.seven

435 69 9
                                    

"Selamat pagi Jun!"
"Eh?.. Selamat pagi Seungcheol-ssi.."
"Kau ini, semangat sedikitlah~ Oh! Pagi Minghao!"

Jisoo dan Jeonghan melihat Seungcheol dari kejauhan, dahi mereka berdua mengernyit. Hari ini Seungcheol menyapa seisi kantor dengan senyum lebar. Padahal bisanya, Seungcheol hanya menyapa sewajarnya.

"Hei, apa dia masih sakit?" Jisoo menatap Jeonghan dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.
"Sepertinya begitu" Ujar Jeonghan, mengangguk.

"Kenapa wajah kalian terlihat aneh? Tersenyumlah~" Seungcheol yang muncul tiba tiba membuat Jisoo dan Jeonghan terkejut.

"Ah! Kau mengagetkan saja!!" Seungcheol menyengir.
"Jadi.. apakah ada sesuatu yang membuatmu bertingkah aneh, tuan?"
Cengiran Seungcheol berubah menjadi sebuah senyuman lebar "Tidak, Aku hanya senang dapat kembali bekerja"
"Dasar pembohong, biar kutebak, ini ada hubungannya dengan si imut Lee Jihoon, benar?" Seungcheol terbatuk setelah mendengar perkataan Jeonghan.

Skakmat.

"A— apa yang kau bicarakan? Tentu saja tidak ada hubungannya!"
"Kau ini terlalu mudah ditebak, Cheol" Jisoo menimpali.
"Begitukah?"
"Tidak juga, maksudku, jika hal itu bersangkutan dengan Jihoon, ya."
"Aish bicara apa kalian ini"
"Ekspresimu berbanding terbalik dengan perkataanmu kau tau?"
"Dasar hipokrit"
"Iya iya! Ini memang ada hubungannya dengan Jihoon"
"Jadi?"
"Uh.. Saat aku sakit, di datang menjengukku dan membelikanku berbagai camilan" Seungcheol tersenyum lebar
"Kalau begitu, bukankah kau harus membalas kebaikannya?" Ujar Jisoo
"Ah, benar. Lagi pula hari ini kan, White Day. Mungkin kau bisa memberinya cokelat. Sebentar, Jisoo, aku memberimu cokelat saat Valentine kan?"
Jisoo menepuk dahinya "Astaga, aku lupa untuk memberikannya padamu"
"Yah, Jeonghan! Kau hanya memberikannya kepada Jisoo?"
"Apa cokelat dari para gadis itu belum cukup untukmu?"
"Ey diam!!"








"Jihoon~"
"Kuperingatkan sekali lagi, Kwon Soonyong. Jika kau hanya ingin mengoceh tentang kekasih kudamu, aku tidak punya waktu untuk itu."
"Hari ini tanggal 14 Maret, yang tidak lain dan tidak bukan adalah White Day, Jihoon, W-H-I-T-E-D-A-Y"
"Tidak penting, bukan urusanku, kembalilah bekerja"
"Tentu saja penting! Seokmin seharusnya mengucapkan selamat dan memberiku balasan cokelat! Kau tahu aku bekerja keras membuatkannya cokelat untuk Valentine"
"Oh, Tuhan, jangan berlebihan, ini masih pagi, bodoh. Bagai—

"Maaf aku menguping sedikit, sedang membicarakan White Day, hm?"

"Ah! Chanyeol-ssi" Ujar Soonyoung sambil membungkuk, diikuti dengan Jihoon
"Berhubung Jihoon memberiku cokelat, bagaimana jika sepulang kerja kita makan bersama? Hitung hitung ini balasanku untukmu"
Jihoon menggeleng "kau tidak perlu melakukan itu, lagipula aku memberikannya pada semuanya"
"Jika aku memaksa?"







Sungguh, Jihoon ingin mengubur dirinya sendiri. Kenapa pula Chanyeol harus mengajaknya makan? Ayolah, itu hanya sebatang cokelat. Disamping itu, Jihoon juga menyadari bahwa Chanyeol memiliki rasa terhadapnya, berkali kali ia menemukan sebungkus roti atau sekotak susu, dilengkapi dengan sebuat kertas yang berisi kata kata penyemangat dari Chanyeol. Tentu saja, Jihoon tidak ambil pusing, namun kepalanya dipenuhi oleh seseorang sekarang.

Choi Seungcheol

Ya, Sejak ia kembali dari kediaman Seungcheol, otaknya terus memutar kejadian 'itu', bagaikan kaset rusak, dan tak bisa dipungkiri bahwa konsentrasi Jihoon cukup terganggu.

"Kau suka?"

Suara Chanyeol menyadarkan Jihoon dari lamunannya. Langit sudah gelap, apakah Seungcheol sedang menunggunya?

"Lee Jihoon?"
"Tentu saja, terima kasih, Chanyeol-ssi"
"Bukan masalah, seharusnya akulah yang berterima kasih karena bisa mendapatkan kesempatan untuk makan berdua dengan orang paling imut"

Canggung, ini benar benar canggung. Untuk apa juga ia menyanggupi ajakan—paksaan Chanyeol, jika kepalanya dipenuhi oleh lelaki lain? Jihoon merasa jengah, ia ingin pulang—ingin bertemu dengan Seungcheol.

"Jihoon, apa kau punya pacar?"

Pertanyaan itu sukses membuat Jihoon tersedak ludahnya sendiri.
"Ini, air"
Tanpa ba bi bu, Jihoon langsung meminum air yang diberikan oleh Chanyeol.

"Tentu saja tidak"
"Kalau orang yang disukai?"

Jihoon terdiam. Biasanya ia dengan tegas akan berkata 'aku tidak percaya hal bodoh seperti itu' atau 'tidak pernah ada orang yang pernah kusukai' namun, kali ini berbeda. Entah kenapa, ketika mendengar pertanyaan itu, wajah Seungcheol langsung muncul di benaknya.

"Aku.. tidak tahu"

"Mau coba denganku?"

"Apa?"








Alis Seungcheol mengernyit di depan salah satu rak di minimarket yang berisikan berbagai macam cokelat yang diperuntukkan sebagai peringatan White Day. Biasanya, ia hanya membeli marshmallow untuk membalas cokelat dari gadis gadis yang tidak menarik perhatiannya. Namun kali ini berbeda, ia mmemberikannya untuk seseorang yang spesial, jadi ia harus berhati hati dalam memilih.

"Permisi tuan, ada yang bisa saya bantu?"
"Ah, ya. Aku.. ingin membelikan cokelat muntuk.. uh.."
"Kekasih anda?"
"Bu.. bukan! Dia.. orang yang.. penting bagiku? Ya! Dia orang yang penting bagiku."
"Begitu? Kalau begitu, saya menyarankan anda untuk membeli ini, cokelat ini sangat populer di kalangan pasangan muda"
Wajah Seungcheol memerah "Baiklah, aku ambil ini satu"

Selepas membayar, Seungcheol berjalan menuju halte dimana ia biasa menunggu dan bertemu Jihoon. Pikirannya kalut, memikirkan reaksi Jihoon ketika menerima pemberiannya.

Apakah Jihoon akan menyukainya?

Apakah Jihoon akan senang?

Atau Jihoon akan mentertawakannya?

"Ah, masa bodoh" Seungcheol sudah terlanjur membelinya, ia harus memberikannya pada Jihoon. Kalau tidak, uangnya akan sia sia. Ditambah lagi ia tidak bisa makan cokelat, diberikan kepada Jisoo dan Jeonghanpun, ia mana rela!

Jemarinya tak bisa diam, ia tidak sabar menunggu kedatangan Jihoon. Membayangkan reaksinya yang menggemaskan saja sudah membuat Seungcheol tertawa sendiri. Seperti orang gila saja.

Ia menengok kekiri dan kekanan, dari kejauhan, ia melihat siluet yang sangat dikenalnya, senyumannya pun merekah.

Namun, sesaat kemudian, senyuman itu menghilang.

Jihoon bersama dengan pria lain.


Iya ini harusnya di update pas white day tapi aku telat :(( HUEHU

Have a nice day!!

You Sure?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang