Tiba tiba ada seorang Pria menghampiri Sisi.
"Dor"
Pria itu mengejutkan Sisi.Sisi tidak terkejut.Sisi memandang Pria itu.
"Kok nggak kaget Sich" Tanya Pria itu.
"Gue gak kaget,Tapi kuping gue sakit,Zidan,ih Lo telat Sich kagetinnya" Ucap Sisi menepuk Bahu Zidan.
"Tapi,gue Nggak telat kan buat ngajak lo entah malam makan Malam" Ucap Zidan.
"Oh,Lo pasti telat dong ngajak gue,Soalnya nanti malam gue ada undangan sama orang tua angkat gue,Namanya Pak Juna" Ucap Sisi.
"Pak Juna,Ayahnya Tasya" Tanya Zidan.
"Iya,Mereka udah gue anggap keluarga sendiri,Soalnya mereka berjasa banget sama gue,Mereka udah biayain kuliah Gue sama hidup gue,Jadi sory banget ya gue gak bisa" Ucap Sisi.
"Yaa,Sayang bangetnya,Tapi ya udahlah nggak apa apa lagi pula Next Time bisa kan" Tanya Zidan.
"Iya,Tapi jangan pakai kagetin lagi ya,Telat lagi" Ucap Sisi.
"Iya,Iya.Janji" Ucap Zidan.
Malam harinya.Digo dan Raini Ibu Digo datang ke rumah Tasya.Mereka berkumpul di ruang tamu.Juna keluar dari kamarnya bertemu mereka.
"Akhirnya kita bisa berkumpul lagi,Senang rasanya kita bisa menyatukan Anak kita kita,Digo dan Tasya" Ucap Juna.
Tasya tersenyum.Digo terpaksa berpacaran dengan Tasya karena permintaan mendiang Ayahnya Digo.Digo tersenyum paksa.
"Mari Raini silahkan duduk" Ucap Kasih mama Tasya.
Mereka duduk di sofa.
Tiba tiba Sisi datang ke rumah Tasya.
"Assalamualaikum" Ucap Sisi.
"Waalaikumsalam" Ucap Mereka semua.
"Sisi,KeSini Nak" Ajak Kasih Ke Sisi.
"Iya,Tante" Ucap Sisi.
Juna berjalan menghampiri Sisi.
"Sisi,Ayo Sini" Ucap Juna merangkul bahu Sisi.
Juna membawa Sisi ke hadapan Raini dan Digo.
"Nah,Ibu Raini,Ini loh yang namanya Sisi,Sisi ini sahabatnya Tasya,Dia sudah kami anggap sebagai anak sendiri,Karena sudah lama sekali bersahabat dengan Tasya,Oh iya Sisi,Mulai besok kamu sudah bisa bekerja di butik miliknya Bu Raini" Ucap Juna.
Digo tersenyum bahagia melihat Sisi.
"Iya makasih Om,Makasih tante" Ucap Sisi tersenyum bahagia.
"Ayo silahkan" Ucap Juna mempersilahkan Sisi Duduk.
"Iya Om" Ucap Sisi duduk berseberahan Dengan Tasya.
Juna duduk di samping Kasih.
"Jeng,Sisi ini selain berkuliah di Jurusan Ekonomi,Dia juga bagus sekali desain baju" Ucap Kasih.
"Oh bagus dong,Kalau kayak gitu,Sangat berguna untuk Saya,Jeng.Iya kan Digo" Tanya Raini Ke Digo.
"Iya,Mam" Jawab Digo.
Kasih melihat Kalung di leher Digo.
"Digo" Ucap Kasih menarik Digo Agak menjauh.
"Iya,Tante" Ucap Digo.
"Kalung hati ini kenapa cuman separuh pasangannya mana" Tanya Kasih memegang kalung berliotin Hati di leher Digo."Pasangannya aku kasi sama Kekasih Kecil aku dulu,Tante" Jawab Digo.
Kasih terkejut.Raini menghampiri Digo dan Kasih sambil mengajak Tasya.
"Lagian Digo sudah mendapatkan satu hati penuh di diri Tasya,Itukan cuman kalung jadi nggak berarti apa apa" Ucap Raini.
"Mam,Nggak berarti apa apa,Bagaimana,Kalung itu sangat berarti buat Digo,Mom" Ucap Digo Marah.
"Iya,Mama tau sayang,Ini loh Jeng,Tasya dulu Digo punya sahabat waktu masih kecil dan sahabatnya itu pernah Ditolong Digo ketika mau tengelam di danau,Sekarang Digo gak perlu menyelamatkan nyawa sahabatnya itu,Karena Digo akan menyelamatkan Diri Tasya" Ucap Raini tersenyum.
Sisi terkejut mendengar perkataan Raini.Dia berdiri dari Sofa.
"Maaf Om" Ucap Sisi memandang Juna.
"Maaf Tante,Saya permisi dulu" Ucap Sisi.
Sisi berlari pergi meninggalkan mereka semua.
"Sisi" Panggil Kasih.
"Sisi sisi Mau kemana kamu" Panggil Juna.
Sisi berlari ke halte.Dia memegang Tiang Halte.Sisi duduk di kursi halte.
"Ya tuhan,Digo ternyata kamu masih menyimpan kalung tanda cinta kita berdua,Digo makasihnya kamu udah cerita sama orang lain kalau kamu pernah nyelamatin aku,Makasih Digo" Ucap Sisi mengingat sebuah kenangan kecil bersama Digo.
Sisi kecil hampir tenggelam di danau.
"Digo,Digo tolong Digo" Teriak Sisi panik.
"Sisi" Ucap Digo.
Digo kecil turun ke danau untuk menyelamatin Sisi kecil.Digo kecil menarik Tangan Sisi Kecil.
"Beri aku kekuatan,Supaya aku bisa menghadapi semua ini" Ucap Sisi menangis.
Tanpa Sisi Sadari Digo dan Tasya di belakang Sisi.
"Sisi" Panggil Tasya.
Tasya berjalan menghampiri Sisi.Sisi mendengar Suara Tasya.Sisi menghapus air matanya.Sisi berdiri dari kursi Halte dan menghampiri Tasya.
"Tasya" Ucap Sisi.
"Sisi,Lo kenapa nangis Sisi" Tanya Tasya.
"Oh Enggak,Tasya.Gue minta maafnya,Gue cuman nggak bisa nahan emosi melihat Keluarga lo,Tapi gue keingat keluarga gue,Tasya,Gue kangen sama orang tua ku,Tasya" Ucap Sisi menangis.
Tasya memeluk Sisi.Tasya mencoba memberi ketenangan untuk Sisi,Tasya melepaskan pelukannya.Dan Tasya memegang kedua bahu Sisi.
"Sisi,gue ngerti perasaan lo,Tapi lo jangan sedih laginya,Karena kan udah ada orang tua gue dan Digo,Iya kan Sisi" Ucap Tasya.
"Makasih ya Tasya" Ucap Sisi.
Sisi memandang Digo.Digo memandang Sisi.Hati Digo terluka melihat Sisi menangis.BERSAMBUNG
Vote And Comment.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Untuk Sahabatku <END>
RomanceSisi dan Tasya mereka dua wanita yang bersahabat sejak SD sampai Kuliah Dan Orang tua Tasya sudah mengganggap Sisi sebagai Anak Kandung.Saat Tasya memperkenalkan Pacarnya Digo ke Sisi.Sisi terkejut karena Pacar Tasya adalah Kekasih Kecilnya Sisi.Hub...