai lutut. Rambutnya di sanggul sederhana, menyisakan beberapa helai tipis yang membingkai wajahnya.
Nicole menghela nafas panjang, begitu melihat punggungnya terekspos jelas tanpa satu pun penghalang.
Justin akan membunuhku. Ah tidak. Dia akan mengomeliku dulu, baru membunuhku. Batin Nicole pasrah.
"sudahlah Nic. Kau terlihat cantik. Jadi jangan takut. Oke?"
Justin tak mengucapkan apapun begitu dia keluar dari ruangan ganti bersama Wero dan Taylor. Skandar langsung menyeret istri barunya ke ruangan dansa.
"Just, ajak dia berdansa!" ujar Wero tak sabaran.
Dan disanalah mereka. Bergabung bersama orang-orang yang berdansa dengan pasangan masing-masing.
"aku memaafkanmu kali ini." ujar Justin sambil menggerakkan tangannya sepanjang punggung Nicole yang terbuka.
"ini bukan keinginanku." bantah Nicole.
Mereka kembali diam tanpa suara. Terus bergerak mengikuti alunan musik.
"keputusanmu."
Nicole mendongak tak mengerti. "apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Half Blood Vampire
Fiksi PenggemarNicole seorang gadis biasa yang baru menginjak semester kedua di kampusnya. Dia berharap masa remajanya dapat berjalan dengan sempurna seperti yang pernah dibayangkannya. Namun, dia malah bertemu bahkan sekelas dengan seorang vampire di kampusnya.Ti...